27 Februari 2025
20:24 WIB
Wamen Investasi Beberkan Penyebab Pertumbuhan Ekonomi Vietnam Lampaui 7% Tahun Lalu
Serap 50% investasi Asia Tenggara, perekonomian Vietnam tahun 2024 berhasil tumbuh sekitar 7%.
Penulis: Yoseph Krishna
Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di kawasan Pelabuhan Pelindo II, Tanjung Priok, Jakarta, S elasa (15/11/2022). Antara Foto/Muhammad Adimaja
JAKARTA - Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu mengungkapkan realisasi investasi di Asia Tenggara sepanjang 2024 lalu mencapai kisaran US$240 miliar.
Negara tetangga, yakni Vietnam dikabarkan mampu menyerap sekitar 50% dari investasi yang masuk ke Asia Tenggara. Todotua meyakini hal itu menjadi salah satu yang mengakibatkan Vietnam berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi sedikit di atas 7% pada tahun 2024.
"Vietnam sendiri itu kurang lebih hampir sekitar 50% realisasi investasi di sana. Hasil daripada itu, mereka bisa masuk di angka pertumbuhan ekonomi 7%," ucap Todotua dalam sebuah sesi diskusi di Jakarta, Kamis (27/2).
Sementara itu, Indonesia pada 2024 lalu hanya merealisasikan investasi di angka Rp1.704 triliun. Meski melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp1.600 triliun, angka itu hanya sekitar 18% dari total investasi yang masuk ke Asia Tenggara pada tahun 2024.
Tak heran, Indonesia masih belum bisa menyamai capaian pertumbuhan ekonomi Vietnam yang notabene menjadi negara paling dominan menyerap investasi di regional Asia Tenggara.
Baca Juga: Ini Respons Pemerintah Soal Tarif PPN Indonesia Vs Vietnam Tahun Depan
"Kalau kita lihat tahun 2024 itu ada sekitar US$240 miliar yang masuk wilayah Asia Tenggara dan itu sendirinya Indonesia hanya menyerap 18%," kata dia.
Namun demikian, capaian investasi di Indonesia sepanjang 2024 sudah cukup baik. Tak sekadar melampaui target, tercapainya investasi Rp1.704 triliun itu menjadi bukti masih adanya kepercayaan yang cukup baik dari pasar kepada pemerintah.
"Seperti kita ketahui bahwa di 2024 kita menyelesaikan beberapa kondisional politik, proses pemilihan presiden, dan lain-lain. Achievement 2024 itu menunjukkan ini tiket kepercayaan yang cukup baik dari market kepada pemerintahan kita," imbuhnya.
Untuk tahun 2025 ini, pemerintah membidik realisasi investasi bisa tembus angka Rp1.900 triliun. Diakui Todotua, target itu menjadi pekerjaan yang berat, tetapi harus tetap dicapai untuk menjadi penopang pertumbuhan ekonomi 8% sesuai yang diidamkan Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga: AS-China Memanas, DEN: RI Harus Segera Manfaatkan Peran Rantai Suplai Global
Dirinya tak menampik, target realisasi investasi Rp1.900 triliun merupakan target yang ambisius, namun masih realistis untuk tercapai. Menurutnya, Indonesia masih bisa menggenjot investasi seperti yang dilakukan oleh Vietnam.
"Apabila kita ini serius, maka target pertumbuhan menuju 8% ini adalah sesuatu hal yang realistis," tandas Todotua.
Todotua menjelaskan Kementerian PPN/Bappenas sudah melakukan hitung-hitungan. Indonesia disebut butuh investasi total Rp13.000 triliun dalam kurun lima tahun ke depan jika ingin mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%.
"Dalam kerangka menuju pertumbuhan ekonomi 8% ini, kita diberikan target oleh Bappenas angka realisasi investasi sekitar Rp13.000 triliun," ucap dia.