c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

13 Agustus 2025

15:15 WIB

Sri Mulyani Yakin Eksyar Jadi Solusi Kapitalisme Ekonomi Dunia

Sri Mulyani menilai eksyar jadi pilihan alternatif dalam mewujudkan praktik ekonomi berkeadilan, beretika dan moral inklusif, dari praktik kapitalisme-liberal yang berdampak pada ketimpangan. 

Penulis: Siti Nur Arifa

Editor: Khairul Kahfi

<p>Sri Mulyani Yakin Eksyar Jadi Solusi Kapitalisme Ekonomi Dunia</p>
<p>Sri Mulyani Yakin Eksyar Jadi Solusi Kapitalisme Ekonomi Dunia</p>

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Pembukaan Ijtima’ Sanawi DPS 2021 di Jakarta, Kamis (2/12/2021). Antara/Youtube TVMUI

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, ekonomi syariah (eksyar) dapat menjadi alternatif pilihan dari ideologi atau paham ekonomi dunia yang dinamis dan berdampak negatif dalam bentuk ketimpangan.

Dirinya menyorot, sistem ekonomi global saat ini didominasi oleh kapitalisme liberal, lewat sistem yang mengutamakan keuntungan sebagai nilai-moral tertinggi, sehingga menciptakan konsentrasi pada kekayaan. Akibatnya, banyak implikasi negatif berbentuk ketimpangan kekuatan ekonomi maupun politik oleh segelintir pihak.

Dia mencontohkan, hal ini dapat terlihat dari miliaran dolar AS di dunia yang masif kelompok kecil dari kalangan perusahaan atau pemodal gelontorkan untuk mengembangkan kecerdasan buatan.

"(Contoh) ini menimbulkan keresahan dunia, bagaimana tata kelola ekonomi dunia yang akan semakin didominasi oleh konsentrasi kekuasaan kapital di tangan sekelompok kecil,” beber Sri dalam acara Sarasehan Nasional Ekonomi Syariah, Jakarta, Rabu (13/8).

Baca Juga: BI Targetkan RI Jadi Peringkat Satu Ekonomi Syariah Global 2029

Menyikapi itu, Menkeu meyakini eksyar atau islam dapat menjadi pilihan alternatif dalam mewujudkan praktik ekonomi berkeadilan, dengan menawarkan etika dan moral yang inklusif.

Terkait hal ini, Sri berharap, berbagai pemangku kepentingan di sektor eksyar dapat bekerja sama untuk menguatkan ikhtiar Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah dunia.

Sebab itu, sosok yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) tersebut juga mengaku pihaknya sedang berdiskusi menentukan strategi dalam membangun sistem eksyar yang tepat di tanah air.

“Para pengurus Ikatan Ahli Ekonomi Islam, kita sedang mendiskusikan bagaimana program kerja untuk menciptakan strategi yang tepat,” imbuhnya.

Role Model Negara Muslim Dunia
Lebih lanjut, Menkeu juga meyakini, upaya Indonesia dalam mengelola ekonomi secara baik berpeluang jadi role model bagi negara muslim lain, yang ingin memadukan nilai agama dengan pertumbuhan ekonomi modern.

"Yang menjalankan value keislaman dan menjadi ekonomi besar, terbesar dan terus kuat untuk bisa kita jalankan dan ciptakan kemaslahatan bagi umat. Oleh karena itu, kita terus perlu untuk mengelola ekonomi secara baik," imbuhnya.

Dirinya juga menyorot, bagaimana Indonesia memiliki posisi unik di antara negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI/OIC). Menurutnya, sebagian besar negara OKI terbagi menjadi dua kelompok besar, yakni negara miskin dan rentan konflik yang bergantung pada pinjaman, serta negara kaya sumber daya alam seperti minyak dan gas.

Baca Juga: BI: Kinerja Ekonomi Syariah Perkuat Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi Nasional  

Dalam konteks tersebut, Indonesia menonjol sebagai negara mayoritas muslim yang mampu menjaga stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi, dan kemajuan pembangunan.

Menurutnya, Indonesia adalah salah satu negara di OKI yang yang dapat bertahan dengan baik, tumbuh, dan stabil. Sebab itu, potensi yang dimiliki menempatkan Indonesia dalam radar dunia Islam sebagai contoh keberhasilan pembangunan yang selaras dengan nilai-nilai keislaman.

"Karena cerita tentang negara OIC yang sukses mengelola ekonomi itu masih sangat sedikit. Jadi, ini juga menjadi salah satu PR kita. Apakah Indonesia akan mengisi kerinduan adanya negara yang mayoritas penduduknya Islam yang menjalankan value keislaman dan menjadi ekonomi besar, terbesar dan terus kuat," pungkas Menkeu Sri.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar