15 Januari 2025
13:10 WIB
15 Tahun Berkiprah, IIF Gelontorkan Rp42,5 Triliun Ke 150 Lebih Proyek
Proyek-proyek infrastruktur, tak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, namun juga dengan kolaborasi berbagai pihak melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), salah satunya dengan IIF
Ilustrasi. Jalan Tol Bali Mandara yang melintasi Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, jadi salah satu proyek yang dibiayai IIF. dok. IIF
JAKARTA - Selama satu dekade terakhir, berbagai proyek infrastruktur diluncurkan untuk memperkuat konektivitas dan mendukung transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Selama periode tersebut, Pemerintah telah membangun 2.103 km jalan tol, 40 bendungan, 27 bandara baru, serta proyek besar lainnya seperti jalur kereta api dan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Tak hanya itu, konektivitas antar wilayah diperkuat dengan pembangunan jalur TransPapua, Trans-Kalimantan, dan TransSumatra, yang dirancang untuk menghubungkan wilayah-wilayah yang selama ini terisolasi.
Proyek-proyek infrastruktur tersebut tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, namun juga dengan kolaborasi berbagai pihak melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), salah satunya dengan PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF).
Selama 15 tahun berkiprah, IIF telah dimandatkan sebagai katalisator penting dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Sebagai lembaga pembiayaan infrastruktur, IIF telah banyak berperan dalam menyediakan pendanaan bagi proyek-proyek strategis yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
"Sejak berdiri pada 15 Januari 2010 sampai dengan tahun 2024, IIF telah menyalurkan lebih dari 150 deal pembiayaan pada proyek infrastruktur di berbagai sektor dengan nilai komitmen mencapai Rp42,5 triliun. Proyek-proyek infrastruktur yang kami biayai juga telah melalui serangkaian evaluasi dan assesment dari sisi dampak sosial dan lingkungan,” ungkap Interim Chief Executive Officer/ Chief Financial Officer IIF Rizki Pribadi Hasan dalam keterangannya, Rabu (15/1)
Sebagai contoh, lanjutnya, IIF telah membiayai pembangunan pembangkit listrik dengan kapasitas 693,9 MV yang mampu mereduksi emisi GHG sebesar 419,33 ton CO2e atau setara menanam 147.135 pohon dan melayani 637.644 rumah tangga atau setara 2,8 juta orang. IIF juga telah membiayai pembangunan dan operasional jalan tol sepanjang 419,13 km yang mampu mempercepat waktu perjalanan hingga 37,37 menit.
Dari sektor air minum, IIF telah membiayai pembangunan Sistem Persediaan Air Minum (SPAM) dengan kapasitas 27.501 liter/detik yang mampu melayani 1,38 juta rumah tangga atau setara 6,78 juta orang hingga membiayai pembangunan bandara dengan kapasitas 600 rute penerbangan sehingga mampu melayani lebih dari 700 ribu penumpang/hari.
Berkat kerja keras sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, pada 2024 IIF, kata Rizki, kembali berhasil meraih sederet penghargaan nasional dan internasional, seperti CorporateTreasurer Awards 2024 kategori Best ESG Service Provider dan Best ESG Initiative, Asia Sustainability Report Rating (ASRRAT) 2024 dengan peringkat Gold Rank, hingga – ESG Awards 2024 by Kehati pada kategori Best Investor/Debt Financing.
Ia menegaskan, pembangunan infrastruktur di Indonesia telah mencapai kemajuan yang luar biasa. Proyek-proyek besar seperti jalan tol, bandara hingga pelabuhan telah menunjukkan komitmen pemerintah dalam membangun negara yang lebih terhubung dan inklusif.
“IIF berharap kontribusi yang diberikan dapat membuka potensi peningkatan ekonomi, mengurangi ketimpangan sosial, dan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global,” tutunya.
Baca Juga:
Dukung Proyek SPAM Di Sumatra, IIF Jalin Kolaborasi Strategis
ESG Advisory
Sebelumnya, PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menjalin kerja sama dengan PT Surveyor Indonesia (SI) terkait layanan environment, social and governance (ESG) advisory dan pembiayaan berkelanjutan.
“Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi IIF dan Surveyor Indonesia pada layanan ESG advisory dan pembiayaan berkelanjutan untuk proyek terpilih. Surveyor Indonesia akan berkontribusi dalam layanan bidang teknis yakni survei, assurance, sertifikasi, dan compliance, sedangkan IIF akan berkontribusi pada layanan konsultasi finansial dan komersial, antara lain pelaksanaan jasa penyiapan proyek, pengembangan strategi pendanaan, dan financial assessment,” ujar Rizki.
Penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut dilakukan oleh Irman Boyle selaku Head of Advisory Group IIF dan Winda Ary Susanti selaku VP of DBS Sustainability and Environment SI.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Surveyor Indonesia Wahyu Witjaksono menyampaikan, penandatanganan kerja sama ini diharapkan menjadi perwujudan kolaborasi bersama dalam mendukung dan mendorong pertumbuhan infrastruktur.
"Penandatanganan kerja sama ini diharapkan menjadi perwujudan kolaborasi bersama dalam mendukung dan mendorong pertumbuhan infrastruktur yang memenuhi kebutuhan lingkungan, sosial, dan tata kelola yang lebih baik,” kata Wahyu.
Sebagai bagian dari layanan ESG advisory, IIF mampu membantu klien melakukan kajian, perencanaan dan implementasi terhadap Sustainable Financing Aspect yang mencakup Long Term Sustainable Project/Business Plan Sustainable Funding Plan, Funding Info Memo dan Economic/Financial Assessment.
Kerja sama dengan Surveyor Indonesia diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi para klien dengan memberikan solusi yang komprehensif untuk proyek-proyek infrastruktur berkelanjutan.