c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

05 Juni 2025

17:38 WIB

Terima 910 Proposal, KKP Hanya Bangun 100 Lokasi Kampung Nelayan Merah Putih 2025

KKP hanya memilih 100 lokasi dari 910 pengajuan Kampung Nelayan Merah Putih di 2025. Nantinya, kampung terpilih berhak mendapatkan pendanaan Rp22 miliar untuk modal kawasan perikanan terintegrasi.

Penulis: Siti Nur Arifa

Editor: Khairul Kahfi

<p>Terima 910 Proposal, KKP Hanya Bangun 100 Lokasi Kampung Nelayan Merah Putih 2025</p>
<p>Terima 910 Proposal, KKP Hanya Bangun 100 Lokasi Kampung Nelayan Merah Putih 2025</p>

Ilustrasi - program Kampung Nelayan Merah Putih 2025. Dok KKP

JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) resmi menutup pendaftaran program Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP). KKP setidaknya menerima sebanyak 910 proposal pengajuan yang berasal dari berbagai daerah pesisir dan kampung perikanan budidaya di seluruh Indonesia.

Sekadar mengingatkan, di tahun ini KKP menargetkan pembangunan 100 KNMP di berbagai wilayah, yang sekitar 80% penduduknya merupakan nelayan atau pembudidaya perikanan. 

“Per kemarin pendaftaran program Kampung Nelayan Merah Putih sudah resmi kami tutup. Semangat dan antusiasme yang luar biasa dari pemerintah daerah dan masyarakat, jadi bukti bahwa program Kampung Nelayan Merah Putih adalah harapan bersama,” ungkap Staf Khusus Menteri KP Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik Doni Ismanto dalam siaran resmi, Jakarta, Kamis (5/6).

Baca Juga: Kemensos Percepat Pembangunan Kampung Nelayan di Indramayu

Doni memastikan, penetapan 100 lokasi terpilih KNMP dipastikan berlangsung ketat dan transparan. Bukan tanpa alasan, demi menjalankan program ini, pemerintah akan menggelontorkan dana sekitar Rp22 miliar untuk setiap lokasi pembangunan.

Dengan dana tersebut, wilayah pesisir tradisional maupun kampung perikanan budidaya akan ditransformasi menjadi kawasan perikanan terintegrasi.

Sebagai gambaran, rencana pembangunan yang dimaksud nantinya akan mencakup wilayah pesisir yang dilengkapi dengan infrastruktur dermaga, pabrik es, cold storage, sentra kuliner, kios perbekalan melaut, hingga balai pelatihan sebagai sarana meningkatkan kompetensi masyarakat setempat.

"Di kampung perikanan budi daya, akan disiapkan sarana prasana penunjang kegiatan budi daya modern dan berkelanjutan. Di tiap lokasi pembangunan pun dipastikan terdapat Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) agar aktivitas produksi tidak mencemari lingkungan sekitarnya," ungkap Doni.

“Selama masa seleksi kami mengajak pemda maupun masyarakat wilayah yang diajukan sebagai lokasi KNMP untuk menyuarakan potensinya masing-masing," ujar Doni.

Baca Juga: Problematika Nelayan Kecil Di Negara Maritim Indonesia

Adapun upaya menyuarakan potensi wilayah masing-masing dapat dilakukan melalui platform media sosial KKP.

Siapkan Regulasi Khusus
Di saat bersamaan, Staf Ahli Menteri KP Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budidaya Trian Yunanda mengatakan, sejalan dengan proses seleksi lokasi pihaknya tengah menyiapkan regulasi yang menjadi dasar hukum pelaksanaan program KNMP.

Selain itu, dirinya menyebut kecepatan dan ketepatan program ini penting untuk mendukung kesejahteraan masyarakat nelayan dan pembudidaya seperti yang sudah berjalan di Desa Samber Binyeri, Kabupaten Biak Numfor, Papua. 

“Saat ini tim lebih lanjut sedang melakukan seleksi terhadap 100 lokasi unggulan yang dapat dibangun di 2025. Kemudian menyiapkan gambar pra-desain perencanaan dan persiapan survei 100 lokasi yang diharapkan dapat tuntas di akhir bulan Juni ini," jelasnya.

Ke depan, Trian mengatakan seluruh proposal yang sudah masuk juga akan menjadi basis data awal terhadap rencana pembangunan 1.100 KNMP sampai dengan tahun 2027.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar