26 Maret 2024
20:32 WIB
Penulis: Aurora K MÂ Simanjuntak
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Manager Network Management J&T Cargo, M Said Abdullah melaporkan jumlah outlet J&T Cargo tumbuh pesat. Setidaknya ada empat faktor yang menyebabkan pertumbuhan tersebut.
Dalam Media Iftar di Jakarta, Selasa (26/3), Said mengatakan pada 2021, ada 1.380 outlet yang dimiliki J&T. Jumlahnya naik pada 2022 menjadi 3.086 outlet, dan pada 2023 naik lagi menjadi 3.337 outlet.
Empat faktor yang membuat outlet J&T Cargo bertumbuh, sebut Said, mencakup proses onboarding sebagai franchise yang mudah, tim solid menggali potensi outlet, pelaksanaan pelatihan (training), dan penerapan teknologi sistem JFS yang membantu outlet terintegrasi dengan sistem J&T Cargo.
"Selama dua tahun berjalan, J&T Cargo mengalami pertumbuhan bisnis yang meningkat hingga dua kali lipat," ujarnya.
Said mengatakan pencapaian tersebut juga merupakan hasil usaha para Mitra outlet yang konsisten memberikan pelayanan terbaik ke customer. Dia juga menilai J&T Cargo menjadi best practice dalam memberdayakan UMKM.
Dia menuturkan dalam dua tahun, para mitra selaku UMKM yang bergerak di bidang pelayanan telah melakukan pengiriman untuk perusahaan besar seperti OPPO. Adapun total hingga tahun lalu, J&T Cargo memiliki 1,5 juta customer.
Sementara dari segi pengiriman, Said menyebut J&T Cargo telah melakukan pengiriman dengan volume sebanyak 200.000 ton.
"Jumlah seller, termasuk e-commerce 500.000, jumlah customer offline dan VIP atau langgaran itu 1,5 juta customer yang sudah dilayani, dan total akumulasi volume 200 juta kilogram," kata Said.
Sejalan dengan itu, Said berharap kolaborasi dengan outlet mitra J&T Cargo dapat berdampak positif bagi pertumbuhan industri pengiriman kargo dari aspek pelayanan kepada customer.
Baca Juga: Jelang Ramadan, J&T Cargo Ajak UMKM Optimalkan Bisnis
Strategi 2024 Fokus Pada Kualitas Pelayanan
Said pun menuturkan bisnis J&T Cargo yang berusia dua tahun mampu tumbuh dua kali lipat dari tahun lalu. Ia berharap pihaknya bisa mempertahankan pertumbuhan tersebut, bahkan meningkatkannya.
Oleh karena itu, ia mengaku untuk tahun ini J&T Cargo akan fokus memberikan pelayanan jasa logistik kepada para pelanggan. Menurutnya, hal ini esensial untuk mempertahankan performa jasa logistik kargo.
"Kita masih fokus pada peningkatan kualitas layanan, ini strategi utama dalam 2024 ini, karena kita perusahaan logistik yang jualan jasa. Jadi diharapkan kualitas layanan meningkat, maka tonase dan omzet makin meningkat," ucap Said kepada awak media.
Selain itu, ia mengatakan J&T Cargo telah mengantisipasi backlog pengiriman. Salah satu caranya, bekerja sama dengan vendor kendaraan di tiap area di Indonesia untuk menyediakan mobil pickup saat peak season seperti lebaran.
"Di peak season itu kendalanya ketersediaan armada, antisipasi untuk mengurangi tidak terkirimnya barang, yakni di tiap area kita sudah kunci vendor kendaraan yang support pickup untuk peak season ini," ujar Said.
Baca Juga: J&T Cargo Lebarkan Sayap Ke Malaysia
Penghargaan Kepada 100 Outlet Terbaik
Pada kesempatan yang sama, J&T Cargo memberikan penghargaan kepada 100 outlet alias mitra yang memiliki performa terbaik. Said berharap 100 outlet ini bisa menjadi teladan bagi 3.337 outlet J&T Cargo lainnya.
"Kita klasifikasikan ada 100 best outlet, teladan, inspirasi, ini bisa jadi stimulus bagi outlet yang lain untuk meningkatkan servisnya, jika demikian bisa kontinu penghargaan ini," kata Said.
Dia pun menyebutkan ada empat penilaian untuk menyaring 100 outlet terbaik yang tersebar di Indonesia. Itu mencakup penilaian terhadap rate pickup on time, rate delivery on time, rate complain, dan rate delivery order kembali.
"Ini untuk inspirasi mitra kita lainnya yang tersebar di Indonesia untuk meningkatkan layanan, karena kita ini jualannya jasa (logistik)," imbuh Said.
Powered by Froala Editor