c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

14 Mei 2024

14:51 WIB

Tahun Ini, Bank Muamalat Targetkan Pembiayaan Hijau Tumbuh 50%

Bank Muamalat akan fokus pada sektor pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan yang berkelanjutan.

Penulis: Fitriana Monica Sari

<p id="isPasted">Tahun Ini, Bank Muamalat Targetkan Pembiayaan Hijau Tumbuh 50%</p>
<p id="isPasted">Tahun Ini, Bank Muamalat Targetkan Pembiayaan Hijau Tumbuh 50%</p>

Ilustrasi - Seorang pegawai melayani nasabah di Kantor Bank Muamalat, Jakarta, Jumat (28/1/2022). Antara F/M Risyal Hidayat/wsj

JAKARTA - Bank Syariah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menargetkan pertumbuhan pembiayaan hijau sebesar 50% secara tahunan (year on year/yoy) pada tahun ini.

Direktur Utama Bank Muamalat Indra Falatehan mengatakan, pada akhir Desember 2023, penyaluran pembiayaan pada segmen Environmental, Social, and Governance (ESG) tercatat sekitar Rp1,3 triliun.

Mayoritas penyaluran pembiayaan tersebut dilakukan pada sektor transportasi ramah lingkungan, pengelolaan sumber daya alam hayati, dan penggunaan lahan yang berkelanjutan.

Oleh karena itu, pihaknya optimistis dapat menyalurkan pembiayaan ESG yang tumbuh hingga 50% pada tahun 2024.

“Tahun ini, kami memproyeksikan penyaluran pembiayaan ESG tumbuh sebesar 50% dengan fokus pada sektor pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan yang berkelanjutan,” ujar Indra dalam keterangan resmi, Selasa (14/5).

Baca Juga: Bank Muamalat Luncurkan Program Menabung Berhadiah Umrah

Dia menjelaskan, konsep pembiayaan hijau yang berlandaskan pada tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals sejalan dengan prinsip maqashid syariah yang diterapkan oleh bank syariah, termasuk Bank Muamalat.

Maqashid syariah sendiri adalah konsep dalam Islam yang mengacu pada tujuan dan prinsip-prinsip yang mendasari hukum Islam.

Dalam konteks perbankan syariah, lanjutnya, maqashid syariah berperan dalam menentukan tujuan utama dari praktik perbankan yang tidak hanya menguntungkan individu, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan.

Adapun di dalamnya juga meliputi keberlangsungan terhadap lingkungan dan sosial.

Sejalan dengan hal tersebut, kata Indra, Bank Muamalat menjadikan triple bottom line sebagai konsep bisnis berkelanjutan dengan mengukur nilai kesuksesan dalam merealisasikan bisnis melalui dampak terhadap tiga indikator, yakni People (Sosial), Planet (Lingkungan), dan Profit (Ekonomi).

Bank Muamalat menjamin keberlangsungan bisnisnya dengan tidak hanya memperhatikan kepentingan mendapatkan profit semata, melainkan juga memperhatikan kebermanfaatan bagi masyarakat, menjalankan bisnis yang selaras dengan program pemeliharaan lingkungan, serta memberikan dampak terhadap perekonomian khususnya ekonomi syariah.

Baca Juga: Bank Muamalat Sediakan Fitur Beli Hewan Kurban Online Di Aplikasi Muamalat DIN

Menurut Indra, Bank Muamalat telah menetapkan sejumlah inisiatif yang telah dan akan dilaksanakan dalam beberapa tahun mendatang untuk mendukung program pembiayaan hijau.

Program tersebut di antaranya adalah pembiayaan kepada produsen alat transportasi berbasis listrik dan sektor energi bersih/terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Selain itu, Bank Muamalat juga akan menyalurkan pembiayaan kepada sektor perikanan, seperti kepada perusahaan jasa sarana produksi perikanan laut dan pembenihan biota serta kepada sektor kehutanan.

"Salah satu bentuk implementasi pembiayaan hijau di Bank Muamalat adalah program pembiayaan kepemilikan kendaraan listrik untuk karyawan. Pada program ini, Bank Muamalat memberikan insentif khusus dan kemudahan proses bagi karyawan yang ingin memiliki kendaraan berbasis listrik," terang Indra.

Per 15 dan 16 November 2021, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) resmi menjadi Pemegang Saham Pengendali (PSP) Bank Muamalat setelah menerima hibah saham dari Islamic Development Bank (IsDB) dan SEDCO Group. Dengan demikian, total kepemilikan saham BPKH di Bank Muamalat menjadi 82,66%.

Selain BPKH, saham Bank Muamalat juga dimiliki oleh IsDB sebesar 2,04% dan pemegang saham lainnya dengan porsi sebesar 15,30%. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar