c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

30 Agustus 2024

19:28 WIB

10 Tahun Astra Life: Jadi Proteksi Karyawan Sampai Incaran Generasi Z

Generasi z sudah mempertimbangkan asuransi kesehatan swasta dalam mencari kerja. Astra Life pun memiliki AVA Group Medical Protection, asuransi kesehatan kumpulan yang ditujukan untuk karyawan. 

Editor: Fin Harini

<p>10 Tahun Astra Life: Jadi Proteksi Karyawan Sampai Incaran Generasi Z</p>
<p>10 Tahun Astra Life: Jadi Proteksi Karyawan Sampai Incaran Generasi Z</p>

Ilustrasi perlindungan kesehatan untuk karyawan generasi z. Foto oleh Astra Life

JAKARTA - Sudah sebulan ini Faradila Maharani sibuk berselancar di internet untuk mencari pekerjaan. Beberapa pekerjaan ia skip, beberapa ia apply.

Bukan tanpa alasan ia melewati loker (lowongan pekerjaan), sebab standar perusahaan yang generasi z inginkan ini mesti memberikan fasilitas asuransi kesehatan swasta untuk karyawannya.

“Iya, mau cari yang ngasih asuransi kesehatan swasta dulu,” kata perempuan berumur 23 tahun itu kepada Validnews, Sabtu (31/8).

Bagi Faradila, perusahaan yang memberikan fasilitas asuransi kesehatan swasta untuk karyawannya merupakan perusahaan yang green flag. Bagi generasi sekarang istilah green flag berarti positif. Untuk konteks perusahaan, berarti perusahaan itu memiliki standar yang cukup bagus.

Pengetahuan Faradila tentang asuransi kesehatan swasta bukan datang dengan sendirinya. Di kalangan keluarga, beberapa kali terdapat obrolan mengenai fasilitas-fasilitas yang didapat dari perusahaan tempat kakak-kakaknya bekerja, salah satunya fasilitas asuransi kesehatan swasta.

Dari pembicaraan-pembicaraan selama ini, ia menyimpulkan asuransi kesehatan swasta yang diberikan perusahaan sangat amat penting. Sebab, dari situ ia melihat karyawan dianggap aset yang berharga jika diberikan diberikan fasilitas tersebut.

“Ya, kita kan mau bekerja di perusahaan yang menganggap kita sebagai aset berharga. Lagi pula, asuransi kesehatan swasta saya dengar-dengar banyak banget manfaatnya,” ujarnya.

Apa yang dikatakan Faradila disebut Pengamat Ketenagakerjaan Universitas Indonesia Aloysius Uwiyono sebagai hal yang lumrah. Sebab, pemberian fasilitas asuransi kesehatan swasta dapat menarik minat para pencari kerja.

“Betul, bisa menarik minat pencari kerja. Karena bisa dilihat sebagai citra positif perusahaan dalam mensejahterakan karyawannya,” kata Aloysius kepada Validnews, Sabtu (31/8).

Sementara, kepada Validnews, Pengamat Asuransi Dedy Kristianto menilai fasilitas asuransi kesehatan swasta menjadi cukup penting karena bisa menjadi pertimbangan loyalitas karyawan.

“Adapun mereka yang sudah menjadi karyawan asuransi swasta bisa menjadi pertimbangan loyalitas selama mereka belum mendapat pekerjaan baru yang akan juga dapat asuransi swasta ini,” katanya, Sabtu (31/8).

Pentingnya Asuransi Kesehatan Untuk Karyawan
Laporan survei Global Talent Trends 2024 dari Mercer mengungkapkan, kesejahteraan karyawan menjadi perhatian penting bagi banyak perusahaan.

Studi Global Talent Trends tahun ini mengambil wawasan dari 845 eksekutif C-Suite, 1.920 pemimpin HR, 9.449 karyawan, dan 84 investor dari 17 geografi dan 16 industri. 

Menurut data, saat ini 48% karyawan memprioritaskan manfaat kesehatan dan kesejahteraan minimum, namun hanya 29% perusahaan di Asia yang benar-benar fokus pada aspek ini. 

Di sisi lain, sebanyak 88% perusahaan berencana untuk meningkatkan manfaat kesejahteraan mental dalam paket asuransi mereka untuk tahun 2024.

Menariknya, laporan tersebut juga menemukan bahwa 46% karyawan bersedia mengorbankan kenaikan gaji untuk memperoleh manfaat tambahan yang lebih terfokus pada kesejahteraan mereka.

Pengamat Asuransi Dedy Kristianto menuturkan, kepemilikan asuransi bagi karyawan saat ini merupakan hal yang penting. Ia memaparkan mengapa asuransi kesehatan swasta harus dimiliki walaupun sudah ada asuransi yang bersifat mandatory dari pemerintah.

“Asuransi swasta secara pengkoveran tentu jauh lebih besar dan relatif lebih lengkap secara manfaat,” katanya, Sabtu (31/8).

Baca Juga: OJK Proyeksikan Aset dan Premi Asuransi Bakal Tumbuh di 2024

Kemudian, Dedy juga mengatakan penggunaan asuransi kesehatan swasta tidak memerlukan tahapan yang berjenjang seperti asuransi yang bersifat mandatory saat ini. Itu berarti, kapan pun karyawan sakit dan memerlukan perawatan bisa langsung mendapat pertolongan.

Ia juga menyebut asuransi kesehatan swasta tidak terbatas pada kuota bed occupancy rate (BOR) yang ada di rumah sakit. Ini membuat setiap pemilik asuransi kesehatan swasta tidak perlu khawatir dapat atau tidaknya tempat di rumah sakit.

Selain itu, asuransi swasta bisa juga menyediakan fasilitas overseas untuk perawatan luar negeri.

Dedy mengatakan, pada asuransi swasta perawatan di rumah sakit akan dilakukan secara tuntas hingga selesai. Hal ini berbeda dan dikeluhkan banyak pasien mereka diburu-buru untuk discharge dari rumah sakit karena antrean pemakaian kamar yang banyak.

“Pada asuransi swasta biasanya akan ada yang membantu dalam proses klaim atau rawat inap sehingga pasien merasa terbantu,” ucap Dedy.

Bagaimana Perusahaan Memilih Asuransi Untuk Karyawannya?
Masih dalam laporan survei Global Talent Trends 2024 dari Mercer, ternyata 42% karyawan menganggap jaminan kesehatan dan keselamatan di tempat kerja sebagai komponen penting dari kesejahteraan mereka secara keseluruhan, meskipun masih banyak yang merasa belum puas dengan tingkat keamanan psikologis yang ada di tempat kerja. 

Sementara itu, 69% perusahaan berencana untuk memperkenalkan atau memperluas program asuransi kesehatan yang fleksibel, memungkinkan karyawan memilih manfaat yang sesuai dengan kebutuhan pribadi mereka. 

Saat ini, 56% perusahaan sudah menawarkan paket asuransi kesehatan yang dapat disesuaikan, termasuk opsi untuk perawatan kesehatan tambahan atau program pencegahan penyakit.

Pengamat Asuransi Dedy Kristianto mengatakan asuransi kesehatan swasta lebih menarik untuk dimiliki, baik perusahaan maupun karyawan. 

Dedy beranggapan, perusahaan yang menambahkan asuransi kesehatan swasta ke karyawannya walaupun sudah memiliki asuransi kesehatan mandatory dari pemerintah memandang karyawan sebagai aset yang berharga.

Ia pun memberikan saran bagaimana perusahaan memilih perusahaan asuransi kesehatan yang baik untuk karyawannya.

Pertama, perusahaan asuransi tersebut harus terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Kedua, perusahaan bisa memilih perusahaan asuransi yang memiliki kesehatan yang baik berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang sudah di-publish ke publik. 

“Lihatlah risk based capital (RBC) sebagai salah satu acuannya,” ujar Dedy.

Ketiga, perusahaan bisa memilih perusahaan asuransi yang memiliki likuiditas yang baik.

Keempat, perusahaan bisa memilih perusahaan asuransi yang tidak banyak mendapatkan komplain dari nasabah menyangkut pelayanan mereka.

Kelima, pilih perusahaan asuransi yang menyediakan berbagai produk sesuai kebutuhan.

“(Kemudian) Pilihlah perusahaan yang memiliki kanal atau saluran untuk pengajuan komplain atau pertanyaan dengan baik,” ucap Dedy.

Pilih Asuransi Kesehatan yang Tepat
Jika sudah memilih perusahaan asuransi, hal yang selanjutnya bisa dilakukan adalah bagaimana memilih produk asuransi kesehatan yang baik.

Dedy menyarankan, baiknya memilih produk asuransi yang memiliki feature manfaat asuransi yang lengkap.

Selain itu, juga memiliki ketentuan polis yang jelas dan tidak menimbulkan disepute pada saat klaim.

Lalu, juga pilih pengajuan dan pengurusan klaim yang mudah. “Pilihlah asuransi kesehatan yang memiliki rekanan rumah sakit yang mengkover semua wilayah,” ucapnya.

Pada tahun lalu, PT Asuransi Jiwa Astra (Astra Life) meluncurkan AVA Group Medical Protection, produk asuransi kesehatan kumpulan yang ditujukan untuk karyawan. 

Produk ini memberikan kemudahan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah untuk menawarkan manfaat karyawan dengan premi yang terjangkau, dengan syarat minimal jumlah peserta sebanyak tiga orang. 

Direktur Astra Life, Alkaf Ghozali, menyatakan bahwa karyawan adalah aset penting bagi setiap bisnis, termasuk usaha kecil dan menengah dengan jumlah karyawan yang terbatas. 

Namun, pelaku usaha seringkali beranggapan asuransi kesehatan karyawan memerlukan biaya besar. “Oleh karena itu, Astra Life menghadirkan AVA Group Medical Protection dengan premi yang lebih terjangkau,” katanya seperti dikutip dari keterangan resmi perusahaan.

Baca Juga: Asuransi Kesehatan Dan Urgensi Kaum Muda

AVA Group Medical Protection menawarkan manfaat dasar berupa penggantian biaya medis untuk rawat inap dan pembedahan, serta manfaat tambahan seperti rawat jalan, persalinan, dan perawatan gigi. 

Premi produk ini dimulai dari Rp10 juta per tahun per polis, dengan jumlah peserta mulai dari tiga hingga 100 karyawan. Produk ini juga menyediakan pilihan Inner Limit dan as Charged (sesuai tagihan) serta fitur pembayaran cashless atau reimbursement di fasilitas kesehatan rekanan. Selain itu, perlindungan ini juga mencakup keluarga karyawan.

Alkaf menambahkan, pengusaha dapat mendaftarkan anggota keluarga karyawan untuk mendapatkan perlindungan maksimal dari risiko penyakit dan kecelakaan. Dengan begitu, diharapkan kesejahteraan karyawan akan meningkat.

“Harapannya, manfaat perlindungan akan lebih komprehensif sehingga pelaku usaha dapat meningkatkan kesejahteraan karyawannya,” ucap Alkaf.

Informasi mengenai AVA Group Medical Protection dapat diakses di e-commerce Astra Life, ilovelife.co.id, dengan fitur simulasi untuk menghitung premi berdasarkan jumlah karyawan. 

Pengguna bisa memilih paket perlindungan atau menyesuaikan sendiri sesuai kebutuhan. Setelah itu, tim Astra Life akan menghubungi calon nasabah untuk proses selanjutnya. Layanan digital ini diharapkan memudahkan pelaku usaha dalam mengakses asuransi bagi karyawan mereka.

Untuk memastikan kenyamanan nasabah, AVA Group Medical Protection sudah terdaftar dan memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sesuai dengan komitmen Astra Life untuk menjalankan bisnis dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan mematuhi peraturan yang berlaku.

Berdasarkan data per kuartal I/2024, Astra Life merupakan perusahaan asuransi jiwa dengan nilai premi bruto sebesar Rp1,4 triliun, total aset senilai Rp7,4 triliun dan tingkat solvabilitas (RBC) Astra Life berada di angka 193% (untuk asuransi jiwa konvensional), di atas ketentuan minimum Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yakni sebesar 120%. 

10 Tahun Astra Life
Presiden Direktur Astra Life Nico Tahir memaparkan, selama satu dekade kehadirannya, Astra Life telah menjadi salah satu perusahaan asuransi jiwa dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia, yang fokus pada pengembangan berbagai produk untuk semua segmen, mulai dari produk individu, syariah, kumpulan, hingga dana pensiun (DPLK).

Astra Life juga memiliki Employee Benefit Group Business yang telah melayani hampir 800 perusahaan. Selain itu, Astra Life menawarkan DPLK, yaitu Layanan Program Pensiun Iuran Pasti untuk individu dan kelompok, dengan lebih dari 55.000 peserta dari 150 klien.

Hingga kuartal I/2024, Astra Life terus tumbuh meskipun menghadapi berbagai tantangan, dengan melindungi lebih banyak nasabah dan meningkatkan pelayanan melalui beragam produk dan saluran distribusi. Pada tahun 2023, Astra Life mencatatkan Premi Bruto (gross written premium/GWP) sebesar Rp1,4 triliun dan total aset senilai Rp7,4 triliun. Astra Life juga membukukan laba positif di akhir tahun 2023

“Kini, menginjak tahun ke-10, Astra Life telah melindungi 3,6 juta tertanggung atau telah bertumbuh sekitar 8 kali lipat sejak perusahaan pertama kali berdiri di tahun 2014. Tahun 2024 ini menjadi momentum ulang tahun dengan semangat dan tema #Sedekade di mana kami ingin menjangkau lebih banyak nasabah dan melayani lebih baik lagi melalui berbagai produk dan kanal distribusi yang kami miliki.” ucap Nico dalam keterangan resmi. Lebih rinci, tahun ini, Astra Life mengusung tema #AstraLifeSedekatde.

Peluncuran PT. Astra Aviva Life di Jakarta, Kamis (27/11/2014). Antara Foto/HO-Syaiful 

Tak hanya itu, untuk ketiga kalinya, Astra Life meraih penghargaan Marketeers Youth Choice Award 2024. Dalam penghargaan ini, Astra Life meraih gelar Silver Winner (peringkat kedua) pada kategori Life Insurance. Penyerahan penghargaan berlangsung di Jakarta pada Kamis (16/5).

Pemenang Marketeers Youth Choice Award 2024 merupakan brand pilihan generasi z melalui pemilihan daring yang melibatkan lebih dari 2.000 mahasiswa dari 15 kampus di 30 kota di Indonesia. Marketing, Branding & Corporate Communication Dept Head Astra Life Kurniasari S. Pranoto mengapresiasi generasi z yang telah memilih Astra Life sebagai brand asuransi jiwa pilihan sekaligus brand dengan aktivitas atau kampanye yang memperoleh awareness dari pasar anak muda.

Dengan diraihnya penghargaan ini, Astra Life semakin optimistis untuk menyasar generasi z sebagai target di masa depan untuk meningkatkan inklusi asuransi jiwa di Indonesia. Untuk itu, Astra Life berkomitmen untuk memperkuat kualitas produk dan layanan yang dikomunikasikan secara optimal di berbagai media digital.

"Ke depannya, Astra Life masih akan terus memanfaatkan platform digital untuk menjangkau lebih banyak lagi generasi muda secara lebih efisien dengan konten-konten yang edukatif dan kreatif. Semoga Astra Life dapat terus mencatatkan pencapaian-pencapaian positif lainnya di masa depan," ucap Kurniasari S. Pranoto.

Dalam rangka merayakan ulang tahun ke-10, Astra Life juga melaksanakan program CSR di 15 sekolah di Penajam Paser Utara, Ibu Kota Negara (IKN). Astra Life mendonasikan 150 paket peralatan sholat kepada 15 sekolah, mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMK. 

Selain itu, mereka juga mendonasikan laptop untuk 2 sekolah dan memberikan kelas literasi keuangan untuk 200 siswa SMK di IKN. Inisiatif ini merupakan bentuk dukungan terhadap program peningkatan literasi dan inklusi keuangan yang digagas OJK.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar