c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

29 April 2025

13:04 WIB

Sinyal Positif! Realisasi Investasi Hilirisasi Kuartal I/2025 Melesat 79,82%

Nilai realisasi investasi hilirisasi mencapai Rp136,6 triliun di kuartal I/2025. Capaian realisasi ini lebih baik ketimbang tren investasi hilirisasi tiga tahun terakhir.

Penulis: Siti Nur Arifa

Editor: Khairul Kahfi

<p id="isPasted">Sinyal Positif! Realisasi Investasi Hilirisasi Kuartal I/2025 Melesat 79,82%</p>
<p id="isPasted">Sinyal Positif! Realisasi Investasi Hilirisasi Kuartal I/2025 Melesat 79,82%</p>

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani mengumumkan realisasi investasi bidang hilirisasi mencapai Rp136,6 triliun di kuartalI/2025, Jakarta, Selasa (29/4).Tangkapan layar

JAKARTA - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani mengumumkan, realisasi investasi bidang hilirisasi mencapai Rp136,6 triliun di kuartal pertama 2025. Pihaknya mendata, realisasi ini naik 79,82% (yoy) dibanding periode sama di tahun sebelumnya yang berada di angka Rp75,8 triliun.

Rosan juga menekankan, capaian realisasi investasi hilirisasi ini juga berdampak positif pada sumbangan kepada investasi keseluruhan di kuartal pertama 2025  yang menyentuh 29,3%. Kondisi ini juga dinilai lebih baik ketimbang tren sumbangan investasi hilirisasi tiga tahun belakangan.

"Yang cukup menarik adalah realisasi investasi atau kontribusi investasi dari hilirisasi itu mencapai 29,3%. Padahal kalau kita lihat trennya selama tiga tahun terakhir ini, biasanya itu di range 23-24%, nah ini 29,3%," ujar Rosan dalam Konferensi Pers Capaian Realisasi Investasi TW/I 2025 di Jakarta, Selasa (29/4).

Baca Juga: Realisasi Investasi Kuartal I/2025 Naik 15,9%

Dia juga mengungkapkan, investasi hilirisasi di kuartal I/2025 ini juga tumbuh 1,04% (qoq), dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar Rp134,9 triliun.

Mendetail, investasi di bidang hilirisasi terdiri dari sektor mineral sebesar Rp97,6 triliun; perkebunan dan kehutanan Rp31,13 triliun; minyak dan gas bumi Rp6,55 triliun; dan perikanan dan kelautan Rp1,03 triliun.

Terkait realisasi hilirisasi di bisang perikanan dan kelautan yang masih minim dibandingkan sektor lainnya, Rosan berjanji, pihaknya akan terus mendorong agar sektor tersebut ikut mengalami kenaikan dalam menjaring investasi yang lebih signifikan.

"Kami melihat ini suatu tren yang sangat positif, kita lihat di sini hilirisasi dari bidang fishery atau kelautan juga akan kita dorong seperti rumput laut, ikan nila itu yang sudah disampaikan oleh Kementerian KKP juga, ini akan kita dorong sehingga komunitasnya akan makin-makin bervariasi dan makin banyak," imbuhnya.

Terkait lima besar negara asal investasi untuk bidang hilirisasi terbesar, Singapura menduduki peringkat pertama dengan nilai investasi mencapai US$1,7 miliar. Adapun sekitar 79,8% nilai investasi tersebut menyasar sektor mineral.

Di posisi kedua, ada Hongkong dengan nilai investasi hilirisasi US$1,5 miliar, dengan 99,2% investasi di antaranya ada di sektor mineral. Diikuti China dengan nilai investasi US$0,8 miliar dengan 76,6% di antaranya menyasar sektor mineral.

Beruntun di posisi empat dan lima, ada Amerika Serikat yang menjadi penyumbang investasi hilirisasi berikutnya dengan nilai US$0,6 miliar yang 98,5% investasinya menyasar sektor mineral, diikuti Malaysia dengan nilai investasi US$0,2 miliar dengan 54,5% nilai investasi menyasar sektor kehutanan.

Sulawesi Tengah Tujuan Investasi Hilirisasi Utama
Rosan melanjutkan, Sulawesi Tengah menjadi lokasi realisasi investasi utama sektor hilirisasi asal PMA maupun PMDN dengan nilai mencapai Rp29,73 triliun. Capaian ini sekitar 21,8% dari keseluruhan nilai investasi hilirisasi yang masuk di kuartal I/2025.

"Sulawesi Tengah memang kita lihat tetap Morowali dan Morowali Utara itu memberikan kontribusi yang paling besar. Karena di situ memang ada industrial park yang memang sudah berjalan dan terus berkembang, sehingga ini memberikan kontribusi yang sangat positif kepada Kabupaten Morowali dan Morowali Utara," beber Rosan.

Baca Juga: Singapura Masih Jadi Penyumbang Terbesar Penanaman Modal Asing Di Indonesia

Berlanjut di lokasi kedua, terdapat Maluku Utara dengan nilai investasi mencapai Rp18,95 triliun, atau sekitar 13,9% dari keseluruhan nilai investasi hilirisasi yang masuk di kuartal I/2025.

"Maluku Utara ini potensinya juga sangat-sangat besar, karena kembali lagi di Maluku Utara itu ada industrial park yang sangat besar. Mereka juga lebih mengarah kepada industrial park yang berbasis kepada renewable energy, tenaga baru yang akan mereka pergunakan adalah solar, panel, dan juga wind farm," jelas Rosan lagi.

Selanjutnya, terdapat Jawa Barat yang menelan dana investasi hilirisasi sebesar Rp13,44 triliun, diikuti Jawa Timur sebesar Rp9,81 triliun, dan Banten senilai Rp8,25 triliun.

Rosan memaparkan, khusus wilayah Jawa Barat, Karawang masih tetap menjadi target investasi hilirisasi yang paling banyak dituju mengingat banyak kawasan industri terutama di bidang kendaraan listrik.

"kita ingin memastikan bahwa investasi ini benar-benar memberikan asas yang besar, asas manfaat yang besar kepada perekonomian Indonesia," sebutnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar