09 April 2025
09:35 WIB
Setelah Sempat Trading Halt, IHSG Menghijau Hari Ini
HSG dibuka di zona merah di level 5.978,44. IHSG lantas bergerak ke zona hijau hingga pukul 09.32 WIB menguat sebesar 14,27 poin atau 0,24% menjadi 6.010,41.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Fin Harini
Warga memantau pergerakan saham melalui gawainya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/3/2025). AntaraFoto/Sulthony Hasanuddin
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dikutip dari RTI dibuka di level 5.978,44 poin pada perdagangan Selasa (8/4).
IHSG dibuka di zona merah di level 5.978,44. IHSG lantas bergerak ke zona hijau hingga pukul 09.32 WIB menguat sebesar 14,27 poin atau 0,24% menjadi 6.010,41. Indeks sempat menyentuh level tertinggi di 6.092,41.
Tim Riset PT Reliance Sekuritas Tbk memproyeksikan IHSG hari ini akan bergerak dengan kecenderungan melemah.
“Kami memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran support pada level 5.883 dan resistance pada level 6.012 dengan kecenderungan melemah,” tulisnya dalam pernyataan tertulis, Rabu (9/4).
Pada pagi ini saat laporan ini dibuat, bursa Asia diperdagangkan melemah. Indeks Nikkei 225 melemah 3,32%. Sementara itu indeks Kospi melemah 0,86%.
IHSG pada Selasa (27/3) ditutup pada level 5.914,29, melemah 8,41%. Pelemahan dipimpin oleh saham-saham sektor technology yang turun sebesar 10,23% dan basic materials 10,54%.
Baca Juga: Analis Proyeksikan Pelemahan IHSG Berlanjut Jangka Pendek
Sementara itu, asing membukukan net sell sebesar Rp3,69 triliun di pasar reguler dengan saham-saham yang paling banyak dijual seperti BBRI, BBCA, BMRI, BRMS, dan UNTR.
Reliance Sekuritas melihat sentimen negatif datang dari penetapan tarif resiprokal oleh Amerika Serikat terhadap Indonesia.
Secara teknikal, candle IHSG berbentuk bearish belt hold, di bawah MA5 dan MA20 serta indikator Stochastic dalam keadaan dead cross.
“Seiring dengan melemahnya bursa saham global, maka kami proyeksikan hari ini IHSG akan mengalami pelemahan,” terangnya.
Sementara itu, indeks utama bursa US ditutup melemah. Sentimen negatif datang dari keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang mengadakan resiprokal tarif terhadap barang-barang impor US.
IHSG Bergerak Konsolidasi
Terpisah, Mirae Asset Sekuritas Indonesia memproyeksikan pada perdagangan Rabu (9/4), IHSG diperkirakan bergerak konsolidasi, dengan rentang perdagangan di level 5.935 hingga 6.003. Support di level 5.899.
Kondisi ini lantaran pasar global terus bergejolak seiring meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok, dengan indeks saham AS mengalami penurunan tajam. S&P 500 turun 1,6% menjadi 4.982,8, sementara Nasdaq merosot 2,2% ke angka 15.267,9.
“Pemerintah AS telah mengonfirmasi kenaikan tarif yang signifikan pada impor Tiongkok, meningkatkan total beban tarif menjadi 104% efektif mulai 9 April 2025,” tulisnya.
Kenaikan ini mencakup tambahan tarif sebesar 50% di atas tarif timbal balik sebelumnya sebesar 34% dan bea masuk rata-rata sekitar 20%.
Baca Juga: Pasca Libur Panjang IHSG Dibuka Merah, Langsung Kena Trading Halt
Keputusan ini diambil setelah Tiongkok melakukan pembalasan dengan menerapkan tarif sebesar 34% pada barang-barang Amerika, yang mendorong Presiden Trump untuk mengambil langkah lebih jauh dalam konflik perdagangan yang semakin memanas antara dua ekonomi terbesar dunia.
Perkembangan di pasar AS semalam dinilai dapat memberikan dampak besar pada pasar regional, termasuk Indonesia.
Pada hari Selasa, rupiah ditutup pada level Rp16.865 setelah Bank Indonesia melakukan intervensi agresif di pasar luar negeri maupun domestik untuk menstabilkan mata uang.
Mata uang negara pengekspor komoditas lainnya seperti ringgit Malaysia, dolar Australia, dan dolar Kanada juga mengalami depresiasi akibat eskalasi perang dagang ini.
“Para investor tetap waspada di tengah kekhawatiran yang meningkat bahwa konflik berkepanjangan ini dapat memicu gangguan ekonomi yang lebih luas di seluruh dunia,” analisanya.