29 Juli 2024
11:08 WIB
Semester I 2024, Rugi Waskita Beton Membengkak
Rugi PT Waskita Beton Precast Tbk (kode saham: WSBP) naik menjadi Rp468,55 miliar, dari Rp263,76 miliar di periode yang sama 2023.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Fin Harini
Foto udara suasana pembangunan jalan tol Bayung Lencir - Tempino (Baleno) Seksi 3 di Sebapo, Muaro Jambi, Jambi, Selasa (2/7/2024). Antara Foto/Wahdi Septiawan
JAKARTA - PT Waskita Beton Precast Tbk (kode saham: WSBP) mengumumkan mencapai Nilai Kontrak Baru (NKB) sebesar Rp1,36 triliun, setara dengan 55% dari target tahunan yang sebesar Rp2,5 triliun. Meski begitu, Perseroan membukukan lonjakan kerugian.
VP of Corporate Secretary WSBP Fandy Dewanto menyebutkan kenaikan NKB naik 40% dibandingkan dengan periode yang sama dengan tahun lalu, yaitu sebesar Rp957 miliar.
"Dengan nilai NKB yang mencapai target di periode ini, kami optimis dapat memenuhi target di akhir tahun. Mengingat kondisi pasar di semester pertama biasanya menantang untuk mencapai kontrak, pencapaian ini adalah bukti kemampuan WSBP mengatasi tantangan pasar," ujarnya, dikutip, Senin (29/7).
Baca Juga: WSBP Suplai Produk Untuk Proyek Tol Baleno Seksi 1 dan 2
Dia menuturkan, pada Semester I 2024 ini, WSBP juga berhasil mencatatkan Pendapatan Usaha sebesar Rp892 miliar.
Pendapatan Usaha menunjukkan kenaikan sebesar 39% dibandingkan Pendapatan Usaha pada periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencapai Rp642 miliar.
Namun, terdapat kenaikan beban penjualan dari Rp39,82 miliar pada Semester I 2023 menjadi Rp66,56 miliar pada Semester I 2024, atau naik 67,15%. Selain itu, perseroan mencatatkan rugi pendapatan lainnya sebesar Rp151,14 miliar, dari sebelumnya positif Rp226,02 miliar.
Dengan capaian itu, perseroan membukukan rugi sebesar Rp468,55 miliar atau naik 77.64% dari rugi Semester I 2023 sebesar Rp263,76 miliar.
Proyek Besar
Dia mengatakan, Peningkatan Pendapatan Usaha ini menandakan pertumbuhan kinerja perusahaan yang signifikan. Pendapatan Usaha WSBP didukung oleh tiga lini bisnis utamanya, yaitu Produk Beton Precast, Readymix dan Quarry, dan Jasa Konstruksi.
Lini bisnis Beton Precast menyumbang pendapatan terbesar dengan Rp378 miliar, diikuti oleh Readymix dan Quarry sebesar Rp359 miliar, dan Jasa Konstruksi sebesar Rp155 miliar.
"Kami yakin dengan produk-produk terbaik kami, WSBP akan dapat mendominasi pasar dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan perusahaan," tambah Fandy.
Fandy menuturkan, kenaikan Pendapatan Usaha ini terutama disebabkan oleh peningkatan signifikan dari segmen Beton Precast dan Readymix atas suplai ke proyek-proyek besar.
Seperti proyek Jalan Tol Bayung Lencir-Tempino di Jambi, proyek pembangunan Nusantara International Convention Centre di PIK, Jakarta, berbagai proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN), serta proyek Jalan Tol Serang-Panimbang di Banten, dan lainnya.
Segmen Konstruksi dan Instalasi juga mengalami peningkatan dalam kontribusinya pada Pendapatan Usaha WSBP di Semester I 2024 ini dengan beberapa proyek jasa konstruksi yang didapatkan.
Baca Juga: Produktivitas Precast Naik 2 Kali Lipat, Pendapatan Usaha WSBP Tumbuh 113%
Antara lain Proyek Flyover Bridge Connecting Shangri-La Hotel & Shangri-La Residences and Utility Building di Shangri-La Hotel, Jakarta Pusat, Proyek Jalan Tol Cimanggis-Cibitung seksi 2 di Jawa Barat, dan lainnya.
Pada periode ini, komposisi proyek yang diperoleh mayoritas berasal dari pelanggan eksternal (Pemerintah, BUMN/BUMD dan Perusahaan Swasta lainnya) sebesar 62% dan dilengkapi perolehan dari internal (PT Waskita Karya (Persero) Tbk) sebesar 38%.
"Kinerja yang positif ini tidak lepas dari komitmen kami dalam menjalankan operasional yang efisien dan senantiasa menjaga kualitas produk. Kami akan terus berinovasi dan memperkuat kolaborasi dengan mitra kerja untuk mencapai target yang telah ditetapkan," tambah Fandy.
Fandy mengatakan, WSBP optimis dapat mencapai target yang telah ditetapkan untuk tahun 2024. Pencapaian ini menjadi bukti komitmen WSBP dalam menjaga kualitas dan efisiensi operasional, serta terus berinovasi dalam setiap aspek bisnis untuk mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia.