14 Agustus 2025
10:54 WIB
Rupiah Menguat Imbas Ekspektasi FFR Turun 100% di September
Nilai tukar rupiah dipengaruhi prediksi penurunan suku bunga Federal Funds Rate (FFR) di September mencapai 100%. Rupiah menguat sebesar 0,56% atau 90 poin menjadi Rp16.112 per dolar AS.
JAKARTA - Head of Research & Chief Economist Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto mengatakan, penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi prediksi penurunan suku bunga Federal Funds Rate (FFR) di September mencapai 100%.
“Ekspektasi penurunan suku bunga FFR di bulan September sudah 100%, antara 25 bps (basis points) atau 50 bps,” katanya melansir Antara, Jakarta, Kamis (14/8).
Baca Juga: Inflasi AS di Bawah Ekspektasi, Rupiah Menguat ke Rp16.200-an
Berdasarkan pantauan, nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan Kamis pagi (14/8) di Jakarta menguat sebesar 0,56% atau 90 poin, dari sebelumnya Rp16.202 menjadi Rp16.112 per dolar AS.
Melansir Bloomberg, pada perdagangan Rabu (13/8), Indeks Dolar AS (DXY) yang mengukur kinerja terhadap mata uang lainnya, termasuk EUR, JPY, GBP, CAD, CHF, dan SEK terpantau memerah ke level 97,75 poin atau turun 0,09 persen poin dibandingkan penutupan sebelumnya yang berkisar 97,84 poin.
Adapun pergerakan DXY kemarin (13/8) berkisar antara 97,63-97,77 atau cenderung stabil dibanding kondisi beberapa waktu belakangan terhadap rentang level DXY 52 pekan terakhir di kisaran 96,37-110,17 poin.
Di sisi lain, dolar AS yang dipantau pada pukul 10.21 WIB hari ini (14/8) terpantau melemah 0,52% atau turun sekitar Rp84 terhadap mata uang rupiah. Sementara ini, rupiah ditransaksikan Rp16.118 per dolar AS, dengan proyeksi pergerakan harian sekitar Rp16.090-16.130 per dolar AS.
Mengutip Xinhua, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan Federal Reserve perlu memangkas suku bunga sebesar 50 bps pada pertemuan Federal Open Market Committee September nanti.
Bahkan, Scott menyampaikan, Fed seharusnya sudah menurunkan suku bunga tersebut pada Juni.
Baca Juga: Rupiah Diprospek Menguat, Pejabat The Fed Sinyalkan Pangkas Suku Bunga
Sebelumnya, CME FedWatch Tool telah mencatatkan bahwa peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps oleh Fed pada September meningkat menjadi 93,4% pada Selasa (11/8), naik dari 85,9% sehari sebelumnya.
Sementara itu, Rully menyampaikan bahwa ekspektasi pemotongan suku bunga Fed telah mencapai 100%.
“Untuk (pertemuan FOMC) bulan Oktober 64,2%, market expect FFR di 4%. Di Desember 53%, FFR probability di 3,75%,” ucap Rully.
Meninjau sentimen dari dalam negeri, pasar disebut akan menunggu pidato presiden terkait nota keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2026.
Asumsi pertumbuhan ekonomi pemerintah yang cukup agresif di kisaran 5,2% dan 5,8% dinilai menjadi salah satu faktor yang memberikan sentimen positif terhadap kurs rupiah.