c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

22 Januari 2024

15:24 WIB

Uang Beredar Desember 2023 Tumbuh 3,5%, Jadi Rp8.824,7 T

BI mencatat uang beredar dalam arti luas (M2) pada Desember 2023 tumbuh meningkat. Posisi M2 pada Desember 2023 tercatat sebesar Rp8.824,7 triliun atau tumbuh 3,5% (yoy).

Penulis: Khairul Kahfi

Uang Beredar Desember 2023 Tumbuh 3,5%, Jadi Rp8.824,7 T
Uang Beredar Desember 2023 Tumbuh 3,5%, Jadi Rp8.824,7 T
Warga menunjukkan uang baru yang ditukarkan pada mobil kas keliling Bank Indonesia (BI) di Pasar Koj a Baru, Jakarta Utara, Rabu (13/4/2022). Antara Foto/M Risyal Hidayat

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyampaikan, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Desember 2023 tumbuh meningkat. Posisi M2 pada Desember 2023 tercatat sebesar Rp8.824,7 triliun atau tumbuh 3,5% (yoy).

Posisi M2 tersebut, terhitung lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 3,3% (yoy) dan berada di posisi Rp8.574,9 triliun. 

“Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 2,1% (yoy) dan uang kuasi sebesar 5,2% (yoy),” kata Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam siaran pers, Jakarta, Senin (22/1).

Posisi M2 tersebut, terhitung lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 3,3% (yoy) dan berada di posisi Rp8.574,9 triliun. 

“Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 2,1% (yoy) dan uang kuasi sebesar 5,2% (yoy),” katanya dalam siaran pers, Jakarta, Senin (22/1).

Erwin menuturkan, Perkembangan M2 pada Desember 2023, terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada pemerintah pusat (Pempus). Penyaluran kredit pada Desember 2023 tumbuh sebesar 10,3% (yoy), atau meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 9,7% (yoy).  

Baca Juga: BI: Uang Beredar Rp8.573,6 Triliun per November 2023

Sementara itu, tagihan bersih kepada Pempus terkontraksi sebesar 6,5% (yoy), setelah terkontraksi sebesar 15,0% (yoy) pada November 2023. “Aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 3,6% (yoy), setelah tumbuh sebesar 0,3% (yoy) pada bulan sebelumnya,” jabarnya. 

Mengacu laporan Uang Beredar (M2) BI, komponen M1 sebesar Rp4.935,5 triliun atau setara 55,9% dari M2, tumbuh sebesar 2,1% (yoy) pada Desember 2023. Capaian ini naik tipis setelah tumbuh 2,0% (yoy) pada bulan sebelumnya. 

BI mengidentifikasi, perkembangan M1 Desember 2023 terutama disebabkan oleh perkembangan Tabungan Rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu sebesar Rp2.260,2 triliun dan Giro Rupiah Rp1.669,4 triliun. 

“Tabungan Rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu dengan pangsa 45,8% terhadap M1 pada Desember 2023 tumbuh 1,5% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 2,4% (yoy),” sebut laporan tersebut.

Sementara itu, uang kartal yang beredar di masyarakat atau di luar Bank Umum dan BPR pada Desember 2023 sebesar Rp975,9 triliun. Capaian ini tumbuh sebesar 8,7% (yoy), atau lanjut tumbuh lebih tinggi setelah mencapai kisaran 6,3% (yoy) pada November 2023.

Pada Desember 2023, uang kuasi dengan pangsa 43,7% dari M2, tercatat sebesar Rp3.860,6 triliun atau tumbuh 5,2% (yoy), setelah tumbuh 5,0% (yoy) pada November 2023. 

Pertumbuhan uang kuasi terutama dikontribusikan oleh simpanan berjangka yang tumbuh 5,0% (yoy) pada Desember 2023, setelah tumbuh 4,9% (yoy) pada November 2023. Giro valas pada Desember 2023 sebesar Rp730,4 triliun, atau tumbuh sebesar 10,3% (yoy).

Perkembangan DPK Desember 2023
Di sisi lain, BI juga melaporkan, Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Desember 2023 tercatat mencapai Rp8.234,2 triliun atau tumbuh sebesar 3,8% (yoy). Pertumbuhan DPK ini realtif sama dengan bulan sebelumnya alias stabil.

Perkembangan DPK di atas dipengaruhi oleh pertumbuhan DPK Korporasi yang naik 5,0% (yoy) menjadi Rp3.761,9 triliun. Terhitung lebih tinggi dibanding pertumbuhan sebelumnya yang sebesar 3,1% (yoy).

Adapun, DPK Perorangan tumbuh melambat jadi 3,2% (yoy) ke level Rp4.160,1 triliun. Pertumbuhan DPK perorangan ini lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang sempat mencapai 5,1% (yoy).

Baca Juga: Mengenal Hari Oeang Republik Indonesia

Sementara DPK kategori lainnya, masih melanjutkan pertumbuhan negatif sebesar 2,4% (yoy) menjadi sebesar Rp312,1 triliun. Capaian pertumbuhan ini masih serupa dengan bulan sebelumnya.

Pada Desember 2023, DPK giro tumbuh 3,9% (yoy) menjadi Rp2.524,9 triliun, setelah bulan sebelumnya tumbuh 3,4% (yoy). Kemudian, DPKTabungan tumbuh sebesar 2,0% (yoy) menjadi Rp2.689,9 triliun, setelah tumbuh 2,6% (yoy) pada bulan sebelumnya.

Sementara itu, simpanan berjangka tumbuh 5,4% (yoy) menjadi sebesar Rp3.019,4 Rp triliun, setelah pada November 2023 tumbuh 5,2% (yoy).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar