c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

12 Februari 2025

15:58 WIB

Telur Ayam Makin Murah, Peternak Minta MBG Segera Serap 

Asosiasi peternak telur ayam menyatakan kondisi harga dan pasokan telur ayam saat ini aman dengan harga cenderung di bawah HAP. Peternak minta program MBG bisa segera serap pasokan.

Penulis: Erlinda Puspita

Editor: Khairul Kahfi

<div dir="auto" id="isPasted">Telur Ayam Makin Murah, Peternak Minta MBG Segera Serap&nbsp;</div>
<div dir="auto" id="isPasted">Telur Ayam Makin Murah, Peternak Minta MBG Segera Serap&nbsp;</div>

Warga membeli bahan kebutuhan pokok saat digelar pasar murah di Kelurahan Karet Kuningan, Jakarta, Selasa (7/1/2025). Antara Foto/Indrianto Eko Suwarso/YU/aa

JAKARTA - Asosiasi Pinsar Petelur Nasional (PPN) menyatakan harga telur di konsumen saat ini sangat terjangkau karena pasokan dan suplai bahan baku peternak mencukupi. Bahkan, harga telur saat ini sudah di bawah Harga Acuan Penjualan (HAP).

Dengan kondisi tersebut, peternak ayam layer meminta agar pemerintah bisa mewaspadai penurunan harga telur ayam ras lebih jauh. Upaya tersebu salah satunya dapat dilakukan dengan segera mengintegrasikan telur ke dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Perwakilan asosiasi PPN, Ketua Pinsar Lampung Jenny Soelistiani menyampaikan, harga telur ayam ras di pasaran saat ini berkisar Rp24 ribu/kg. Harga tersebut berada di bawah HAP telur di tingkat konsumen yang seharusnya Rp27 ribu/kg. Sedangkan HAP telur di tingkat produsen di kisaran Rp22-24 ribu/kg.

"Telur saat ini aman karena sudah surplus. Kami menjual telur harganya di bawah HAP, bahkan sampai ada di Rp21-22 ribu/kg. Di Jakarta hari ini tertinggi di kisaran Rp24,5-25 ribu (per kg), itu seharusnya harga di produsen. Jadi saat ini seluruh daerah hingga Jakarta menerima telur kualitas ekspor," ungkapnya dalam rapat koordinasi HBKN dengan Bapanas, Jakarta, Rabu (12/2). 

Baca Juga: IPB Dirikan Pusat Riset Unggulan Makan Bergizi Gratis

Melimpahnya stok telur dengan kualitas ekspor tersebut, Jenny jelaskan, karena mencukupinya pasokan jagung pakan sepanjang 2024. Jadi, para peternak layer mengaku bisa memulihkan kelangkaan jagung di tahun-tahun sebelumnya.

Meski begitu, dia menekankan, agar pemerintah juga bisa menjaga stabilitas pasokan telur agar tidak terlalu membanjiri konsumen yang dikhawatirkan membuat harga semakin turun.

Jenny meminta agar koordinasi peternak telur ayam yang tergabung dalam asosiasi dan koperasi bisa segera dilakukan untuk memenuhi kebutuhan MBG.

Sebagai konteks, peternak mengharapkan pasokan telur tidak mengalami gangguan dengan berhentinya bantuan pangan stunting. Karena distribusi ini bisa beralih dengan mulai berjalannya MBG. Namun, peternak telur mengaku suplai telur belum terserap oleh program MBG.

Menurutnya, saat program bantuan pangan (banpang) oleh Bapanas dan ID FOOD sempat dilakukan, seluruh asosiasi dan koperasi peternak telur ayam sudah mampu memenuhi kebutuhan. Terlebih, peternak masih cukup antusias memenuhi pasokan telur untuk MBG.

"Peternak sekarang sedang semangat adanya program MBG sampai mereka mau nambah kandang. Kami juga sudah kembangkan asosiasi dan koperasi dari nasional hingga kabupaten/kota," ucapnya.

Baca Juga: ID FOOD Gandeng Peternak Kecil Pasok Telur Dan Ayam Di Program MBG

Karena itu, peternak berharap, penerapan MBG di tanah air bisa mengajak para peternak masuk ke dalam jalur distribusi.

"Kita berharap saat pogram MBG benar-benar dilakukan di seluruh Indonesia, maka pelaku-pelaku yang tergabung koperasi ini memiliki link yang sangat dekat untuk jalur distribusi dan memenuhi MBG," tegas Jenny.

Adapun, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjelaskan, program bantuan pangan stunting yang biasanya dibagikan berupa telur ayam dan daging ayam ras tersebut sementara ini dihentikan. Sesuai arahan presiden, program banpang stunting ini digantikan menjadi program MBG.

"Arahan Bapak Presiden kemarin, program untuk stunting (bantuan pangan dari ID FOOD berupa telur dan daging ayam) untuk distop. Kenapa? Dialihkan ke Badan Gizi Nasional (untuk MBG)," ungkap Arief.

KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar