05 Februari 2024
18:26 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menekankan fasilitas cold storage sangat penting dalam peningkatan daya saing produk perikanan.
Saat ini, dia menyebutkan jumlah ruangan pendingin yang ada di Indonesia sebetulnya sudah banyak, tetapi belum terintegrasi dengan baik. Karena itu, KKP kini tengah merancang konektivitas antar cold storage.
"Saya sudah minta Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan untuk menghitung apakah kita bisa menyiapkan kapal untuk membawa (cold storage) dari satu titik ke titik lain dan seterusnya," tutur Trenggono kepada awak media selepas kegiatan Indonesia Marine and Fisheries Business Forum 2024, Senin (5/2).
Baca Juga: Resmikan Kampung Nelayan Modern, Jokowi Minta Pendampingan Nelayan
Ada atau tidaknya muatan di dalamnya, rencana untuk mengoneksikan cold storage tersebut dia tegaskan bakal menjadi bagian dari Public Service Obligation (PSO).
"Itu akan jadi bagian dari PSO, inilah yang sedang dirancang," kata dia.
Trenggono mengakui bahwa sekalipun jumlah cold storage sudah sangat banyak dan masif, biaya operasional akan tetap tinggi apabila penempatannya belum pas dan belum terdapat konektivitas.
"Jumlahnya sudah luar biasa besar. Tapi, penempatannya, lalu konektivitasnya itu belum baik. Akhirnya, menyebabkan biaya tinggi dan sebagainya," tandasnya.
Sekadar informasi, cold storage merupakan ruangan yang dirancang dengan kondisi suhu tertentu untuk mempertahankan mutu ikan hasil tangkapan nelayan.
Cara kerjanya ialah dengan membekukan ikan hasil tangkapan nelayan dan menyimpannya di tempat yang sama. Keseluruhan kegiatan itu dilakukan dengan proses yang higienis.
Adapun ruangan pendingin salah satunya terdiri dari ruang pembeku cepat, yakni ruangan dengan suhu yang dapat dikendalikan untuk mencapai sekitar -35 sampai -45 derajat celcius dengan kecepatan udara minimum 3 meter/detik. Dengan kapasitas sekitar 12 ton, Air Blast Freezer itu bisa membekukan produk perikanan dengan suhu internal -18 derajat celcius.
Selain itu, terdapat pula gudang beku atau Cold Storage Freezer, yakni gudang penyimpanan produk beku dengan suhu di kisaran -18 sampai -25 derajat celcius. Ikan yang disimpan dalam gudang berkapasitas 100 ton itu harus memiliki suhu sebesar -18 derajat celcius.
Pemanfaatan fasilitas tersebut dimulai dari penerimaan bahan baku, penimbangan bahan baku, perendaman, grading dan sortir, penimbangan setelah proses, hingga penataan ikan dalam tray sebelum dibekukan dalam ABF. Kemudian, ikan dipacking beku dan disimpan dalam cold storage.
Baca Juga: SIER Jajaki Potensi Bisnis Cold Storage Perikanan Di Sorong
Sementara itu, kebutuhan cold storage belum sepenuhnya terpenuhi. Sebagai contoh di Aceh, Akademisi Fakultas Kelautan dan Perikanan Universias Syiah Kuala Nur Fadli menyebut terdapat 27 unit cold storage yang tersebar di seluruh Aceh, baik milik pemerintah maupun swasta. Namun, hanya sekitar 12 unit yang beroperasi.
“Kita punya cold storage, cuma kalau kita lihat dari kondisinya 46% itu rusak. Yang beroperasi itu cenderung yang dikelola oleh swasta,” ujarnya dilansir dari Antara, Jumat (29/9/2023).