29 Oktober 2025
17:34 WIB
Tak Capai Target, BEI Pangkas Target IPO 2025 Jadi 45 Perusahaan
BEI merevisi target perusahaan IPO 2025 menjadi sebanyak 45 perusahaan, dari target sebelumnya 66 perusahaan. Per 29 Oktober 2025, baru terealisasi sebanyak 23 perusahaan IPO.
Penulis: Fitriana Monica Sari
BEI resmi mencatatkan saham perdana atau IPO dua perusahaan baru yaitu PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) dan PT Hero Global Investment Tbk (HGII) di Main Hall, BEI, Jakarta, Kamis (9/1/2025). Antara/HO-BEI
JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) merevisi target perusahaan yang melantai di BEI sepanjang 2025 melalui Initial Public Offering (IPO) menjadi sebanyak 45 perusahaan, dari target sebelumnya sebanyak 66 perusahaan.
Langkah itu diambil karena mempertimbangkan baru teralisasinya 23 perusahaan yang menggelar IPO di pasar modal Indonesia per 29 Oktober 2025, dengan sebanyak 13 perusahaan lainnya masih berada dalam pipeline IPO.
“Target kami tahun ini 45 (IPO). 23 IPO, pipeline ada 13 (perusahaan) tahun ini. Tahun depan tentu kami optimistis bisa mencapai di 50 (IPO),” ujar Direktur Utama BEI Iman Rachman dalam Konferensi Pers Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BEI Tahun 2025 di Jakarta, Rabu (29/10).
Baca Juga: Agresif! BEI Targetkan RNTH Rp14,5 T Dan 2 Juta Investor Baru Di 2026
Kendati demikian, Iman menegaskan, BEI berfokus terhadap kualitas atau tidak hanya mengejar kuantitas perusahaan untuk menggelar IPO.
Tecermin ada sebanyak 5 dari 23 IPO merupakan perusahaan lighthouse atau perusahaan dengan kapitalisasi pasar minimal Rp3 triliun serta free float sebesar 15% atau nilai kapitalisasi pasar free float lebih dari Rp700 miliar.
Sementara itu, sebanyak 13 perusahaan dalam antrean IPO terdiri dari dua perusahaan dengan aset skala kecil di bawah Rp50 miliar, sebanyak enam perusahaan aset skala menengah antara Rp50-250 miliar, serta lima perusahaan aset skala besar di atas Rp250 miliar.
Mundur dari Target
Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna memproyeksikan mayoritas perusahaan yang berada dalam pipeline akan melaksanakan IPO pada 2025. Hal itu diketahui dari hanya dua perusahaan dalam pipeline yang menggunakan laporan keuangan per Juli 2025, sedangkan sisanya menggunakan laporan keuangan di semester I/2025.
“Dengan catatan tidak terdapat concern terkait penawaran umum dan pencatatan oleh OJK dan BEI mempertimbangkan perusahaan-perusahaan tersebut masih dalam review evaluator BEI dan OJK,” kata Nyoman.
Baca Juga: BEI-S&P Telurkan 3 Indeks Baru; Fokus ESG, Dividen, dan Syariah
BEI senantiasa mengevaluasi pencatatan perusahaan, tidak hanya dari sisi pemenuhan persyaratan pencatatan, namun juga dari sisi kinerja perusahaan secara komprehensif untuk memastikan perusahaan tercatat memiliki kualitas yang baik.
“Kami berharap perusahaan-perusahaan yang saat ini berada di pipeline pencatatan saham dapat memenuhi hal tersebut, sehingga dapat memenuhi ekspektasi para pemangku kepentingan dan meramaikan pencatatan perdana saham pada sisa akhir tahun 2025 ini,” pungkas Nyoman.