c

Selamat

Jumat, 7 November 2025

EKONOMI

10 April 2025

19:34 WIB

Senada Gubernur DKI Jakarta, Bank DKI Pastikan Data Dan Dana Nasabah Aman

Bank DKI memastikan dana dan data nasabah tetap aman. Kerahasiaan, keamanan data, serta dana nasabah tetap terjaga, tanpa mengalami gangguan selama masa pemulihan sistem.

Editor: Khairul Kahfi

<p id="isPasted">Senada Gubernur DKI Jakarta, Bank DKI Pastikan Data Dan Dana Nasabah Aman</p>
<p id="isPasted">Senada Gubernur DKI Jakarta, Bank DKI Pastikan Data Dan Dana Nasabah Aman</p>

Ilustrasi - Nasabah sedang melakukan transaksi di ATM Bank DKI. Dok Bank DKI

JAKARTA - Direktur Utama Bank DKI Agus H Widodo kembali menegaskan, Bank DKI memastikan dana dan data nasabah tetap aman. Dia juga menekankan, kerahasiaan, keamanan data, serta dana nasabah tetap terjaga, tanpa mengalami gangguan selama masa pemulihan sistem.

“Bank DKI menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian serta memahami pentingnya menjaga kepercayaan yang telah diberikan para nasabah. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaik dengan memastikan seluruh informasi dan dana nasabah tetap aman dan terlindungi,” ujar Agus dalam keterangan resmi, Jakarta, Kamis (10/4).

Baca Juga: Terkait Pemulihan Sistem Saat Libur Lebaran, Berikut Klarifikasi Bank DKI

Pernyataan tersebut sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung beberapa waktu lalu. Agus menambahkan, Bank DKI terus mengupayakan langkah-langkah percepatan agar proses pemulihan berjalan optimal. Sehingga seluruh layanan Bank DKI dapat kembali berjalan normal dan dapat digunakan nasabah, sesegera mungkin.

Terpisah, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung merespons soal layanan Bank DKI melalui aplikasi JakOne Mobile yang sempat mengalami gangguan sambil memastikan dana nasabah Bank DKI aman.

Sementara itu, Bank DKI telah memulai proses pemulihan layanan secara bertahap. Tahap pertama yang dibuka adalah layanan ATM off-us, yang kembali dapat digunakan sejak Senin, 7 April 2025. 

Layanan ATM Bank DKI telah sepenuhnya pulih dan dapat digunakan kembali secara normal, termasuk transfer antar bank, hingga pembayaran berbagai tagihan. Bank DKI juga terus memantau kinerja sistem untuk memastikan layanan dapat berjalan dengan optimal dan stabil.

Baca Juga: Ada Pemeliharaan Sistem, Pemprov Jakarta Tepis Isu Serangan Siber Bank DKI

Dalam kesempatan tersebut, Agus juga mengapresiasi dan rasa hormat kepada seluruh nasabah atas kepercayaan serta hubungan baik yang selama ini terjalin. Dia turut menegaskan, keberlangsungan dan kualitas hubungan dengan nasabah menjadi perhatian utama Manajemen Perseroan.

“Bank DKI sangat menghargai dan menghormati kepercayaan yang telah diberikan oleh para nasabah. Kepercayaan ini adalah landasan utama bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan terbaik secara berkelanjutan,” jelas Agus.

Copot Direktur IT Bank DKI
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meminta Direktur IT Bank DKI Amirul Wicaksono dibebastugaskan dari jabatannya menyusul permasalahan layanan Bank DKI menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah atau 30 Maret 2025.

"Jadi, untuk itu saya akan putuskan pembebastugasan direktur IT-nya segera dilakukan dan harus dilakukan sekarang," kata Pramono saat melakukan rapat terbatas dengan Direksi Bank DKI di Balai Kota Jakarta, Selasa (8/4) melansir Antara.

Baca Juga: Pramono Laporkan Bank DKI ke Bareskrim

Pada kesempatan berikutnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menjelaskan, pencopotan Direktur IT Bank DKI Amirul Wicaksono karena permasalahan layanan di Bank DKI sudah terjadi tiga kali, dengan kejadian hampir serupa.

"Kejadian di Bank DKI ini bukan pertama kali. Ini sudah ketiga kali. Dan kejadiannya hampir serupa. Dimana IT tidak dilaksanakan, tidak dijaga secara baik," kata Pramono saat dijumpai di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (9/4).

Sementara itu, jabatan Direktur IT kini diisi oleh Direktur Umum Agus Haryoto Widodo dan mulai berlaku sejak Selasa (8/4). Dalam kesempatan sama, Pramono juga mengungkapkan ada potensi kebocoran dana, namun tidak menyebutkan besaran nominal.

"Terus terang ada kebocoran (dana). Jumlah angkanya yang tahu direksi Bank DKI," katanya.

Baca Juga: Ketua DPRD Jakarta: Nasabah Jangan Ikuti Ajakan Kosongkan Rekening Bank DKI

Pramono juga memutuskan untuk melaporkan ke Bareskrim Polri karena kejadian permasalahan layanan Bank DKI sudah terjadi sebanyak tiga kali. Bahkan, dia juga mengerahkan lembaga independen internasional untuk mengusut tuntas masalah ini.

"Kami sudah meminta kepada lembaga independen yang internasional. Nanti biar disebutkan oleh Direksi Bank DKI. Untuk melakukan audit, tracing, monitoring. Ke mana saja," katanya.

Selain Bank DKI, Pramono menyebut, hasil audit lembaga independen tersebut juga akan bisa diketahui oleh Bareskrim.

"Karena yang namanya apapun tentang jejak digital uang lari ke mana saja. Dalam sistem sekarang pasti kelihatan," tegasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar