22 November 2023
19:23 WIB
Penulis: Khairul Kahfi
JAKARTA - Direktur Jenderal Direktorat Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rionald Silaban menyampaikan, pemerintah telah menyertifikasi sebanyak 42.300 barang milik negara (BMN) yang telah dikelola. Adapun, jumlah ini sekitar 94% dari target sertifikasi BMN di 2023 yang sebesar 49.000 unit.
“Tahun ini (target sertifikasi) 49.000 (BMN), sudah 94%. Pokoknya kita berharap, tahun 2023 target (sertifikasi BMN) terpenuhi,” ujarnya ditemui usai menghadiri agenda Anugerah Reksa Bandha di Jakarta, Rąbu (22/11).
Rio menekankan, peran sertifikasi begitu krusial bagi BMN yang telah dikelola pemerintah untuk mempercepat administrasi. Selain itu, upaya ini juga dilakukan untuk mengakomodasi BMN yang tertib fisik dan hukum.
“Jadi harapan kita, semuanya melakukannya (sertifikasi BMN), dan itu salah satu cara untuk menjaga aset negara,” tegasnya.
Baca Juga: DJKN: Transaksi Lelang Capai Rp33,1 Triliun, Sudah Lampaui Target
Dalam paparan, Menkeu Sri Mulyani menginginkan bahwa aset yang sudah dikelola negara dapat bekerja keras dan memberikan manfaat yang maksimal bagi perekonomian. Karena itu, tekannya, saat ini pemerintah tengah melakukan piloting (uji coba) dalam mengukur kinerja aset, termasuk asuransi BMN.
“Karena Indonesia adalah negara di dalam ring of fire, bencana alam sering merusak aset, karenanya asuransi (BMN) menjadi sangat penting,” ungkap Menkeu.
Dari sisi tata laksana dan tata kelola, Kemenkeu terus menertibkan aset yang sudah dimiliki dengan memberikan sertifikasi BMN. Sertifikasi ini, terutama untuk tanah yang ditargetkan dapat selesai di 2024.
“Sehingga kita akan memahami, masyarakat mengetahui, mana aset milik negara yang ada dalam buku keuangan pemerintah,” jabarnya.
Dirinya mengapresiasi kinerja KemenPAN-RB yang begitu baik men-track indikator kinerja ASN. Dalam konteks reformasi birokrasi, dia berharap, optimalisasi pegawai negara atas aset yang sudah dimiliki negara masuk dalam indikator kinerja birokrasi Indonesia.
“Kami terima kasih kepada seluruh K/L untuk terus menunjukkan kepeduliannya. Tidak hanya pada saat meminta anggaran belanja negaranya, namun pada saat sudah membelanjakan, dalam bentuk belanja modal dan aset, tetap ada kepedulian untuk menjaganya,” ucapnya.
Potensi Ekonomis Lelang
Bendahara Negara melanjutkan, lelang merupakan salah satu instrumen yang mampu menggerakkan ekonomi Indonesia dengan meningkatkan potensi nilai dari barang. Peran ini pun diemban oleh DJKN dengan mengelola lelang dalam keseluruhan konteks kekayaan negara.
Melalui lelang, pemerintah bisa mengetahui daya tawar atar bid sebuah barang untuk bisa mendapat nilai terbaik. Instrumen ini pun dimanfaatkan oleh pemerintah untuk meningkatkan akses pemasaran UMKM, sehingga pemasarannya tidak terbatas di daerahnya saja.
“Dan ternyata manfaatnya sangat positif. Ini salah satu upaya kreatif,” katanya.
Baca Juga: Amankan BMN, Pemerintah Sertifikasi 64.050 Bidang Tanah
Pemerintah menggunakan instrumen dan mekanisme lelang juga ditempuh untuk memulihkan hak keuangan negara, terutama yang berasal dari penegakan hukum KPK maupun Kejaksaan. Saat penegak hukum mendapat rampasan aset negara, perlu dilakukan lelang dari sitaan aset sehingga mampu memulihkan hak keuangan negara.
“Itu yang merupakan salah satu area yang ingin kita terus kerja sama dengan APH dan institusi penegak hukum, agar proses penanganan aset rampasan dan pelelangannya bisa efisien, sehingga kualitas aset tidak memburuk,” sebutnya.
Di sisi lain, lelang juga bisa menjadi instrumen penting bagi perbankan dalam menyelesaikan kredit bermasalah atau NPL. Kemenkeu pun mendorong agar fungsi intermediasi lelang dalam menyelesaikan NPL bisa berjalan efisien dan efektif.
Dirinya pun mendorong agar swasta dapat berperan lebih dan terlibat langsung dalam layanan lelang di Indonesia sehingga menciptakan mekanisme lelang yang adil. Menkeu menyadari, bahwa lelang tidak semestinya didominasi oleh pemerintah.
“Seperti balai lelang, pelaksanaan lelang swasta menjadi sangat penting untuk memiliki pejabat lelang yang kredibel dan bersertifikat. Ini upaya kita untuk terus meningkatkan pelayanan dan kualitas, terutama dari sisi proses pelelangan,” bebernya.