c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

21 Agustus 2025

09:40 WIB

Tak Bergeming Derasnya Capital Outflow, OJK: Fundamental Bank RI Terjaga

OJK memastikan rutin memantau kinerja perbankan agar selalu terjaga saat fenomena capital outflow. Hasil stress test menunjukkan tingkat permodalan perbankan saat ini masih sangat memadai.

Penulis: Siti Nur Arifa

Editor: Khairul Kahfi

<p>Tak Bergeming Derasnya <em>Capital Outflow</em>, OJK: Fundamental Bank RI Terjaga</p>
<p>Tak Bergeming Derasnya <em>Capital Outflow</em>, OJK: Fundamental Bank RI Terjaga</p>

Ilustrasi - Seorang teller tengah melayani seorang nasabah yang hendak mengurus pembukaan rekening di Menara Mandiri, Jakarta, Rabu (20/8). ValidnewsID/Hasta Adhistra.

JAKARTA - Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyebut, regulator rutin memantau kinerja perbankan agar selalu terjaga baik saat terjadi fenomena modal keluar (capital outflow)Upaya ini memastikan kondisi fundamental perbankan tetap terjaga di tengah kondisi dinamika global dan ketidakpastian yang masih terjadi.

"OJK juga melakukan pemantauan secara rutin terkait pergerakan pasar uang dan pasar modal, mengingat salah satu komponen terbesar IHSG adalah perbankan," ujar Dian dalam pernyataan tertulis, Jakarta, Rabu (20/8).

Baca Juga: Mirae Asset Sebut Pasar Saham Rentan Capital Outflow

Terpisah, Peneliti Core Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengungkap, kondisi capital outflow yang terjadi di Indonesia belakangan terbilang tinggi, terutama di pasar saham dan keuangan. 

Menurutnya, derasnya aliran uang yang pergi dipengaruhi oleh ketidakpastian global yang menimbulkan efek terhadap kondisi pelonggaran moneter global dan capital outflow di negara-negara berkembang (emerging market).

Dirinya membeberkan, secara umum kondisi capital outflow di pasar saham Indonesia sampai dengan kuartal II/2025 telah mencapai Rp20 triliun. 

"Kita (Indonesia) relatif terbantu dengan adanya inflow yang masuk di pasar obligasi, namun secara keseluruhan kalau kita perhatikan nilai outflow di pasar keuangan Indonesia itu mencapai Rp42 triliun," jelas Yusuf, Rabu (20/8).

Stress Test OJK
Dian kembali mengungkap, OJK secara rutin melakukan stress test untuk mengevaluasi ketahanan perbankan di Indonesia dalam mempertimbangkan kondisi yang terjadi. Pengetesan juga dilakukan mengukur ketahanan bank dalam menghadapi berbagai potensi syok terhadap perekonomian.

Pada saat bersamaan, masing-masing perbankan juga melakukan stress test secara mandiri menggunakan skenario dan asumsi yang disiapkan oleh otoritas dalam hal ini OJK dan BI.

Baca Juga: BI: Pertumbuhan Kredit Bank Juli 2025 Makin Melambat Jadi 7,03%

OJK menguraikan, transmisi cabutnya modal asing terhadap perbankan Indonesia dapat berdampak secara tidak langsung yaitu melalui pelemahan nilai tukar rupiah, peningkatan yield, serta peningkatan suku bunga. 

"Seluruh faktor-faktor yang bertransmisi sebagai dampak dari capital outflow sudah tercakup dalam skenario dan variabel stress test yang dilakukan oleh OJK," jelasnya.

Sejauh ini, dia mengungkap, hasil stress test OJK maupun mandiri oleh perbankan menunjukkan bahwa tingkat permodalan perbankan saat ini masih sangat memadai, untuk menghadapi risiko yang disebabkan oleh perubahan signifikan dalam kondisi makroekonomi Indonesia.

"OJK senantiasa meminta Bank untuk tetap menerapkan prinsip kehati-hatian mengingat potensi risiko akibat berbagai dinamika global di berbagai kawasan belum mereda," pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar