18 Desember 2023
13:03 WIB
Editor: Fin Harini
SINGAPURA - Harga minyak naik hampir 1% di awal perdagangan Asia pada Senin (18/12), didukung oleh ekspor dari Rusia yang lebih rendah, dan serangan Houthi pada kapal-kapal di Laut Merah meningkatkan kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak.
Minyak mentah berjangka Brent naik 69 sen, atau 0,9%, menjadi US$77,24 per barel pada 0037 GMT, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS berada di US$72,08 per barel, naik 65 sen, atau 0,9%.
“Cuaca buruk di Rusia berperan dalam penguatan pagi ini seperti halnya serangan Houthi terhadap kapal-kapal di dekat Yaman,” kata analis IG Tony Sycamore.
Baca Juga: Pasokan Berlebih, Harga Minyak Jatuh Lebih Dari 3%
Dilansir dari Reuters, Rusia mengatakan, pada Minggu (17/12), pihaknya akan memperdalam pengurangan ekspor minyak pada bulan Desember sebesar 50.000 barel per hari atau lebih, lebih awal dari yang dijanjikan untuk mendukung harga minyak global.
Hal ini terjadi setelah Moskow menangguhkan sekitar dua pertiga pemuatan minyak mentah kelas ekspor utama Ural dari pelabuhan karena badai dan pemeliharaan terjadwal pada hari Jumat.
Pengiriman minyak mentah Rusia dari semua pelabuhannya rata-rata mencapai 3,2 juta barel per hari dalam empat minggu hingga 10 Desember, naik sekitar 114.000 barel per hari dibandingkan dengan rata-rata empat minggu hingga 3 Desember, menurut data Bloomberg.
Sementara itu, perusahaan pelayaran, termasuk perusahaan pelayaran kontainer terbesar di dunia MSC dan A.P. Moller-Maersk (MAERSKb.CO), mengatakan pada akhir pekan bahwa mereka akan menghindari Terusan Suez lantaran militan Houthi di Yaman meningkatkan serangan mereka terhadap kapal komersial di Laut Merah.
Oilprice.com melaporkan, serangan terhadap kapal kargo atau tanker di dekat Selat Bab el-Mandab dari wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman telah menjadi kejadian sehari-hari dalam beberapa pekan terakhir. Pemberontak yang bersekutu dengan Iran mengintensifkan serangan setelah perang antara Israel dan Hamas pecah pada bulan Oktober.
Dalam insiden terbaru Jumat, dua kapal berbendera Liberia diserang di Selat Bab al-Mandab. Drone dan rudal balistik digunakan dalam serangan hari Jumat, yang menyebabkan kebakaran di kapal, namun tidak mengakibatkan cedera.
Bab al-Mandab adalah salah satu rute terpenting di dunia untuk pengiriman komoditas global melalui laut, khususnya minyak mentah dan bahan bakar dari Teluk yang menuju ke barat menuju Mediterania melalui Terusan Suez atau pipa SUMED di dekatnya, serta komoditas yang menuju ke timur menuju Asia. termasuk minyak Rusia.
Baca Juga: Harga Minyak Mentah Menguat, Langkah Fed Jadi Pendukung
Baik Brent maupun WTI mengakhiri penurunan mingguan terpanjang mereka dalam setengah dekade dengan kenaikan kecil minggu lalu setelah pertemuan Federal Reserve AS minggu lalu meningkatkan harapan bahwa kenaikan suku bunga telah berakhir dan pemotongan suku bunga akan segera dilakukan.
“Saya pikir yang sama pentingnya adalah pertemuan Fed yang dovish minggu lalu yang menghilangkan risiko hard landing terhadap perekonomian AS dan permintaan minyak mentah di masa depan,” kata Sycamore.
“Belum lagi gambaran teknikal minyak mentah mendukung pemulihan ke area US$76/78,” tambahnya mengacu pada harga WTI.