c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

07 September 2023

20:45 WIB

Pasca Serangan Siber, BFI Finance Alokasikan Rp300 M Perkuat IT

Langkah migrasi ke cloud dilakukan seusai BFI Finance terkena serangan siber beberapa waktu lalu.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Pasca Serangan Siber, BFI Finance Alokasikan Rp300 M Perkuat IT
Pasca Serangan Siber, BFI Finance Alokasikan Rp300 M Perkuat IT
Kantor cabang baru BFI Finance wilayah Tangerang di Karawaci, Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

JAKARTA - PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mengungkapkan bahwa pada tahun ini, perseroan telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp300 miliar untuk memperkuat bidang information and technology (IT).

Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono mengatakan, dana tersebut untuk perbaikan infrastruktur, perbaikan keamanan digital (security), dan juga sebagai migrasi ke cloud.

Adapun, langkah migrasi ke cloud dilakukan seusai BFI Finance terkena serangan siber beberapa waktu lalu.

"Karena memang di zaman sekarang ini, cloud base adalah salah satu solusi. Ibaratnya ini sejago-jagonya kita mengontrol data center. Kalau itu dikontrol oleh memang perusahaan cloud yang fokus ke situ, maka akan lebih bagus," kata Sudjono saat sesi doorstop usai Media Gathering di Jakarta, Kamis (7/9).

Oleh karena itu, Sudjono menganggap layanan perusahaan cloud terbilang lebih aman. Dia mengibaratkan hal itu dengan kediaman antara rumah dengan apartemen atau kluster.

"Ibaratnya rumah kita, kita di rumah di daerah yang terbuka, kita pakai satpam dua. Sama kita pindah ke apartemen yang banyak penjagaan atau pindah rumah ke kluster yang berlapis-lapis. Tentunya secara keamanan lebih tinggi," jelasnya.

Sudjono menilai hal itu yang juga akan diterapkan banyak perusahaan ke depannya. Pasalnya, menurut dia, perusahaan yang terakses ke dunia luar, dalam arti ada koneksi internet, pasti akan bisa terkena serangan siber.

"Tinggal bagaimana kita menjaga dan bagaimana hoki-hokian kita. Karena penyerang itu juga pilih-pilih," ucap dia.

Baca Juga: Kuartal I, Aset BFI Finance Naik jadi Rp24,0 Triliun

Lebih lanjut, Sudjono mengungkapkan awal mula perseroan terkena serangan siber. Saat itu, salah satu aplikasi Microsoft Exchange yang digunakan, memang memiliki kelemahan keamanan dan dieksploitasi oleh hacker.

Kendati demikian, dia menegaskan bahwa serangan siber itu telah sepenuhnya tertangani.

"Kami sudah jelaskan semua ke regulator, ke media, ke kita punya shareholder, hingga lender. Jadi, itu sudah clear dan saat ini sudah di tahap akhir recovery. Jadi sudah enggak terlalu ada isu lagi," ujarnya.

Hanya saja, Sudjono menuturkan, memang diakuinya masih ada luka dalam proses recovery, sehingga lumayan berat.

Baca Juga: BFI Finance Cetak Kinerja Tertinggi Sepanjang Sejarah Di 2022

Meski begitu, BFI Finance menargetkan untuk secepatnya tumbuh kembali. Perseroan juga berharap bisa kembali ke posisi sebelum terjadinya serangan siber.

Terkait dampak serangan siber, pertumbuhan pembiayaan BFI Finance pada akhir semester I/2023 memang sempat terganggu.

Diserang Hacker
Sebelumnya, layanan pembayaran BFI Multifinance sempat mengalami gangguan selama beberapa hari yang berlangsung sejak Minggu (21/5).

BFIN melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), menginformasikan bahwa pada Minggu, 21 Mei 2023, perseroan telah mengalami serangan siber.

Oleh karena itu, sebagai langkah antisipasi, BFIN melakukan temporary switch off beberapa sistem utama. Hal itu menyebabkan terganggunya layanan kepada konsumen dan sebagian kegiatan operasional perseroan.

"Perseroan telah melakukan berbagai langkah penanganan sesuai protokol penanganan dan dilanjutkan dengan upaya pemulihan layanan kepada konsumen dan kegiatan operasional perusahaan secara bertahap," terang Direktur BFIN Sudjono. (Fitriana Monica Sari)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar