c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

15 Agustus 2025

11:16 WIB

Rupiah Melemah Terimbas Inflasi Produsen AS di Atas Prediksi

Pelemahan nilai tukar rupiah terpengaruh data inflasi produsen AS lebih tinggi dari perkiraan. Rupiah pada pembukaan perdagangan Jumat (15/8) melemah menjadi Rp16.155 per dolar AS.

Editor: Khairul Kahfi

<p>Rupiah Melemah Terimbas Inflasi Produsen AS di Atas Prediksi</p>
<p>Rupiah Melemah Terimbas Inflasi Produsen AS di Atas Prediksi</p>

Ilustrasi - Uang kertas seratus ribu rupiah terlihat melalui kaca pembesar dalam ilustrasi foto yang diambil di Singapura, 14 Maret 2013. Antara/Reuters/Edgar Su/pri.

JAKARTA - Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan, pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi data inflasi produsen Amerika Serikat (AS) lebih tinggi dari perkiraan.

“Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang rebound menyusul data yang menunjukkan inflasi di tingkat produsen AS yang naik lebih tinggi dari perkiraan, serta data pekerjaan AS klaim pengangguran yang lebih rendah,” katanya melansir Antara di Jakarta, Jumat (15/8).

Baca Juga: Rupiah Menguat Imbas Ekspektasi FFR Turun 100% di September

Berdasarkan pantauan, nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan Jumat pagi (15/8) di Jakarta melemah sebesar 0,25% atau 40 poin, dari sebelumnya Rp16.115 menjadi Rp16.155 per dolar AS.

Melansir Bloomberg, pada perdagangan Kamis (14/8), Indeks Dolar AS (DXY) yang mengukur kinerja terhadap mata uang lainnya, termasuk EUR, JPY, GBP, CAD, CHF, dan SEK terpantau memerah ke level 98,07 poin atau turun 0,18 persen poin dibandingkan penutupan sebelumnya yang berkisar 98,25 poin.

Adapun pergerakan DXY kemarin (14/8) berkisar antara 98,07-98,21 atau cenderung sedikit menguat dibanding kondisi beberapa waktu belakangan terhadap rentang level DXY 52 pekan terakhir di kisaran 96,37-110,17 poin.

Di sisi lain, dolar AS yang dipantau pada pukul 10.29 WIB hari ini (15/8) terpantau menguat 0,28% atau naik sekitar Rp46 terhadap mata uang rupiah. Sementara ini, rupiah ditransaksikan Rp16.160 per dolar AS, dengan proyeksi pergerakan harian sekitar Rp16.144-16.166 per dolar AS.

Mengutip Anadolu, data inflasi produsen naik tercatat menjadi 3,3% (year-on-year/yoy) pada Juli 2025, di atas ekspektasi pasar sebesar 2,5%. Secara bulanan, inflasi produsen berada di angka 0,9% pada Juli, di atas estimasi pasar sebesar 0,2%.

Baca Juga: Inflasi AS di Bawah Ekspektasi, Rupiah Menguat ke Rp16.200-an

Adapun klaim pengangguran AS pada Juli sebesar 224 ribu, atau lebih rendah dari perkiraan sebesar 225 ribu dan bulan sebelumnya yang sebesar 227 ribu.

“PPI (Producer Price Index) semalam jauh lebih tinggi disebabkan oleh tarif bahan baku dan material yang mulai memberikan dampak pada biaya produksi,” ujar Lukman.

Menurut dia, kebijakan tarif yang mempengaruhi PPI karena pada umumnya produsen di AS mengimpor bahan baku dari Kanada, Meksiko, dan sekitarnya, yang sudah terdampak tarif.

Di sisi lain, kebijakan tarif tak memengaruhi data inflasi konsumen AS yang di bawah perkiraan pasar. Seperti diketahui, inflasi konsumen mencapai 2,7% pada Juli 2025, di bawah ekspektasi pasar sebesar 2,8%.

“Penundaan tarif ke China masih terus diperpanjang, sehingga harga belum sepenuhnya tercermin pada produk konsumen di AS yang umumnya made in China,” ujar dia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar