30 Juli 2025
12:20 WIB
Rupiah Menguat! Terpicu Data Ketenagakerjaan AS di Bawah Ekspektasi
Penguatan nilai tukar rupiah dipengaruhi data Survei Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja (JOLTS) AS di bawah perkiraan. Jumlah lowongan kerja di AS per Juni 2025 mencapai 7,43 juta.
Editor: Khairul Kahfi
JAKARTA - Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede mengatakan, penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi data Survei Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja (Job Openings and Labor Turnover Survey/JOLTS) Amerika Serikat (AS) di bawah perkiraan.
“Rupiah diperkirakan menguat terbatas sejalan dengan potensi melemahnya data ketenagakerjaan AS, dalam hal ini JOLTS Job Openings,” katanya melansir Antara, Jakarta, Rabu (30/7).
Baca Juga: Kesepakatan Tarif AS-Eropa Untungkan Dolar AS, Rupiah Berpotensi Melemah
Berdasarkan pantauan, nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan Rabu pagi (30/7) di Jakarta menguat sebesar 0,17% atau 28 poin, dari sebelumnya Rp16.409 menjadi Rp16.381 per dolar AS.
Melansir Bloomberg, pada perdagangan Selasa (29/7), Indeks Dolar AS (DXY) yang mengukur kinerja terhadap mata uang lainnya, termasuk EUR, JPY, GBP, CAD, CHF, dan SEK terpantau melemah ke level 98,78 poin atau turun 0,10 persen poin dibandingkan penutupan sebelumnya yang berkisar 98,88 poin.
Adapun pergerakan DXY harian kemarin (29/7) berkisar antara 98,70-98,92 atau cenderung menguat dibanding kondisi beberapa waktu belakangan terhadap rentang level DXY 52 pekan terakhir di kisaran 96,37-110,17 poin.
Di sisi lain, dolar AS yang dipantau pada pukul 11.02 WIB hari ini (30/7) terpantau melemah 0,15% atau turun sekitar Rp24 terhadap mata uang rupiah. Sementara ini, rupiah ditransaksikan Rp16.384 per dolar AS, dengan proyeksi pergerakan harian sekitar Rp16.360-16.388 per dolar AS.
Baca Juga: The Fed Hawkish, Penguatan Rupiah Akibat Kesepakatan Dagang Terbatas
Mengutip Anadolu, jumlah lowongan kerja di AS mencapai 7,43 juta pada Juni atau di bawah perkiraan 7,51 juta. Pada Mei, jumlah lowongan direvisi menurun jadi 7,71 juta.
Jumlah perekrutan hanya mengalami sedikit perubahan menjadi sekitar 5,2 juta dengan rasio tak berubah di angka 3,3% pada Juni 2025.
Total berhenti kerja, yang mencakup pengunduran diri, PHK, dan pemecatan, secara umum stabil di angka 5,1 juta, dengan rasio konstan 3,2%.
Selanjutnya, sekitar 3,1 juta pekerja meninggalkan pekerjaan mereka pada Juni dengan rasio tetap sekitar 2%. Jumlah yang meninggalkan pekerjaan tersebut mengalami penurunan di sektor jasa profesional dan bisnis, pendidikan pemerintah negara bagian dan lokal, serta pemerintah federal.
“(Dengan kondisi ini), rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp16.325-16.425 per dolar AS,” kata Josua.