c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

18 Juni 2025

14:50 WIB

BI Masih Tahan Suku Bunga Di Level 5,50% Pada Juni 2025

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate Juni 2025 di level 5,50%.

Penulis: Fitriana Monica Sari

<p id="isPasted">BI Masih Tahan Suku Bunga Di Level 5,50% Pada Juni 2025</p>
<p id="isPasted">BI Masih Tahan Suku Bunga Di Level 5,50% Pada Juni 2025</p>

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah), memberikan keterangan dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur di Jakarta, Selasa (25/7/2023). Antara Foto/Indrianto Eko Suwarso

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate Juni 2025 di level 5,50%. Hingga pertengahan tahun 2025, BI telah memangkas suku bunga sebanyak dua kali, masing-masing sebesar 25 bps.

Pada Januari 2025 lalu, BI menurunkan BI-Rate 25 basis poin (bps), kemudian ditahan pada Februari, Maret, dan April. Kemudian, BI-Rate kembali dipangkas 25 bps pada Mei 2025.

“Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada tanggal 17 dan 18 Juni 2025 memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 5,50%,” ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG-BI) Bulanan Juni 2025, Jakarta, Rabu (18/6).

Baca Juga: LPEM UI Minta BI Tahan Suku Bunga 5,50% Pada RDG Juni 2025

BI juga mempertahankan suku bunga Deposit Facility di level 4,75% dan suku bunga Lending Facility di 6,25%.

Perry menjelaskan, keputusan ini sejalan dengan prakiraan inflasi tahun 2025 dan 2026 yang tetap terjaga dalam sasaran 2,5±1%, kestabilan nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamental di tengah ketidakpastian pasar global yang masih tinggi, serta kebutuhan untuk tetap turut mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati ruang penurunan BI-Rate guna mendorong pertumbuhan enonomi dengan tetap mempertahankan inflasi sesuai dengan sasarannya dan stabilitas nilai tukar sesuai dengan fundamentalnya," ungkapnya.

Baca Juga: Tok, BI Turunkan Suku Bunga di Level 5,50% Pada Mei 2025

Sementara itu, lanjut dia, kebijakan makroprudensial akomodatif terus dioptimalkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan berbagai strategi untuk mendorong pertumbuhan kredit dan meningkatkan fleksibilitas pengelolaan likuiditas oleh perbankan.

Kebijakan sistem pembayaran juga diarahkan untuk turut menopang pertumbuhan ekonomi, melalui perluasan akseptasi pembayaran digital serta penguatan infrastruktur dan konsolidasi struktur industri sistem pembayaran.

Perry menambahkan, arah bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran tersebut yang diarahkan untuk menjaga stabilitas dalam rangka memperkuat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar