c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

04 November 2023

13:51 WIB

Untuk Pertama Kali, Kamboja Ekspor Beras Giling ke Indonesia

Kamboja mengekspor beras giling (milled rice) ke Indonesia untuk kali pertama, yang ditandai dengan tibanya pengiriman perdana komoditas itu di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, pada Kamis (2/11).

Untuk Pertama Kali, Kamboja Ekspor Beras Giling ke Indonesia
Untuk Pertama Kali, Kamboja Ekspor Beras Giling ke Indonesia
Ilustrasi. Petugas melakukan bongkar muat beras impor sebanyak 24.000 ton dari kapal asal Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/10/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni

PHNOM PENH - Kamboja mengekspor beras giling (milled rice) ke Indonesia untuk kali pertama, yang ditandai dengan tibanya pengiriman perdana komoditas itu di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, pada Kamis (2/11), ungkap Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Manet.

"Ini merupakan hasil dari negosiasi yang bermanfaat dalam membuka pasar (Indonesia) untuk beras giling kami," ujar PM Kamboja itu dalam sebuah teks yang dirilis di saluran Telegram resminya, seperti dilansir Antara.

Dia menyampaikan bahwa ekspor komoditas itu ke Indonesia akan membantu menggenjot volume ekspor negara kerajaan tersebut, dan berkontribusi pada peningkatan penghidupan para petani.

Sekitar 3.500 ton beras putih diekspor ke Indonesia dalam pengiriman perdana tersebut.

Ekspor itu dilakukan usai Indonesia pada Agustus lalu sepakat untuk membeli 125.000 ton beras giling dari Kamboja.

Baca Juga: 3.500 Ton Beras Impor Asal Kamboja Tiba di Jateng

Kamboja telah mengekspor total 456.581 ton beras giling ke 57 negara dan kawasan dalam sembilan bulan pertama 2023, meraup pendapatan sebesar US$327,4 juta (1 dolar AS = Rp15.861), menurut Federasi Beras Kamboja (Cambodia Rice Federation).

China dan Eropa merupakan pasar utama untuk beras giling dari negara Asia Tenggara tersebut.

Sebanyak 3.500 ton beras impor asal Kamboja yang diperuntukkan bagi wilayah Jawa Tengah tiba melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Kamis (2/11).

Kedatangan beras yang selanjutnya disimpan di gudang Perum Bulog Jawa Tengah di Kota Semarang itu disaksikan langsung oleh Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi bersama Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana.

Menurut dia, impor beras kali ini merupakan yang pertama kali dari Kamboja masuk ke Indonesia setelah 11 tahun menandatangani nota kesepahaman. "Beras bisa masuk dan kualitasnya sangat baik," katanya, dikutip dari Antara.

Baca Juga: Bulog Klaim Selesaikan Kesepakatan Impor Beras 400 Ribu Ton

Arief memastikan beras impor yang masuk ini hanya untuk cadangan pemerintah yang dikelola oleh Bulog. Nantinya, beras impor hanya digunakan oleh Bulog untuk penugasan pemerintahan, mulai dari bantuan pangan, gerakan pangan murah, Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan, sehingga inflasi bisa terjaga.

"Desember akan ada tambahan penyaluran bantuan pangan untuk 21,7 juta keluarga penerima manfaat," katanya.

Sementara itu Kepala Perum Bulog Wilayah Jawa Tengah Ahmad Kholisun mengatakan total beras impor yang masuk ke Jawa Tengah mencapai 7 ribu ton.

Pengiriman pertama sebesar 3.500 ton, kata dia, mulai dibongkar hari ini, sementara sisanya sudah dalam perjalanan menuju Semarang. 

"Pendistribusian beras ini merata di seluruh Jawa Tengah," katanya.

Baca Juga: Tak Lagi Dari India, RI Impor Beras Dan Gula Dari Sumber Lain

Dia menambahkan beras impor tidak dijual umum, namun hanya untuk memenuhi penugasan pemerintah, seperti bantuan pangan serta Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan. "Untuk bantuan pangan tertinggi di wilayah Keresidenan Pekalongan," katanya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar