26 Juli 2024
20:46 WIB
Sah! Turki Investasikan US$50 Juta Untuk Budi Daya Tuna di RI
Kapal berteknologi tinggi tengah berproses ke Indonesia. Budi daya tuna alias tuna farming ditargetkan terealisasi pada September-Oktober 2024 mendatang.
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
Konferensi pers Capaian Kinerja Semester 1 2024, Jumat (26/7/2024). ValidNewsID/Yoseph Krishna
JAKARTA - Turki dikabarkan telah menanamkan modal mereka untuk menjalankan budi daya tuna atau tuna farming di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, nilai investasi dari Negeri Kebab itu mencapai US$50 juta.
Direktur Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan KKP Mochamad Idnillah dalam sesi konferensi pers menerangkan praktik tuna farming nantinya bakal dilancarkan di Biak, Papua, atau sekitaran Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 717.
"Dengan teknologi dari PT Blue Diamond Tuna dari Turki ini akan melakukan budi daya atau pembesaran tuna, berlokasi di Biak, di WPP 717," ucap Mochamad di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jumat (26/7).
Baca Juga: KKP Akan Adopsi Teknologi Budidaya Tuna dari Turki
Saat ini, sekitar 2-3 kapal dari Turki dengan teknologi penangkapan tuna sedang berproses masuk ke Indonesia. Selanjutnya, kapal berteknologi tinggi itu bakal dibangun di Indonesia guna mengoptimalkan tuna farming.
Tak hanya kapal, Mochammad menerangkan implementasi tuna farming dilengkapi Keramba Jaring Apung (KJA) guna menggiring bayi-bayi tuna untuk dibudidayakan.
"Ada nanti KJA dilengkapi di sana. Prosesnya setelah bibit tuna ini tertangkap, digiring ke KJA, dibudidayakan dan dibesarkan, setelah itu baru dipanen," terang dia.
Secara mendasar, dirinya menegaskan tuna farming sangat potensial diterapkan di Indonesia. Apalagi, saat ini masih banyak baby tuna yang tak sengaja tertangkap oleh kapal penangkapan ikan yang ujungnya terbuang sia-sia.
"Ini satu kegiatan luar biasa karena di Indonesia ini adalah tempat spawning ground dan nursery. Hasil pemantauan kami di kapal penangkap ikan, masih banyak baby tuna yang tertangkap," jelas Mochammad.
Baca Juga: Produksi Tuna RI Nyaris 1,5 Juta Ton, Ini Sumbernya
Dengan adanya tuna farming, bayi-bayi tuna tersebut bisa digiring ke KJA untuk dibudidayakan dan dibesarkan, serta dipanen dalam kondisi sudah dewasa dan segar.
Mochammad memperkirakan, eksekusi tuna farming bisa berlangsung sekitar September-Oktober 2024 mendatang. Saat ini, pemerintah masih menunggu kedatangan kapal dari Turki yang bakal diikuti dengan pembangunan KJA.
"Kalau banyak baby tuna tertangkap, ini otomotis ukurannya kecil. Padahal ini nantiny secara nilai bisa lebih ditingkatkan lagi. Mungkin kegiatan tuna farming bisa diperbesar dan pengaturan untuk penangkapan di WPP 718 Zona 2," tandasnya.