10 Maret 2025
19:30 WIB
Wamen BUMN Sebut Danantara Masih Seleksi Calon Pengurus
BPI Danantara masih melakukan seleksi calon pengurus. Saat ini profil calon-calon manajemen Danantara sudah dipegang Presiden Prabowo Subianto.
Editor: Khairul Kahfi
Sejumlah karyawan mengobrol di depan Gedung Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) di Jakarta, Jumat (7/2/2025). Antara Foto/Reno Esnir/app/YU/am.
JAKARTA - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dony Oskaria menyampaikan, Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) masih melakukan seleksi calon pengurus.
Dony yang juga menjabat sebagai Kepala Pelaksana Bidang Operasional (COO) Danantara mengatakan, saat ini profil dari calon-calon manajemen Danantara sudah diserahkan kepada Presiden Prabowo Subianto.
"Danantara sedang melakukan seleksi calon-calon yang memang akan nanti bergabung dengan Danantara, dan tentu saja kita maunya, inginnya orang-orang terbaik," ujar Dony melansir Antara, Jakarta, Senin (10/3).
Baca Juga: Investor Kawakan AS Kasih Saran Fokus Investasi Danantara
Dia berharap, paling lama pekan depan daftar manajemen Danantara sudah dapat mendapat persetujuan dari presiden. Menurutnya, daftar pengurus Danantara akan bekerja untuk holding investasi dan juga operasional.
"Diharapkan minggu ini atau paling lama awal minggu depan kita sudah mendapatkan persetujuan dari Bapak Presiden (pengurus manajemen Danantara)," katanya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mempertimbangkan untuk menjadikan tokoh global sebagai jajaran dari Dewan Penasihat dalam kepengurusan Danantara Indonesia.
Kepala Pelaksana Bidang Operasional Danantara Dony Oskaria menyebutkan, nama-nama tokoh global tersebut telah diajukan kepada Presiden Prabowo usai disiapkan oleh pihaknya.
"Itu sedang dikonfirmasi tentunya, siapa orangnya belum bisa dipastikan. Presiden nanti akan menilai. Yang pasti bahwa karena ini (ingin) menjadi satu hal yang baik dan bagus secara tata kelola kita membuka peluang untuk adanya global advisor. Tetapi orangnya siapa, nanti tentu Pak Presiden yang akan mengumumkan," kata Dony di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (5/3).
Dony menyebutkan alasan tokoh global dijadikan opsi mengisi posisi Dewan Penasihat Danantara Indonesia agar tokoh-tokoh yang sudah berpengalaman di bidang investasi bisa memberikan masukkan terbaiknya untuk Indonesia.
Maka dari itu, tokoh-tokoh global yang diajukan oleh pengurus Danantara Indonesia berasal dari berbagai macam latar belakang sehingga bisa memberikan nasihat terbaik di dalam pengelolaan investasi-investasi BPI tersebut.
Baca Juga: Pemerintah Dan Danantara Mulai Kaji Proyek Investasi Strategis
Sementara itu, Kepala Danantara Rosan Roeslani sempat melempar sinyal salah satu konglomerat AS bisa masuk struktur Danantara, yakni Ray Dalio. Adapun nama terakhir pada sebelum akhir pekan lalu sempat bertemu Presiden Prabowo untuk membahas Danantara.
Kedatangannya ke tanah air untuk berbagi pengalaman itu pula menjadi sinyal bahwa Dalio bakal menjadi Dewan Penasihat Danantara.
Namun, Rosan tidak secara gamblang mengatakan apakah Dalio menjadi Dewan Penasihat Danantara atau tidak. Dia hanya memberikan dua jempol kepada wartawan.
Menurutnya, Dalio merupakan satu investor besar yang paling berhasil di dunia. Dalio juga memberikan masukan bagi sejumlah dana investasi pemerintah lainnya, di antaranya Temasek (Singapura) dan Public Investment Fund (Arab Saudi).
"Kalau hari ini (Ray Dalio) datang ke sini, kemudian beliau sharing dengan kami, kemudian dengan ini, ya tentunya beliau juga kalau saya bilang ya, alhamdulillah tadi kita sih sudah salaman," ujar Rosan, Jumat (7/3).