23 April 2025
21:00 WIB
Singapura Masih Jadi Penyumbang Terbesar Penanaman Modal Asing Di Indonesia
Catatan BKPM, selama 10 tahun terakhir, Singapura menjadi penyumbang terbesar penanaman modal asing (PMA) di Indonesia
Penulis: Fin Harini
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani mengumumkan realisasi investasi Triwulan I/2025 di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/4/2025). ANTARA/Genta Tenri Mawangi.
JAKARTA - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani menyebutkan Singapura masih menjadi penanam modal asing terbesar untuk Indonesia dengan realisasi investasi pada Kuartal I/2025 kurang lebih mencapai US$4,6 miliar atau sekitar Rp77,6 triliun, dengan kurs Rp16.870 per dolar AS.
Di posisi kedua, investasi asing terbesar yang masuk ke Indonesia datang dari Hong Kong dengan realisasi US$2,2 miliar atau sekitar Rp37,1 triliun, kemudian China US$1,8 miliar atau sekitar Rp30,4 triliun, Malaysia US$1 miliar atau sekitar Rp16,9 triliun, dan Jepang US$1 miliar.
“Singapura memberikan kontribusi terbesar, masih, dan ini sudah selama 10 tahun terakhir, Singapura menjadi investor terbesar di Indonesia,” kata Rosan saat jumpa pers mengumumkan realisasi investasi Kuartal I/2025 di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu malam, dilansir dari Antara.
Baca Juga: Realisasi Investasi Kuartal I/2025 Naik 15,9%
Rosan mengumumkan pencapaian realisasi investasi itu setelah rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto.
Realisasi investasi Kuartal I/2025, baik dari luar negeri (PMA) maupun dalam negeri (PMDN), mencapai Rp465,2 triliun. Dari jumlah itu, penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp230,4 triliun atau 49,5% dari keseluruhan realisasi investasi Kuartal I/2025. Sementara itu, penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp234,8 triliun atau 50,5% dari keseluruhan investasi Kuartal I/2025.
Dari dalam negeri, Rosan melanjutkan, investasi terbesar diperoleh dari wilayah Jakarta yang mencapai 15% dari total PMDN Kuartal I/2025 atau sebesar Rp69,8 triliun, diikuti oleh Jawa Barat Rp68,5 triliun (14,7%), Jawa Timur Rp36 triliun (7,8%), Sulawesi Tengah Rp32,7 triliun (7%), dan Banten Rp31 triliun (6,7%).
“Dalam investasi ini, mereka berinvestasi di sektor-sektor, lima besarnya industri logam dasar, barang logam, dan bukan mesin dan peralatannya, smelter, dan lain-lain 14,5%, dilanjutkan 14,3% di bidang transportasi, gudang, dan telekomunikasi. Kemudian, pertambangan 10,4%, jasa lainnya 8,8%, dan kawasan industri dan perkantoran itu 8,1% atau Rp37,5 triliun,” sambung Rosan.
Baca Juga: Realisasi Investasi Indonesia Capai Rp1.714,2 Triliun pada 2024, Naik 20,8%
Rosan menilai realisasi investasi Kuartal I/2025 cukup baik karena sesuai dengan yang ditargetkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) kepada Kementerian Investasi dan Hilirisasi RI.
Ia menilai realisasi investasi dalam 3 bulan terakhir itu menunjukkan kepercayaan investor kepada Indonesia, dan kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
“Ini angka yang sangat menggembirakan. Ini menunjukkan juga keyakinan, juga confidence dari baik dunia internasional maupun dalam negeri dalam rangka berinvestasi ke Indonesia ini tetap terjaga karena kita ketahui bersama investasi itu long term commitment, komitmen jangka panjang,” ujarnya.