22 Januari 2024
20:31 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
JAKARTA - Sele Raya Belida sebagai operator WK Belida berhasil mencatat produksi minyak dan gas bumi (migas) sebesar 2.800 barel setara minyak per hari (BOEPD) pada 18 Januari 2024 lalu di Sumur Sungai Anggur Selatan-1 (SAS-1).
General Manager Sele Raya Belida, Juchiro Tampi, lewat keterangan tertulisnya menjelaskan capaian tersebut meningkat lebih dari 1.600 BOEPD dibanding produksi awal tahun 2024.
Juchiro pun menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen terus mendongkrak produksi minyak seiring rencana monetisasi gas Asosiasi Sumur Sungai Anggur Selatan tahun ini, persetujuan SKK Migas, serta dispensasi dari Ditjen Migas Kementerian ESDM terkait gas suar.
"Tahun ini, pengembangan proyek dan produksi sumur SAS-1 jika memungkinkan akan terus kita dorong untuk peningkatan kapasitas produksi maksimal. Bulan depan kita coba naikkan di angka 3.000 BOPD," ucapnya, Senin (22/1).
Baca Juga: SKK Migas Dorong Sele Raya Belida Re-Entry Sumur Eksisting
Dalam rangka pengembangan lapangan, Sele Raya Belida bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tengah menggarap akuisisi seismik 3D dalam rangka memetakan struktur temuan SAS.
Exploration & Exploitation Manager Sele Raya Belida, Doni Argiyanto, mengungkapkan bahwa perusahaan juga berencana mengebor sumur appraisal.
"Pengeboran sumur baru akan persiapan dengan berkoordinasi bersama SKK Migas agar direalisasikan segera," ucap Doni.
Baca Juga: SKK Migas Percepat Proses Produksi Pascapenemuan 2 Sumber Gas Besar
Sementara itu, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro, berharap Sele Raya Belida bisa terus meningkatkan produksi dari Sumur SAS-1. Rencana pengeboran pun ia sebut harus memberi kontribusi positif bagi masyarakat sekitar sumur dan mendorong peningkatan produksi migas nasional.
Upaya peningkatan produksi, sambung Hudi, menjadi langkah SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama untuk merealisasikan target lifting minyak 1 juta BOPD dan gas 12 BSCFD pada tahun 2030 mendatang.
"Ini kita terus kita dorong, tidak hanya Sele Raya Belida, tapi KKKS lain juga terus kita dorong untuk peningkatan produksi dan pengeboran karena kita ada kita ada concern exploration investment and production," ucapnya.