c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

10 Januari 2024

19:50 WIB

UMKM Resah Atribut Kampanye Impor, Ini Kata Ketiga Timses Capres

Para pelaku UMKM sablon dan konveksi mengeluhkan adanya impor atau pemesanan atribut kampanye dari vendor luar negeri.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Editor: Fin Harini

UMKM Resah Atribut Kampanye Impor, Ini Kata Ketiga Timses Capres
UMKM Resah Atribut Kampanye Impor, Ini Kata Ketiga Timses Capres
Pekerja menyelesaikan pembuatan bendera partai politik di sebuah usaha sablon rumahan di Bukit Duri, Jakarta, Kamis (26/10/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA – Pemilu digadang menggerakkan perekonomian. Salah satunya lewat belanja berbagai Alat Peraga Kampanye (APK) yang diproduksi UMKM. Pemilu kali ini, alih-alih banjir order, sejumlah pengusaha konveksi dan sablon di Pasar Tanah Abang dan PD Jaya Pasar Senen Jakarta mengaku sepi order.

Hal tersebut terungkap dari wawancara yang dilakukan KemenKopUKM. Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM Yulius menyebutkan saat ini belum ada dampak signifikan yang dirasakan oleh para pelaku UMKM soal belanja APK.

“Khususnya bagi sebagian besar pelaku UMKM bidang usaha konveksi dan sablon yang memproduksi dan menjual produk atau alat peraga kampanye,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Yulius mengungkap, para pelaku usaha mengeluhkan adanya impor atau pemesanan atribut kampanye dari vendor luar negeri. Dugaannya, atribut-atribut tersebut dibeli dari China.

Menanggapi hal itu, tim sukses pasangan calon presiden dan cawapres no 02 mengaku mengutamakan APK buatan dalam negeri.

Baca Juga: Alami Penurunan Omset Hingga 90%, UKM Tak Rasakan Dampak Pemilu

"Kami paslon 02 pemakaian produk dalam negeri. Kita punya supplier, vendor-vendor dari jauh-jauh hari dan kita ketahui produk dalam negeri. Pileg engga tahu, dalam policy APK mengoptimalkan produk dalam negeri," kata Wakil Bendahara Umum TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Bobby Gafur Umar dalam Dialog Capres Bersama Kadin: Menuju Indonesia Emas 2045 yang digelar di Jakarta, Rabu (10/1).

Sementara itu, Sekretaris Dewan Pakar Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Wijayanto Samirin mengatakan, hingga kini pihaknya justru belum memesan banyak atribut. 

"Ini pertanyaan sulit di bagian 01. Karena 01 belum banyak pesan APK. Jadi saya menganggap itu bukan pertanyaan, tapi ide bagus," ujar Wijayanto.

Dia memastikan, jika nanti memesan APK, pihaknya akan menggunakan produk dalam negeri. Sebab, saat ini, belum ada pengadaan APK di Timnas AMIN.

"Belum pernah pesan banyak APK, tidak pesan baliho juga karena baliho di hati, hati kita 100% produk dalam negeri," imbuhnya.

Baca Juga: Ekonom Sebut Pemilu 2024 Tingkatkan Konsumsi Domestik

Pada kesempatan yang sama, Deputi Operasi 247 TPN Ganjar-Mahfud, Denon Prawiraatmadja mengatakan pihaknya hingga saat ini menggunakan APK dari relawan swadaya. Ia menekankan, pihaknya justru memberdayakan seluruh relawan dan TPD (Tim Pemenangan Daerah) untuk secara swadaya dalam menyiapkan APK. 

"Kita justru melihat integritas dukungan Ganjar-Mahfud. Kita menilai keseriusan Ganjar-Mahfud capres terpilih 2024. Materi banyak produksi, kita banyak disupport relawan mendistribusi APK," sebutnya.

Menurut catatan Bank Indonesia, konsumsi swasta didukung oleh dampak penyelenggaraan pemilu 2019, sehingga meningkatkan pertumbuhan konsumsi Lembaga Nonprofit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT).

Data menunjukkan pertumbuhan konsumsi LNPRT 2019 naik menjadi 10,62%. Dinamika triwulanan menunjukkan pertumbuhan LNPRT meningkat tinggi sampai dengan triwulan III 2019 didukung oleh persiapan dan pelaksanaan Pemilu.

Peningkatan jumlah partai peserta, jumlah calon legislatif, dan masa kampanye Pemilu menyebabkan pertumbuhan LNPRT 2019 yang tinggi dan kemudian berdampak positif pada perkembangan konsumsi rumah tangga sampai dengan triwulan III 2019.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar