Sambangi Afrika, Pertamina Jajaki Sejumlah Peluang Kerja Sama

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) tengah memperluas kiprah di tingkat global, salah satunya lewat inisiasi sejumlah potensi kerja sama dengan beberapa perusahaan sektor energi di Afrika.

Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati yang ikut bersama rombongan Presiden Joko Widodo dalam lawatannya ke Kenya menjabarkan kerja sama yang tengah dijajaki Perseroan. Antara lain di bidang hulu migas, pengembangan infrastruktur dan kilang pengolahan, distribusi produk hilir, serta pengembangan EBT panas bumi.

"Ini akan menjadi salah satu andalan di sektor energi bagi negara. Kerja sama ini dapat memperkuat kerja sama antar negara-negara Afrika dan juga kerja sama secara global," ucap Nicke lewat siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (21/8).

Salah satu kerja sama yang baru saja terjalin ialah antara PT Pertamina Geothermal Energy Tbk dengan Africa Geotermal International Limited (AGIL) guna mengembangkan teknologi dan pemanfaatan sumber daya panas bumi.

"Dengan kerja sama tersebut, PGE akan memiliki peluang untuk mempelajari pengembangan infrastruktur dan pemanfaatan teknologi panas bumi untuk diimplementasikan di Indonesia, sekaligus berekspansi dalam pengembangan geothermal di Kenya," kata dia.

Baca Juga: Melihat Peran Gas Bumi Sebagai Jembatan Transisi Energi

Kemudian pada bisnis hulu, PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP) juga menjajaki potensi kerja sama dengan National Oil Corporation of Kenya (NOCK). Penjajakan ini sebagai langkah awal investasi Pertamina hulu di luar negeri untuk memperkuat ketahanan energi nasional.

"Spirit bring the barrel home, footprint Pertamina di sektor hulu untuk meningkatkan produksi, agar bisa diolah di kilang milik Pertamina di dalam negeri," tutur Nicke.

Bahkan, Nicke menyebut pihaknya juga punya kesempatan ekspansi di bidang energi lainnya lewat kerja sama Government-to-Government antara Indonesia dan Kenya. Dia optimis kerja sama bilateral itu membuka peluang investasi Pertamina di kawasan Afrika.

Sebelum lawatan itu, Pertamina diketahui telah memiliki nota kesepahaman dengan perusahaan energi di Afrika GUMA, tentang aliasi strategis pada proyek potensial di upstream, midstream, sera downstream.

Kerja sama itu meliputi eksplorasi dan produksi lapangan migas, pengembangan pipa migas, pengembangan kilang minyak dan petrokimia, hingga perdagangan produk petroleum milik Pertamina di Kenya.

"Kami membawa spirit pemerintah, semangat Konferensi Asia-Afrika, Bandung tahun 1955. Kita sekarang kerja sama dalam pengembangan ekonomi. Pertamina sendiri membuka peluang kerja sama sektor upstream hingga downstream, termasuk geothermal," tandas Nicke Widyawati.