08 Maret 2025
10:15 WIB
Investor Kawakan AS Kasih Saran Fokus Investasi Danantara
Presiden Prabowo Subianto mengundang investor kawakan AS Ray Dalio berkumpul bersama para konglomerat nasional ke Istana Merdeka. Pertemuan membahas fokus investasi Danantara.
Penulis: Al Farizi Ahmad
Editor: Khairul Kahfi
Presiden Prabowo Subianto didampingi Menkeu Sri Mulyani, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan mengundang investor kawakan AS Ray Dalio membicarakan investasi Danantara, Jakarta, Jumat (7/3). Instagram/@sekretariat.kabinet
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto mengundang investor kawakan Amerika Serikat (AS) Ray Dalio berkumpul bersama para konglomerat nasional di Istana Merdeka.
Dalam kesempatan itu, Prabowo merasa beruntung dengan kehadiran Ray Dalio sebagai sosok berpengalaman di dunia investasi. Menurutnya, Dalio memiliki pengalaman yang luas dalam ekonomi global terutama di Asia dan Timur Tengah. Dus, Danantara membutuhkan masukan kritis dari Dalio.
"Saat ini kami ingin untuk meluncurkan, kami telah meluncurkan badan Sovereign Wealth Fund yang baru ini (Danantara), dan kami sangat beruntung anda hadir di sini. Kami memang memerlukan nasihat-nasihat yang kritis," tandas Kepala Negara di Jakarta, Jumat (7/3).
Dalam pertemuan ini, Prabowo didampingi oleh Menkeu Sri Mulyani, Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi Rosan Roeslani, jajaran Danantara, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Mensesneg Prasetyo Hadi, hingga Seskab Teddy Indra Wijaya.
Sementara itu, para konglomerat yang hadir adalah Andi Syamsuddin Arsyad (Haji Isam), Sugianto Kusuma (Aguan), Anthony Salim, Boy Thohir, Anindya Bakrie, Chairul Tanjung, James Riady, Hilmi Panigoro, lalu Franky Oesman Widjaja, Prajogo Pangestu, dan Tomy Winata.
Baca Juga: Pengusaha Haji Isam Hingga Boy Thohir Diundang ke Istana
Danantara, lanjut Prabowo, merupakan konsolidasi kekuatan ekonomi pemerintah Indonesia. Danantara bertujuan untuk melakukan perbaikan sehingga kinerja aset menjadi lebih baik.
Untuk mencapai itu, Prabowo mengatakan, perlu menerima masukan dari tokoh-tokoh ekonomi dari kalangan swasta. Prabowo menganggap mereka memiliki pengalaman puluhan tahun dalam manajemen investasi.
Sementara itu, Kepala Danantara yang juga Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengatakan, Dalio memberikan saran mengenai kerja sama, inisiatif, dan sektor-sektor yang harus dilakukan Danantara.
"Karena beliau punya pengalaman luas di bidang investasi, jadi beliau sharing, memberikan masukan-masukan, kita tanya jawab bagaimana memilih investasi yang baik, berkualitas berdasarkan pengalamannya," imbuh Rosan.
Selain itu, Dalio memberikan saran supaya Danantara bekerja sama dengan para pengusaha. Namun, kerja sama itu harus dijalankan secara terbuka dan transparan.
“Harus terbuka dan yang paling penting juga investasi itu dijalankan dengan penuh kehati-hatian dan tentunya return yang jelas, return yang baik yang bisa dihitung secara terbuka,” tandasnya.
Lempar Sinyal Konglomerat AS Masuk Struktur Danantara
Seusai pertemuan, Kepala Danantara Rosan Roeslani membuka kemungkinan konglomerat AS Ray Dalio masuk dalam kepengurusan Danantara. Kedatangannya ke tanah air untuk berbagi pengalaman menjadi sinyal bahwa Dalio bakal menjadi Dewan Penasihat Danantara.
Baca Juga: Pemerintah Dan Danantara Mulai Kaji Proyek Investasi Strategis
Namun, Rosan tidak secara gamblang mengatakan apakah Dalio menjadi Dewan Penasihat Danantara atau tidak. Dia hanya memberikan dua jempol kepada wartawan.
"Kalau hari ini datang ke sini, kemudian beliau sharing dengan kami, kemudian dengan ini, ya tentunya beliau juga kalau saya bilang ya, alhamdulillah tadi kita sih sudah salaman," ujar Rosan, Jumat (7/3).
Menurut Rosan, Dalio merupakan satu investor besar yang paling berhasil di dunia. Dalio juga memberikan masukan bagi sejumlah dana investasi pemerintah lainnya, di antaranya Temasek (Singapura) dan Public Investment Fund (Arab Saudi).
Masukan-masukan yang diberikan di antaranya terkait investasi, tata kelola perusahaan, manajemen risiko, serta komitmen investasi.
"Tapi memang terus kita terima masukkan dengan pengalaman beliau yang lebih dari 50 tahun," tandasnya.
Selain itu, kehadiran Dalio juga memberikan perspektif pengelolaan dana investasi yang pernah dibuat negara-negara lain. Indonesia bakal memiliki tolak ukur yang jelas untuk pengembangan Danantara dibandingkan negara lain.
"Arahan Presiden sangat jelas bahwa beberapa hal yang ingin kita laksanakan bersama dengan dunia usaha itu harus transparan, harus terbuka, dan yang paling penting investasi itu dijalankan dengan penuh kehati-hatian dan tentunya return yang jelas," pungkasnya.