25 September 2024
15:13 WIB
UOB Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2025 Capai 5,3%
UOB Indonesia memproyeksikan ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 5,2% pada tahun 2024 dan 5,3% pada tahun 2025.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Gedung bertingkat dan pemukiman warga terlihat dari kawasan Jalan Jendral Sudirman, Jakarta, Jumat ( 5/5/2023). Antara Foto/Galih Pradipta
JAKARAT - UOB Indonesia memproyeksikan ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 5,2% pada tahun 2024 dan 5,3% pada tahun 2025. Ini didorong oleh kebijakan fiskal strategis yang tepat sasaran dan pendalaman finansial di tengah meningkatnya tantangan global.
"Kita verry confident, mungkin angka 5,3 is quite pesimistic right now karena kita mungkin masih fiskalnya cukup terjaga, tapi once ada acceleration tentunya bisa close di 6%," kata ASEAN Economist UOB, Enrico Tanuwidjaja dalam acara UOB Economic Outlook 2025, Rabu (25/9).
Sementara untuk Rupiah, Enrico optimistis ke depannya rupiah akan menguat. Ini disebabkan beberapa faktor seperti capital flow yang akan masuk ke Indpnesia, Fed Fund Rate yang menurun, dan basic balance yang baik dan terjaga di dalam negeri. Untuk suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) Rate, dia memproyeksi suku bunga akan berada 5,00% pada akhir 2024 dan kembali menurun menjadi 4,75% pada 2025.
"Untuk mencapai pertumbuhan lebih tinggi maka diperlukan kebijakan fiskal yang strategis. Pertumbuhan Indonesia konsisten sebesar 5% selama beberapa tahun terakhir ini menunjukkan potensi negara untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi," sebut Enrico.
Baca Juga: BI Pede Pertumbuhan Ekonomi RI 2025 Bisa Di Atas 5,2%
Lebih lanjut, dia meminta pemerintahan baru agar bisa menerapkan kebijakan fiskal yang memiliki dampak besar, seperti misalnya berfokus pada infrastruktur, hilirisasi, dan sektor teknologi untuk mendorong pertumbuhan yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Dia menilai, perekonomian Indonesia tumbuh baik didukung oleh konsumsi rumah tangga yang menyumbang setengah dari produk domestik bruto (PDB) negara.
Namun, Indonesia masih memiliki peluang pertumbuhan yang belum dimanfaatkan melalui investasi bernilai tambah dan kebijakan fiskal strategis yang mendorong produktivitas dan ekspansi ekonomi.
"Inisiatif pemerintah, seperti hilirisasi mineral dan pertambangan serta proses penambahan nilai, promosi pariwisata, dan relokasi ibu kota ke Nusantara, mendukung optimisme tersebut," tekannya.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Timur Lampaui Capaian Nasional
Di sisi eksternal, dia melihat aliran investasi asing langsung (FDI) yang stabil dan surplus perdagangan kuat sejak tahun 2020 akan semakin mendorong pertumbuhan dan memperluas basis ekonomi.
Ke depan, dia menyarankan agar bisa mencapai pertumbuhan ekonomi tahunan sebesar 7-8% atau lebih serta mewujudkan visi Indonesia berpenghasilan tinggi pada tahun 2045 memerlukan komitmen yang kuat terhadap kebijakan fiskal, pasar finansial yang mendalam, dan reformasi struktural.
"Kami percaya bahwa sejumlah langkah ini akan membuka potensi ekonomi Indonesia yang besar untuk menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan tercepat dan tujuan utama investasi global,” ucap Enrico.