02 Juni 2025
13:18 WIB
Sentuh US$87,36 M, Ekspor Indonesia Januari-April 2025 Naik 6,65% Dari Tahun Lalu
BPS melaporkan kenaikan ekspor Indonesia di periode Januari-April 2025 ditopang dari kenaikan ekspor nonmigas.
Penulis: Erlinda Puspita
Editor: Khairul Kahfi
Ilustrasi - Petugas dibantu alat berat memindahkan peti kemas di Terminal peti kemas International Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara. Antara Foto/Fransisco Carolio/Lmo/hp
JAKARTA - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini melaporkan, nilai ekspor kumulatif Indonesia periode Januari-April 2025 mengalami kenaikan 6,65% (yoy) dibandingkan Januari-April 2024. Peningkatan ini didominasi oleh kenaikan ekspor nonmigas yang berasal dari industri pengolahan.
“Total nilai ekspor sepanjang Januari-April 2025 mengalami peningkatan sebesar 6,65% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Andil utama peningkatan nilai ekspor disumbang oleh sektor industri pengolahan sebesar 11,64%,” jelas Pudji dalam Rilis BPS 'Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia April 2025', Jakarta, Senin (2/6).
Baca Juga: BPS Umumkan Tak Lagi Sampaikan Data Ekspor-Impor Sementara
Mendetail, kenaikan ekspor ini terlihat dari US$81,92 miliar pada periode lalu menjadi US$87,36 miliar di periode ini.
Pada ekspor nonmigas, kenaikan terjadi sebesar 7,68% (yoy), dari US$76,67 miliar menjadi US$82,56 miliar dalam periode yang sama. Sementara untuk ekspor migas mengalami penurunan 8,43% (yoy), dari US$5,25 miliar menjadi US$4,81 miliar.
Pada sektor nonmigas, kenaikan ditopang dari ekspor industri pengolahan yang naik 16,08% (yoy) di periode ini, dari US$59,30 miliar menjadi US$68,84 miliar.
Meski begitu, pertumbuhan ekspor tertinggi di saat yang sama dipegang oleh sektor produk pertanian, kehutanan, dan perikanan yang bertumbuh hingga 46,55% (yoy), dari US$1,48 miliar menjadi US$2,17 miliar.
Sedangkan untuk ekspor produk pertambangan dan lainnya terpantau alami penurunan sebesar 27,30% (yoy), dari US$15,89 miliar menjadi US$11,55 miliar.
“Ekspor industri pengolahan yang naik cukup besar, yaitu minyak kelapa sawit, logam dasar bukan besi, kimia dasar organik yang bersumber dari pertanian, kemudian nikel, serta semikonduktor dan komponen elektronik lainnya,” ungkap Pudji.
Baca Juga: BPS: Ekspor Kelapa Bulat Maret 2025 Capai 39.500 Ton
Adapun negara yang menjadi target utama ekspor nonmigas RI selama Januari-April 2025, mencakup China yang naik dari US$17,64 miliar di periode lalu menjadi US$18,87 miliar; Amerika Serikat naik dari US$8,04 miliar menjadi US$9,38 miliar; dan India yang turun dari US$6,90 miliar menjadi US$5,59 miliar.
Sementara, kawasan yang menjadi target utama ekspor nonmigas Indonesia di waktu yang sama, mencakup ASEAN dari senilai US$13,60 miliar menjadi US$17 miliar; Uni Eropa naik dari US$5,52 miliar menjadi US$5,91 miliar; dan lainnya yang juga naik dari US$24,97 miliar menjadi US$25,81 miliar.
Ekspor Tahunan April 2025 Naik
Spesifik, Pudji menyampaikan, nilai ekspor April 2025 naik 5,76% (yoy), dari US$19,61 miliar menjadi US$20,74 miliar.
Kenaikan ekspor tersebut, Pudji sampaikan, bisa terjadi karena naiknya ekspor nonmigas sebesar 7,17% (yoy), dari US$18,26 miliar pada April 2024 menjadi US$19,57 miliar di April 2025.
Baca Juga: Didorong Sektor Non-Migas, Ekspor Maret 2025 Naik 5,95%
Meski begitu, ekspor migas terpantau menurun sebesar 13,38%, dari US$1,35 miliar menjadi hanya US$1,17 miliar.
“Peningkatan nilai ekspor April 2025 secara tahunan terutama didorong oleh kenaikan nilai ekspor nonmigas, yaitu pada komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya atau HS 85 yang naik 59,67% (yoy), dengan andil (ekspor) 3,01%,” ujar Pudji.
Tak hanya itu, berbagai produk kimia (HS 38) yang naik 57,41% (yoy) dengan andil 1,34%; serta bahan kimia anorganik (HS 28) yang naik 91,35% (yoy) dengan andil 0,84%.
Adapun penurunan nilai ekspor migas terutama didorong oleh ekspor gas dengan andil penurunan sebesar 0,78% (yoy).