c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

10 Agustus 2021

08:39 WIB

PUPR Mulai Konstruksi Bendungan Tiga Dihaji Sumsel

Proyek Bendungan Tiga Dihaji bertujuan menjaga stabilitas suplai air DI Komering kala musim kemarau

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Fin Harini

PUPR Mulai Konstruksi Bendungan Tiga Dihaji Sumsel
PUPR Mulai Konstruksi Bendungan Tiga Dihaji Sumsel
Proyek Bendungan Tiga Dihaji di Sumatera Selatan. Hingga awal Agustus 2021, progres pembangunan telah mencapai 22,5%. PUPR/Dok

JAKARTA – Dalam rangka optimalisasi Daerah Irigasi (DI) Komering, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah memulai pembangunan Bendungan Tiga Dihaji di Provinsi Sumatra Selatan. Progres konstruksi bendungan berkapasitas tampung 104 juta m3 itu hingga awal Agustus 2021 telah mencapai 22,5%

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan proyek itu dilaksanakan juga sebagai langkah pemenuhan target Visium tahun 2030, yakni rasio tampungan air terhadap jumlah penduduk mencapai 120 m3/kapita per tahun.

Sebagai bendungan pertama di Provinsi Sumatra Selatan, Basuki menyebut Bendungan Tiga Dihaji ke depannya juga akan menambah kapasitas DI Komering untuk lahan pertanian dengan luas sekitar 18.219 hektare.

"Dengan begitu, hasil pertanian dari Provinsi Sumsel akan terus terjaga sepanjang tahun karena mendapat aliran air yang baik," jelas Menteri PUPR dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (9/8).

Senada, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII Ditjen SDA Kementerian PUPR Birendrajana menjelaskan tujuan utama pembangunan Bendungan Tiga Dihaji ialah menjaga stabilitas suplai DI Komering kala musim kemarau yang selama ini hanya mengandalkan aliran Sungai Komering.

Sementara ketika musim kemarau, Birendrajana menjelaskan debit air sungai yang masuk ke saluran irigasi sangat kecil sehingga muncul tantangan tersendiri dalam pengaturan DI Komering.

"Sedangkan ketika musim hujan, elevasi Sungai Komering naik sehingga mengakibatkan debit air yang masuk ke saluran (irigasi) relatif cukup besar dan membawa cukup banyak kandungan lumpur yang mengendap," ungkapnya secara rinci.

DI Komering sendiri berpotensi mengairi lahan seluas 124 ribu Ha yang belum dimaksimalkan sehingga saat ini baru sekitar 70 ribu Ha yang mendapat aliran air dari DI Komering.

"Dengan adanya Bendungan Tiga Dihaji, direncanakan akan bertambah 18.219 Ha dan kemudian dilengkapi dengan pembangunan Bendungan Saka di Kabupaten Oku Selatan yang sudah direncanakan," kata Birendrajana.

Selain untuk irigasi, ia menjelaskan Bendungan Tiga Dihaji ke depannya juga akan dimanfaatkan sebagai tempat konservasi sumber daya air, pengendalian banjir, pemenuhan kebutuhan air baku 0,30 m3/detik, hingga pembangkit listrik 4x10 MW dan sarana pariwisata ataupun olahraga.

Kemudian terkait target Visium tahun 2030, Menteri Basuki menyebut proyeksi itu diterbitkan mengingat potensi air di Indonesia yang cukup tinggi, yakni 2,7 triliun m3/tahun. Dari volume itu, Basuki meyakini ada 691 miliar m3 yang bisa dimanfaatkan setiap tahunnya.

Tak sampai situ, sekitar 222 miliar m3/tahun dari potensi tersebut menurutnya juga bisa dimanfaatkan berbagai keperluan seperti kebutuhan rumah tangga, peternakan, perikanan, dan irigasi.

Namun, Basuki menyayangkan potensi itu tak didukung keberadaan yang tidak merata dalam dimensi ruang dan waktu sehingga butuh tampungan-tampungan air baru, seperti bendungan.

"Pada musim hujan, air akan ditampung dalam bendungan dan akan dimanfaatkan saat musim kemarau. Itulah gunanya bendungan dan embung atau setu untuk menambah tampungan air," imbuh Basuki.

Sebagai informasi, proyek Bendungan Tiga Dihaji terdiri atas empat paket, antara lain Paket 1 oleh kontraktor PT Hutama Karya (Persero) dan PT Basuki Rahmanta Putra senilai Rp1,07 triliun serta Paket 2 oleh kontraktor PT Waskita Karya (Persero), PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, dan PT SAC Nusantara senilai Rp1,34 triliun.

Kemudian untuk Paket 3 senilai Rp629,94 miliar akan digarap oleh PT Nindya Karya dan PT Taruna Putra Pertiwi serta Paket 4 senilai Rp690,71 miliar oleh PT Wijaya Karya dan PT Rudy Jaya.

Selain Bendungan Tiga Dihaji, Kementerian PUPR juga akan menggarap proyek SDA lain di Provinsi Sumsel, yakni Jaringan Irigasi DI Lematang sepanjang 34,4 km untuk pengairan 3.000 Ha area irigasi dimana rencananya mulai lelang pada akhir Agustus 2021 ini dan kontrak pada September 2021 dengan alokasi Rp619,9 miliar pada 2021-2023.

Kemudian, ada juga rencana proyek Jaringan Irigasi DI Lempuing (Komering Irrigation Project Stage-III) sepanjang 73,41 km untuk pengairan 8.500 Ha lahan dengan alokasi Rp1,49 triliun pada 2022-2025.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar