c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

04 November 2025

16:04 WIB

Soal Inflasi Emas, Ekonom Imbau Pemerintah Jaga Ekspektasi Harga

Ekonom mengimbau pemerintah dapat menjaga ekspektasi kenaikan harga emas ke depan agar dampak terhadap inflasi tetap terkendali. Kenaikan harga emas bisa menambah persepsi terjadinya inflasi umum.

<p>Soal Inflasi Emas, Ekonom Imbau Pemerintah Jaga Ekspektasi Harga</p>
<p>Soal Inflasi Emas, Ekonom Imbau Pemerintah Jaga Ekspektasi Harga</p>
Pramuniaga menata perhiasan emas di Pasar Atas Baru, Kota Cimahi, Jawa Barat, Rabu (2/10/2024). Antara Foto/Abdan Syakura

JAKARTA - Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengimbau pemerintah untuk menjaga ekspektasi kenaikan harga emas ke depan agar dampak terhadap inflasi tetap terkendali. 

Menurutnya, bila ditinjau dari segi rumah tangga, kenaikan harga emas bisa menambah persepsi bahwa harga-harga secara umum sedang naik alias inflasi.

"Terutama, karena emas sering dipandang sebagai aset pelindung nilai. Ini yang perlu dijaga agar tidak menjalar ke ekspektasi inflasi ke depan," ujar Yusuf melansir Antara, Jakarta, Selasa (4/11).

Baca Juga: Emas Picu Inflasi, Airlangga: Dampak Positif Bullion Bank

Secara umum, Yusuf berpendapat kenaikan inflasi inti yang terkerek oleh emas lebih banyak bersumber dari faktor eksternal, yakni lonjakan harga emas global akibat meningkatnya ketidakpastian geopolitik dan ekspektasi penurunan suku bunga di Amerika Serikat.

Dengan demikian, dia menerangkan, tekanan emas tersebut tidak mencerminkan peningkatan permintaan domestik yang kuat.

"Bank Indonesia (BI) juga cenderung akan melihatnya sebagai faktor sementara," ujarnya.

Yusuf merekomendasikan pemerintah dan BI untuk terus memperkuat koordinasi dalam mengelola ekspektasi inflasi, baik melalui komunikasi kebijakan yang konsisten maupun langkah konkret di lapangan.

Sebelumnya, BPS melaporkan perekonomian Indonesia mengalami inflasi tahunan sebesar 2,86% (yoy) pada Oktober 2025, terutama akibat kenaikan harga emas.

Baca Juga: BPS Sebut Inflasi Oktober 2025 Didorong Emas Dan Diredam Beras

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menjelaskan, emas menjadi komoditas penyumbang utama inflasi tahunan pada Oktober 2025 dengan andil sebesar 0,68%, seiring peningkatan harga emas global yang berdampak langsung terhadap pasar domestik.

Emas pun menjadi kontributor utama dalam komponen inflasi inti. Selain emas, komoditas seperti minyak goreng dan kopi bubuk juga turut memberikan tekanan harga pada kelompok komponen tersebut.

Spesifik, BPS juga mencatat, komoditas emas perhiasan telah mengalami inflasi di Indonesia sejak September 2023. Dengan demikian, capaian pada Oktober menjadi torehan pergerakan inflasi emas ke-26 secara bulanan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar