21 Maret 2024
20:55 WIB
Penulis: Aurora K M Simanjuntak
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono optimis kolaborasi sektor perikanan Indonesia dan Vietnam berpotensi membuat kedua negara menjadi juara perikanan hingga di tingkat global.
Trenggono mengatakan Indonesia memiliki sumber bahan baku kelautan dan perikanan yang sangat kuat dan unggul. Sementara Vietnam punya keahlian di bidang pembesaran dan pengolahan sektor perikanan.
"Jika Indonesia dan Vietnam bersatu maka kedua negara ini akan menjadi kekuatan di kawasan," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (21/3).
Sejalan dengan itu, Trenggono mengatakan kerja sama perikanan antara pemerintah Indonesia dan Vietnam yang disepakati beberapa waktu lalu, harus segera direalisasikan lewat investasi perikanan.
Baca Juga: Lima Perusahaan Vietnam Siap Garap Budidaya Lobster Di RI
Menurutnya, kerja sama sektor perikanan tersebut tidak sebatas untuk mendorong terjaganya keberlanjutan ekologi dan pertumbuhan ekonomi dua negara. Namun, berkontribusi pula pada pemenuhan kebutuhan komoditas perikanan global.
Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat, kebutuhan protein akan terus meningkat seiring bertambahnya populasi manusia sebesar 30% pada tahun 2045 atau menyentuh angka 9,7 miliar jiwa.
"Berinvestasi di Indonesia dan Vietnam tidak lagi dibatasi oleh wilayah. Sebagai bagian kerja sama investasi antara Indonesia dan Vietnam untuk menjadi bagian dari pemasok global di sektor kelautan dan perikanan," kata Trenggono.
Adapun investasi sektor perikanan Indonesia juga menunjukkan tren positif. Pada Kuartal III/2023, nilainya mencapai Rp9,56 triliun, dan itu terdiri dari PMDN senilai Rp5,32 triliun, PMA senilai Rp1,4 triliun, dan Kredit Investasi Rp2,84 triliun.
Berdasarkan bidang usaha, pengolahan ikan menempati urutan pertama investasi sebesar Rp3,65 triliun. Berikutnya, budidaya perikanan sebesar Rp2,6 triliun, pemasaran Rp1,95 triliun, penangkapan ikan Rp1,18 triliun dan jasa perikanan Rp186,51 miliar.