16 Juni 2025
15:32 WIB
RI-Singapura Perkuat Kerja Sama Proyek Di Enam Sektor Strategis
Kedua negara mengevaluasi kerja sama dalam enam sektor strategis, salah satunya pengembangan Batam, Bintan dan Karimun (BBK).
Penulis: Siti Nur Arifa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Deputy Prime Minister (DPM) and Minister for Trade and Industry Singapura Gan Kim Yong, di Singapura, Minggu (15/6). Sumber: Kemenko Perekonomian
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Deputy Prime Minister (DPM) and Minister for Trade and Industry Singapura Gan Kim Yong, mengevaluasi perkembangan kerja sama ekonomi kedua negara di enam area WG (working group).
Adapun enam sektor kerja sama strategis yang dimaksud terdiri dari pengembangan Batam, Bintan, Karimun (BBK), investasi, ketenagakerjaan, transportasi, agribisnis dan pariwisata.
“Kerja sama Indonesia dan Singapura sangat berdampak terhadap ekonomi kedua negara dan juga kawasan, serta berpengaruh terhadap ekonomi dunia, sehingga harus terus ditingkatkan dan dijaga relevansinya dengan perkembangan tantangan global,” ujar Menko Airlangga melalui keterangan resmi, Senin (16/6).
Pada saat bersamaan, DPM Gan juga menegaskan kerja sama enam working group harus berfokus pada penguatan iklim usaha dan regulasi untuk menarik investasi.
Baca Juga: RI Ajak Singapura Pererat Hubungan Bilateral dan Perkuat Kerja Sama Ekonomi
“Penting bagi Pemerintah kedua negara untuk memfasilitasi kolaborasi antara masyarakat dan pelaku usaha sehingga dapat mengoptimalkan setiap peluang,” imbuhnya.
Menyorot pengembangan kawasan Batam, Bintan, dan Karimun, kedua Menteri mengapresiasi kebijakan untuk mendorong kemudahan visa dan pengembangan data center di kawasan Nongsa Digital Park.
Tingginya minat investor yang ditunjukkan melalui besarnya komitmen investasi, perlu diiringi dengan komitmen pemerintah untuk memastikan kemudahan realisasi investasi, baik dari sisi regulasi maupun dukungan infrastruktur.
Evaluasi Investasi hingga Pariwisata
Lebih lanjut, dalam rangka mendorong peningkatan investasi, RI-Singapura sepakat untuk fokus pada penguatan infrastruktur dan layanan industri.
“Optimalisasi investasi juga akan diarahkan pada pengembangan energi bersih termasuk energi terbarukan, efisiensi penggunaan energi, kendaraan listrik dan pembiayaan hijau. Kedua Menteri juga mengapresiasi peningkatan investasi yang cukup signifikan serta dampak positif perluasan lapangan pekerjaan yang dihasilkan oleh Kendal Industrial Park di KEK Kendal,” ujar Menko Airlangga.
Pertemuan yang sama juga mencatat kemajuan dalam kolaborasi di bidang perdagangan listrik dan Carbon Capture Storage (CCS), yang akan mendukung upaya kedua negara menuju pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Sementara itu, pada sektor ketenagakerjaan, kedua Menteri sepakat untuk mendorong penguatan kerja sama peningkatan kapasitas SDM terutama bagi para pemuda. Program Tech-talent dan Tech:X perlu terus dipromosikan secara intensif agar lebih optimal.
Berlanjut ke sektor agribisnis, dibahas pula inisiatif untuk mempercepat kolaborasi teknologi pertanian dan menciptakan peluang perdagangan baru bagi Indonesia dan Singapura. Inisiatif ini juga diharapkan dapat berdampak positif bagi industri pangan kedua negara.
Dalam kerja sama transportasi, Menko Airlangga dan DPM Gan menyambut baik peningkatan konektivitas udara dan menegaskan komitmen untuk memperdalam konektivitas bisnis antara Singapura dan Indonesia guna mendorong perdagangan, investasi, dan aliran orang antar kedua negara.
“Pembukaan rute baru penerbangan langsung ke tujuan wisata seperti Labuan Bajo akan memiliki dampak nyata terhadap peningkatan kunjungan wisata dan mendorong perekonomian di wilayah sekitarnya,” ungkap Menko Airlangga.
Kedua Menteri juga membahas pentingnya peran pariwisata bagi ekonomi kedua negara. Pada tahun 2024, Indonesia merupakan kontributor wisatawan terbesar kedua bagi Singapura dengan pengunjung mencapai 2,5 juta orang.
Baca Juga: Indonesia-Singapura Siapkan Investasi Proyek Energi Hijau Lebih Rp162,7 Triliun
Di lain sisi, Singapura menjadi pasar sumber wisatawan terbesar ketiga bagi Indonesia, dengan jumlah kunjungan mencapai 1,4 juta. Melalui program twinning destination, cruise dan MICE diharapkan angka kunjungan wisatawan kedua negara akan terus mengalami pertumbuhan.
“Program cruise akan menguntungkan, dengan rute baru dari Singapura ke daerah wisata dan kota besar di Indonesia seperti Belitung dan berbagai destinasi wisata lainnya,” ujar Menko Airlangga.
Hasil pertemuan tingkat Menteri yang berlangsung ditandatangani dalam bentuk Joint Report to Leaders, dan selanjutnya akan dilaporkan kepada Pemimpin kedua negara pada saat pelaksanaan Leader’s Retreat tanggal 16 Juni 2025 di Singapura.
“Kami optimis bahwa kerja sama 6WG akan terus menjadi fokus utama kerja sama ekonomi Indonesia dengan Singapura. Keterlibatan dan partisipasi aktif sektor swasta juga perlu terus didorong dan difasilitasi untuk menjaga kolaborasi yang efektif antara pemerintah-swasta, dan akan mendorong pertumbuhan ekonomi kedua negara,” pungkas Menko Airlangga.