c

Selamat

Jumat, 7 November 2025

EKONOMI

18 Juni 2025

19:10 WIB

Usai Pangkas Dua Kali, BI Tetap Buka Peluang Penurunan BI-Rate

BI mencermati peluang kembali menurunkan suku bunga acuan ke depan. Pertimbangan utama arah kebijakan BI-Rate adalah proyeksi inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah di tengah tensi geopolitik. 

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Khairul Kahfi

<p dir="ltr" id="isPasted">Usai Pangkas Dua Kali, BI Tetap Buka Peluang Penurunan BI-Rate</p>
<p dir="ltr" id="isPasted">Usai Pangkas Dua Kali, BI Tetap Buka Peluang Penurunan BI-Rate</p>

Gubernur BI Perry Warjiyo (tengah) bersama Deputi Gubernur Senior (kanan) dan Deputi Gubernur (kiri) menyampaikan keterangan pers terkait hasil RDG BI di Jakarta, Rabu (15/1/2025). Antara Foto/Dhemas Reviyanto

JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan, pihaknya tengah mencermati peluang untuk kembali menurunkan suku bunga acuan BI-Rate ke depan. Hal ini menyusul langkah BI yang sebelumnya telah memangkas suku bunga sebanyak dua kali hingga pertengahan 2025. 

Sebagai pengingat, otoritas moneter telah memangkas BI-Rate sebesar 25 menjadi 5,75% pada Januari 2025. Keputusan yang sama kembali terulang, dengan BI memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 bps menjadi 5,50% pada Mei 2025.

"Berkaitan dengan arah suku bunga, sebagaimana kami sampaikan tadi bahwa Bank Indonesia terus mencermati ruang penurunan suku bunga BI-Rate lebih lanjut," kata Gubernur BI Perry Warjiyo menjawab wartawan usai konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Juni 2025 di Jakarta, Rabu (18/6).

Baca Juga: BI: Efek Penurunan Suku Bunga Baru Terasa 1,5 Tahun ke Ekonomi

Lebih lanjut, dia menjelaskan, dasar utama pertimbangan BI terkait arah kebijakan suku bunga adalah proyeksi inflasi yang diperkirakan tetap rendah. Dia pun menegaskan, inflasi pada 2025 dan 2026 masih berada dalam kisaran sasaran, yakni 2,5±1%.

Tak hanya menjaga stabilitas inflasi, Perry menekankan, sinergi antara Bank Indonesia dan pemerintah berperan penting guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Menurutnya, langkah penurunan suku bunga yang dilakukan pada Januari dan Mei 2025 juga menjadi bagian dari upaya tersebut.

"Dan kami telah turunkan suku bunga di bulan Januari dan bulan lalu, di Mei. Dan kedepannya kami akan mencermati ruang penurunan suku bunga dengan tetap terkendalinya inflasi dan terus mendorong pertumbuhan (ekonomi)," terangnya.

Adapun, Perry menyampaikan, waktu penurunan suku bunga selanjutnya akan sangat bergantung pada kondisi global, yang berkaitan erat dengan stabilitas nilai tukar rupiah.

"Tentu saja, timing-nya (penurunan BI-Rate) akan kami lihat bagaimana kondisi global. Kondisi global dan terutama terhadap stabilitas nilai tukar rupiah. Itu ya arah penurunan suku bunga ke depan," jelas Perry. 

Sekadar informasi, pada RDG edisi Juni 2025, Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate di level 5,50%. 

“Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada tanggal 17 dan 18 Juni 2025 memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 5,50%,” sebut Perry.

Baca Juga: BI Masih Tahan Suku Bunga Di Level 5,50% Pada Juni 2025

Selain itu, BI juga mempertahankan suku bunga Deposit Facility di level 4,75% dan suku bunga Lending Facility tetap di 6,25%.

Perry menjelaskan, keputusan BI-Rate terbaru sejalan dengan tetap terjaganya perkiraan inflasi 2025 dan 2026 dalam sasaran 2,5±1%, kestabilan nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamental di tengah ketidakpastian pasar global yang masih tinggi, serta perlunya BI untuk tetap turut mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati ruang penurunan BI-Rate guna mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap mempertahankan inflasi sesuai dengan sasarannya dan stabilitas nilai tukar sesuai dengan fundamentalnya," ungkapnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar