26 Februari 2024
19:00 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
JAKARTA - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) akhirnya meresmikan divestasi sebesar 14% saham mereka ke pemerintah melalui Holding BUMN Pertambangan MIND ID setelah melalui negosiasi panjang.
Dengan adanya divestasi itu, kini pemerintah resmi menjadi pemegang saham mayoritas atas perusahaan pertambangan nikel yang beroperasi di Sulawesi Selatan dengan persentase sekitar 34%.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan penandatanganan divestasi itu jadi momentum penting bagi Indonesia untuk menguatkan program hilirisasi.
"Ini saya kira perjalanan panjang berapa tahun kita akan tandai kepemilikan pemerintah melalui MIND ID menjadi pemegang saham terbesar di PT Vale Indonesia," ungkap Luhut dalam penandatanganan akuisisi saham PTVI di Jakarta, Senin (26/2).
Dengan menjadi pemegang saham mayoritas, hilirisasi Indonesia ke depannya ia yakini bakal terus membaik untuk menyuplai nikel, utamanya ke Amerika Serikat dan sejumlah negara Uni Eropa.
Apalagi, PT Vale Indonesia ia sebut menjadi salah satu perusahaan pertambangan nikel dengan pengelolaan Environment, Social, and Governance (ESG) yang baik.
"Vale salah satu perusahaan nikel terbesar di Indonesia yang memiliki pengelolaan ESG yang baik. Karena itu, kami setuju tidak ada relinquish (penciutan lahan) karena model penataan lingkungan Vale sangat bagus," tegas dia.
Baca Juga: Negosiasi Divestasi Vale Rampung, Harga Sekitar Rp3 Ribuan
Lebih lanjut, Luhut mengingatkan para pemangku kepentingan agar merampungkan sesegera mungkin terkait proses perizinan PTVI dalam bentuk Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) supaya hilirisasi bisa berjalan menguntungkan.
"Saya minta teman-teman menteri semua perizinan yang masih belum keluar, segera diselesaikan. Terutama, IUPK bisa dikeluarkan dalam minggu ini sehingga proses transaksi akuisisi ini bisa dituntaskan segera," ungkapnya.
Proses perpanjangan IUPK pun ia minta harus bebas dari 'uang jalan'. Menurutnya, semua proses harus dilaksanakan sesuai aturan demi kredibilitas pemerintah.
"Saya tegaskan tidak ada cost-cost extra yang diminta sana sini. Ini sangat penting untuk membawa kredibilitas pemerintah kita," kata Luhut.
Baca Juga: MIND ID Jadi Pemegang Saham Mayoritas Vale Indonesia
Diketahui, MIND ID berhasil menegosiasikan harga saham PT Vale Indonesia di bawah harga pasar, yakni di angka Rp3.050 per lembar saham. Artinya, Holding BUMN Pertambangan itu merogoh kocek sekitar US$300 juta untuk menjadi pemegang saham mayoritas INCO.
Berdasarkan perjanjian, Vale Canada Limited (VCL) akan melepas 10,4% saham, sedangkan 3,6% sisanya merupakan saham yang digenggam Sumitomo Metal Mining (SMM). Artinya, VCL kini mengantungi 33,9% saham INCO dari yang sebelumnya 44,3%.
Pada kesempatan itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia siap menjalankan mandat percepatan perpanjangan IUPK yang ditugaskan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
"Minggu ini sudah selesai IUPK-nya, tinggal business plan kita tunggu. Tapi saya yakin satu minggu selesai, sudah kita bahas sangat detail," pungkas Bahlil.