c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

03 November 2025

15:37 WIB

BPS Sebut Inflasi Oktober 2025 Didorong Emas Dan Diredam Beras

Laporan BPS menunjukkan terjadinya inflasi pada Oktober 2025 ini karena dipicu inflasi emas sebesar 11,97% namun diredam oleh deflasi beras sebesar 0,27%.

Penulis: Erlinda Puspita

<p id="isPasted">BPS Sebut Inflasi Oktober 2025 Didorong Emas Dan Diredam Beras</p>
<p id="isPasted">BPS Sebut Inflasi Oktober 2025 Didorong Emas Dan Diredam Beras</p>

Pedagang memperlihatkan berbagai jenis perhiasan emas kepada calon pembeli di pusat perdagangan logam mulia Pasar Aceh, Banda Aceh, Kamis (18/4/2024). Antara Foto/Ampelsa

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, inflasi Indonesia pada Oktober 2025 sebesar 0,28% (mtm). Inflasi periode ini menjadi yang tertinggi sepanjang bulan Oktober tahun 2021-2024, dengan komoditas utama pendorong inflasi adalah emas perhiasan, disusul cabai merah, telur ayam ras, dan daging ayam ras.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menyampaikan, dilihat dari sisi komponen inflasi bulanan maka terjadi inflasi pada seluruh komponen.

“Seluruh komponen mengalami inflasi dan inflasi Oktober 2025 0,28% utamanya didorong oleh inflasi komponen inti,” ucap Pudji dalam Rilis BPS, Senin (3/11).

Pudji menjelaskan, inflasi komponen inti di Oktober 2025 tercatat sebesar 0,39% dengan andil inflasi sebesar 0,25%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada komponen ini adalah emas perhiasan dan biaya kuliah akademi atau perguruan tinggi.

Sementara untuk komponen harga diatur pemerintah juga mengalami inflasi sebesar 0,10% dengan andil inflasi 0,02%. Pada komponen ini, komoditas yang memiliki andil besar adalah sigaret kretek mesin (SKM) dan tarif angkutan udara.

Adapun untuk komponen bergejolak mengalami inflasi 0,03% dengan andil sebesar 0,01%. Inflasi pada komponen ini didominasi dari komoditas cabai merah dengan andil 0,06%, telur ayam ras 0,04%, dan daging ayam ras 0,02%.

Lebih lanjut, dilihat secara keseluruhan, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya menjadi kelompok utama penyumbang inflasi Oktober 2025, yakni dengan tingkat inflasi sebesar 3,05% dan andil terhadap inflasi sebesar 0,21%.  

“Komoditas yang memberikan andil terbesar pada kelompok ini adalah komoditas emas perhiasan. Nilai inflasi emas perhiasan pada Oktober 2025 adalah sebesar 11,97% dan andil inflasi 0,21%. Ini merupakan inflasi tertinggi sejak 26 bulan berturut-turut terjadinya inflasi,” imbuh Pudji.

Meski begitu, masih ada beberapa komoditas yang meredam inflasi pada Oktober 2025 lalu, yaitu bawang merah dan cabai rawit dengan andil deflasi masing-masing sebesar 0,03%, tomat sebesar 0,02%, dan beberapa komoditas lainnya seperti beras deflasi 0,27%, cabai rawit deflasi 10,77%, tomat deflasi 7,64%, dan bawang merah deflasi 5,12%. Komoditas ini memberikan andil deflasi masing-masing sebesar 0,01%, 0,03%, 0,02%, dan 0,03%.

Khusus untuk beras, Pudji menegaskan bahwa deflasi beras di Oktober 2025 ini lebih dalam dibandingkan pada September 2025. Deflasi beras tercatat terjadi di 23 provinsi, kemudian 3 provinsi mengalami kestabilan harga beras, dan 12 provinsi lainnya alami inflasi beras.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar