24 Juni 2025
18:51 WIB
Songsong Era Baru, Bank DKI Bertransformasi Jadi Bank Jakarta
Bank DKI menjelaskan rebranding menjadi Bank Jakarta bertujuan untuk memperkuat identitas dan positioning bank di tingkat nasional dan global.
Editor: Khairul Kahfi
Direktur Utama Bank Jakarta Agus Haryoto Widodo pada peluncuran nama dan logo Bank Jakarta di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Jakarta Selatan, Minggu (22/6/2025). Antara/Ilham Kausar/aa.
JAKARTA - Bank DKI menjelaskan bahwa rebranding menjadi Bank Jakarta bertujuan untuk memperkuat identitas dan positioning bank di tingkat nasional dan global. Strategi ini juga diarahkan untuk mendukung target-target ambisius perseroan ke depan.
Direktur Utama Bank DKI, Agus H. Widodo, menyampaikan bahwa lebih dari sekadar strategi bisnis, transformasi Bank DKI menjadi Bank Jakarta merupakan bagian dari transformasi besar Jakarta menuju kota global yang inklusif, modern, dan berdaya saing tinggi.
Oleh karena itu, peluncuran rebranding identitas baru Bank DKI dipilih bertepatan dengan HUT ke-498 Kota Jakarta. Strategi ini juga bertujuan untuk menyampaikan pesan filosofis yang kuat.
“Kami memilih (rebranding) pada 22 Juni 2025 agar semangat perubahan Bank DKI berkorelasi langsung dengan semangat perubahan Jakarta itu sendiri,” ujar Agus dalam keterangan tertulis, Jakarta, Selasa (24/6).
Baca Juga: Bank Jakarta Siap IPO 2027, Pramono Tekankan Profesionalitas
Agus juga menyampaikan bahwa pemilihan Taman Literasi Blok M sebagai lokasi peluncuran identitas baru Bank DKI bukanlah sebuah kebetulan. Taman Literasi, menurutnya, selain berfungsi sebagai ruang terbuka hijau, juga menjadi simbol pengetahuan, pembelajaran, dan kebangkitan kreativitas masyarakat kota.
Dengan demikian, upaya ini sejalan dengan komitmen baru Bank DKI untuk membuka lembaran baru, menjadi bank yang kuat secara finansial, serta turut berperan dalam mencerdaskan, memberdayakan, dan menginspirasi masyarakat Jakarta.
“Kami ingin menyampaikan bahwa perubahan kami (Bank DKI menjadi Bank Jakarta) bukan hanya kosmetik, tetapi substantif, mendalam, dan berakar pada misi sosial serta tanggung jawab publik,” ungkap Agus.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Bank DKI, Arie Rinaldi, menjelaskan bahwa penggunaan call name dan logo baru 'Bank Jakarta; akan diterapkan secara bertahap. Selama masa transisi, identitas lama masih akan digunakan bersama dengan identitas baru.
"Semua hubungan hukum dengan nasabah dan mitra tetap berjalan normal dan tidak mengalami perubahan," jelas Arie.
Arie juga menghimbau agar masyarakat berhati-hati terhadap upaya penipuan yang mengatasnamakan perubahan identitas Bank DKI. Arie memastikan, seluruh informasi resmi hanya diperoleh melalui kanal resmi bank dan Call Center 1500 351.
Sebagaimana diketahui, publik sempat kecewa dengan Bank DKI yang sempat mengalami gangguan operasional menjelang Idulfitri 2025/1446 Hijriah. Nasabah sempat mengutarakan keinginan untuk menarik semua dana yang tersimpan.
Dalam perkembangannya, Gubernur Jakarta, Pramono Anung, memecat dan mempolisikan Direktur IT Bank DKI akibat insiden tersebut. Dalam penelusurannya, masalah operasional Bank DKI tersebut bukan kali pertama dan sudah terjadi berulang kali.
Resmikan Merek Dagang Baru
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menjadikan momen HUT ke-498 Jakarta untuk memperkenalkan logo baru dan nama Bank Jakarta sebagai call name atau merek dagang baru dari PT Bank DKI.
Perubahan call name ini merupakan bentuk persiapan implementasi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta.
Baca Juga: Pramono Ungkap Pesan Filosofis Rebranding Bank DKI Jadi Bank Jakarta
Pemilihan call name yang baru ini merupakan aspirasi Pemprov DKI Jakarta sebagai Pemegang Saham Pengendali untuk mempertahankan identitas Jakarta pada Bank milik Pemprov DKI Jakarta.
Call name Jakarta dipilih karena merupakan nama yang sederhana dan universal, mudah dipahami, sekaligus memosisikan Jakarta setara dengan kota-kota finansial dunia. Hal ini juga tercermin pada identitas visual yang tetap mempertahankan ikon Monumen Nasional yang dilambangkan dalam tiga garis diagonal tanpa lingkaran pembatas.
“Logo baru menyerupai api Monas yang menjulang bebas ke langit, melambangkan aspirasi Jakarta yang tak terbatas ruang dan waktu menuju panggung global,” ujar Pramono, Minggu (22/6).
Sedangkan untuk pemilihan warna, Pramono melakukan perubahan dari warna merah menjadi warna merah jingga, yang didasari pertimbangan lebih dekat dengan identitas Jakarta dan kultur Betawi.
Warna merah jingga diharapkan mencerminkan energi kreatif dan optimisme Jakarta, dengan warna hitam diharapkan memberikan fondasi kepercayaan institusional.