c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

05 Mei 2025

11:12 WIB

Rupiah Menguat Terpicu Optimisme Deal Dagang AS-China

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan cenderung menguat seiring harapan kesepakatan kebijakan dagang antara China dan AS. Meski penguatannya akan tertahan sentimen kontraksi PDB RI kuartal I/2025.

Editor: Khairul Kahfi

<p id="isPasted">Rupiah Menguat Terpicu Optimisme <em>Deal</em> Dagang AS-China</p>
<p id="isPasted">Rupiah Menguat Terpicu Optimisme <em>Deal</em> Dagang AS-China</p>

Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidato pembukaan di Universitas Alabama, Tuscaloosa, Sabtu (3/5). Instagram/@potus

JAKARTA - Analis mata uang dan komoditas Doo Financial Futures Lukman Leong memperkirakan, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS akan cenderung menguat seiring harapan kesepakatan kebijakan dagang antara China dan Amerika Serikat (AS).

“Rupiah diperkirakan akan kembali menguat terhadap dolar AS oleh harapan kesepakatan tarif antara China dan AS setelah Trump kembali menyinggung mengenai hal itu pada hari Minggu (4/5),” ujarnya melansir Antara, Jakarta, Senin (5/5).

Baca Juga: Rupiah Menguat Di Tengah Ketidakpastian Perang Dagang AS-China

China disebut menyampaikan secara terbuka untuk melakukan perundingan. Adapun Trump mengatakan China menginginkan kesepakatan

Menurut Lukman, dampak pemerintah AS resmi mencabut aturan pembebasan bea masuk (duty-free) bagi barang impor bernilai kecil (de minimis) dari China dan Hong Kong pada Jumat (2/5) tidak terlalu besar.

“Secara nilai, hanya sekitar US$5 miliar di tahun lalu,” ujarnya.

Dalam konteks perdagangan, istilah de minimis merujuk pada barang yang terlalu kecil atau tidak signifikan untuk dipertimbangkan.

Sebelumnya, barang-barang impor senilai kurang dari US$800 atau sekitar Rp13,1 juta dapat dibebaskan dari bea masuk. Aturan itu kemudian dicabut berdasarkan perintah eksekutif Presiden AS Donald Trump pada 2 April 2025.

Gedung Putih mengatakan, langkah itu diambil untuk menghentikan aliran ilegal obat-obatan opioid sintetis seperti fentanyl.

Pencabutan itu juga untuk menutup 'celah' dalam aturan perdagangan yang digambarkan oleh Trump sebagai 'penipuan' yang merugikan bisnis kecil di AS.

Meski demikian, Lukman mengingatkan, sentimen domestik berupa laporan data Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang diperkirakan akan menunjukkan kontraksi di kuartal I/2025 sebesar -0,89% akan membatasi pergerakan penguatan mata uang garuda.

“Hal ini (laporan PDB RI kuartal I/2025) akan membatasi penguatan (rupiah),” ungkap dia.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, kurs rupiah diprediksi berkisar Rp16.400-16.500 per dolar AS. Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan Senin pagi (5/5) menguat sebesar 7 poin atau 0,04%, dari sebelumnya Rp16.438 menjadi Rp16.431 per dolar AS.

AS Borong Kesepatan Dagang
Presiden Donald Trump mengisyaratkan, pemerintahannya dapat mencapai kesepakatan dagang dengan sejumlah negara di pekan ini. Kesepakatan ini menawarkan prospek keringanan bagi mitra dagang yang berupaya menghindari bea masuk AS yang lebih tinggi.

"Bisa jadi begitu," jawab Trump ketika ditanya apakah ada perjanjian perdagangan yang akan dicapai pekan ini, melansir Bloomberg, Minggu (4/5),  

Meski demikian, Trump tidak menyebutkan negara mana saja yang akan meneken kesepakatan dagang itu dalam waktu dekat.

"Kami sedang bernegosiasi dengan banyak negara, tetapi pada akhirnya, saya akan menetapkan kesepakatan saya sendiri, karena saya yang menetapkan kesepakatan, bukan mereka yang menetapkan kesepakatan," sambungnya. 

Baca Juga: Peluang Dan Ancaman Dari Perang Tarif AS-China

Trump juga mengisyaratkan, para pembantunya tengah melakukan pembicaraan dengan China. Pasar keuangan telah stabil dalam dua pekan terakhir di tengah tanda-tanda bahwa pembicaraan dengan negara-negara Asia sedang berlangsung dan ketegangan perdagangan antara China dan AS dapat mereda dari level saat ini.

China telah menjadi fokus kampanye tarif Trump, yang menyebabkan Beijing membalas pungutan tarif AS, yang kini mencapai 145% terhadap barang-barang China. 

China telah mengisyaratkan kemungkinan mencairnya hubungan dalam beberapa hari terakhir. Sementara Trump mengatakan kepada NBC News dalam komentar yang disiarkan pada Minggu (4/5), bahwa ia bersedia menurunkan tarif AS pada titik tertentu.

Menanggapi pertanyaan wartawan, Trump juga menekankan, saat ini dirinya tidak punya rencana untuk berbicara dengan Presiden China Xi Jinping.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar