14 Februari 2023
15:35 WIB
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
JAKARTA – Pada 2022, pasar aset kripto benar-benar bergerak ke segala arah. Kapitalisasi pasar kripto turun di bawah US$1 triliun, dan Bitcoin (BTC) turun 65% dari level tertinggi sepanjang masa. Hal ini tentu membuat banyak investor khawatir akan masa depan pasar kripto ke depan.
Situs web data kripto, CoinKickoff melaporkan, Indonesia masuk dalam daftar negara yang memiliki tingkat stres terkait investasi kripto yang tinggi di kawasan Asia Tenggara.
Riset ini menganalisis 131 negara dan melakukan pengumpulan data berdasarkan analisis tweet yang diberi geotag untuk tagar dari 50 aset kripto paling populer berdasarkan kapitalisasi pasar.
Menurut riset bertajuk Where Are People Most Stressed About the State of Crypto? Indonesia masuk dalam daftar tiga besar negara yang punya tingkat stres tinggi terkait kripto untuk kawasan Asia Tenggara.
Baca Juga: Pasar Kripto Positif Berkat Ekonomi Amerika yang Membaik
Alasannya karena 19,29% cuitan tentang kripto yang berasal dari Indonesia mengandung sentimen stres. Singapura dan Malaysia menduduki posisi pertama dan kedua dengan masing-masing persentase 24,18% dan 20,89%.
Berdasarkan riset tersebut, membuktikan volatilitas pasar kripto dan kurangnya edukasi investasi menjadikan instrumen ini penuh tekanan.
Kurangnya edukasi kripto membuat investor melakukan keputusan yang kurang tepat, sehingga biasanya berakhir dengan kinerja yang agak lebih buruk daripada yang dipikirkan sebelumnya.
Public Relations Tokocrypto Bianda Ludwianto mengatakan, edukasi akan menambah pengetahuan seseorang, sehingga lebih banyak wawasan terkait kripto. Ini dapat memberikan perspektif pasar yang lebih luas, sehingga mengidentifikasi berbagai opsi strategi investasi.
"Harapannya bisa meningkatkan kepercayaan, karena kerumitan memasuki dunia kripto mungkin cukup menakutkan bagi pemula. Namun, begitu seseorang mulai paham, dekat dan akrab dengan pasar kripto, pandangannya akan berubah dan proses investasi meningkat pesat,” katanya dalam keterangan resmi, Jakarta, Selasa (14/2).
Seiring berkembangnya industri, edukasi tentang kripto terus berkembang. Dia menuturkan, itu sebabnya Tokocrypto fokus pada pengembangan dan memperbarui konten edukasi dan menambahkan materi baru agar terus relevan.
Baca Juga: Bitcoin Berpotensi Lanjutkan Momentum Bullish di Februari 2023
Apa yang dilakukan Tokocrypto menurutnya juga sudah sesuai dengan regulasi yang dikeluarkan oleh Bappebti terkait kegiatan edukasi dan literasi yang tercantum dalam Perba (peraturan Bappebti) Nomor 13 Tahun 2022, yaitu memastikan materi atau bahan literasi wajib dilaporkan terlebih dahulu kepada Bappebti.
“Kami memiliki fokus membangun konten edukasi yang bisa dijangkau oleh seluruh masyarakat. Edukasi kripto bukan hanya untuk generasi Z atau milenial, tetapi segala usia. Kami berusaha untuk mencoba dan memberikan pemahaman tentang dunia keuangan baru ini dan membuka pikiran terhadap peluang investasi alternatif,” jelas Bianda.
Selain terus menggiatkan edukasi, dia mengatakan Tokocrypto juga memberi keamanan dan kenyamanan kepada para penggunanya.
Melihat tingkat stres investor kripto di Indonesia yang dinilai cukup tinggi, maka fitur ini berguna untuk membuat transaksi perdagangan atau trading lebih nyaman dan aman.
“Fitur stop-limit order yang sangat berguna sebagai sebuah alat pengatur risiko, dan investor sebaiknya menggunakannya untuk menghindari kehilangan yang signifikan. Stop limit berguna untuk membuat pesanan transaksi jual untuk memastikan mengambil untung pada saat target transaksi tercapai," ucapnya.