c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

25 September 2023

19:38 WIB

Sinarmas: Saham PGEO Berpotensi Meroket Hingga Rp1.900

Posisi PGEO sangat strategis untuk melakukan transisi energi terbarukan di Indonesia membuat prospek bisnis PGEO cerah.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

Sinarmas: Saham PGEO Berpotensi Meroket Hingga Rp1.900
Sinarmas: Saham PGEO Berpotensi Meroket Hingga Rp1.900
Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Lahendong, Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Rabu (18/1/2023). Antara Foto/Olha Mulalinda

JAKARTA - Sinarmas Sekuritas memproyeksikan Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) memiliki masa depan bisnis yang cerah. Hal itu seiring dengan inisiatif pemerintah untuk mengembangkan energi terbarukan.

Analis juga merekomendasikan saham PGEO sebagai emiten yang layak dibeli karena potensi harganya dapat meroket hingga Rp1.900 per lembar.

"Dengan sumber daya panas bumi Indonesia yang sangat besar dan inisiatif pemerintah untuk mengembangkan energi terbarukan, PGEO akan mendapatkan keuntungan yang signifikan dengan perkiraan 3,4 GW (10% CAGR) tambahan kapasitas terpasang dalam satu dekade mendatang," kata Equity Analyst Sinarmas Sekuritas Inav Haria Chandra dalam kajian resmi, Senin (25/9).

Dalam laporannya, Sinarmas menyebut status saham PGEO dengan rekomendasi beli dengan mematok target price (TP) saham di Rp1.900 per lembar.

Baca Juga: Ini Pesan Wapres Untuk Optimalkan Sumber Daya Panas Bumi

Inav menjelaskan, posisi PGEO sangat strategis untuk melakukan transisi energi terbarukan di Indonesia karena hubungannya dengan Pertamina dan pemerintah.

"Hal ini menjadi peluang utama bagi PGEO untuk berkontribusi dalam upaya peralihan ke energi terbarukan," ujarnya.

Dalam analisisnya, Inav menilai panas bumi itu sebagai sumber daya yang kompetitif karena tidak memerlukan bahan bakar dalam memproduksi listrik. Ini berarti, kata dia, PGEO tidak terpengaruh volatilitas harga bahan bakar.

Ia juga mengatakan, potensi dari panas bumi ini memiliki masa pakai yang lebih lama dengan upaya pemeliharaan yang lebih sedikit dibanding bahan bakar fosil. 

"Hal penting lainnya adalah panas bumi merupakan energi yang selalu tersedia, tidak terpengaruh oleh cuaca dan siklus siang-malam. Terakhir, panas bumi mampu memproduksi listrik dengan temperatur yang relatif rendah atau kurang dari 350 celsius, dibanding bahan bakar fosil yang lebih dari 2.000 celsius," jelasnya.

Kemitraan dengan AGIL
Alasan lain yang membuat saham PGEO ini layak beli karena adanya kemitraan yang dilakukan dengan Africa Geothermal International Ltd. (AGIL).

Selain itu, potensi penyelesaian proyek PLTP binary pertama di Indonesia pada tahun 2026-2027 juga akan menjadikan saham PGEO prospektif.

"Kemitraan ini akan menandai tonggak penting dalam perjalanan PGE dalam memperluas portofolio proyek secara global, yang akhirnya akan membuka peluang pertumbuhan di masa depan," ujar Inav.

Pada saat kunjungan ke Kenya, Pertamina Geothermal Energy juga melakukan kunjungan ke Lapangan Olkaria I milik Kenya Electricity Generating Company PLC (KenGen) untuk sharing knowledge terkait penerapan teknologi yang efisien serta menggali potensi kolaborasi di masa mendatang.

Selain dengan AGIL, pada 13 September 2023 lalu, PGEO juga menandatangani non-disclosure agreement (NDA) dengan Geothermal Development Company (GDC) untuk mempelajari lebih lanjut kemungkinan kerja sama dalam pengembangan potensi panas bumi di Kenya dan Indonesia.

Baca Juga: UGM Kembangkan Teknologi Deteksi Panas Bumi Yang Akurat

Inav juga meyakini bahwa saham PGEO selama ini undervalued. Alasannya, karena masih terbatasnya jumlah perusahaan sejenis yang memiliki model bisnis dan profil risiko yang serupa yang sudah melantai di bursa.

"Rekomendasi beli ini cukup berdasar," katanya.

Sementara itu, pada penutupan perdagangan Senin (18/9), harga saham PGEO menguat 8,48% dari harga pembukaan sebesar Rp1.420 menjadi Rp1.535 per lembar.

Dalam sepekan terakhir, harga saham PGEO ini turut menunjukkan tren yang terus meningkat.

Dikutip dari IDX Mobile, saham PGEO pada perdagangan hari ini, Senin (25/9) ditutup naik 30 poin atau 1,90% ke level Rp1.605 per lembar. Saham PGEO bergerak di kisaran antara Rp1.575 hingga Rp1.640 per lembar.

Total frekuensi perdagangan saham PGEO pada hari ini sebanyak 22.233 kali dengan volume perdagangan 183,02 juta saham, dan nilai transaksi harian Rp294,33 miliar.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar