c

Selamat

Jumat, 7 November 2025

EKONOMI

14 Juni 2025

17:45 WIB

Indonesia-Singapura Siapkan Investasi Proyek Energi Hijau Lebih Rp162,7 Triliun

Pemerintah Indonesia dan Singapura menyiapkan investasi lebih dari US$10 miliar atau Rp162,7 triliun untuk mengembangkan proyek energi hijau.

Editor: Khairul Kahfi

<p id="isPasted">Indonesia-Singapura Siapkan Investasi Proyek Energi Hijau Lebih Rp162,7 Triliun</p>
<p id="isPasted">Indonesia-Singapura Siapkan Investasi Proyek Energi Hijau Lebih Rp162,7 Triliun</p>

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (kanan) bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Kedua Bidang Perdagangan dan Industri Singapura Tan See Leng (kiri) di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (13/6/2025). Antara/Putu Indah Savitri

JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Singapura menyiapkan investasi lebih dari US$10 miliar atau Rp162,7 triliun (kurs Rp16.270 per dolar AS) untuk mengembangkan proyek energi hijau.

"Penandatanganan tiga MoU (Memorandum of Understanding) Indonesia dan Singapura hari ini membawa keuntungan kedua negara. Investasi yang dibutuhkan merealisasikan kerja sama tersebut diperkirakan di atas US$10 miliar," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melansir Antara, Jakarta, Sabtu (14/6).

Baca Juga: Sah! RI Bakal Ekspor Listrik Bersih Ke Singapura

Investasi tersebut nantinya digunakan untuk mengimplementasikan kebijakan pengembangan energi berbasis ramah lingkungan. Dana investasi tersebut akan digunakan untuk membangun rantai pasok panel surya, mematenkan teknologi penangkapan karbon (Carbon Capture Storage/CCS), dan merintis kawasan industri hijau.

Besaran angka investasi tersebut, kata Bahlil lagi, menegaskan komitmen kedua pemerintah dalam menempatkan isu energi bersih sebagai prioritas kebijakan dan peluang bisnis di kawasan Asia Tenggara.

Skema modal hingga US$10 miliar tersebut terbagi dalam tiga langkah strategis. Pertama, pembangunan instalasi besar-besaran panel surya. Kedua, investasi pada fasilitas CCS yang menjanjikan posisi Indonesia dan Singapura sebagai pionir regional.

Selanjutnya adalah pendirian kawasan industri hijau yang akan menyatukan rantai pasok manufaktur, teknologi, dan logistik dengan standar rendah emisi karbon.

Baca Juga: IEEFA Sebut Devisa RI Bakal Bertambah Dari Ekspor Listrik Ke Singapura

Menurut Bahlil, suntikan investasi ini diproyeksikan mampu menciptakan ekosistem ekonomi baru. Puluhan ribu lapangan kerja akan tercipta, mulai dari tahap manufaktur panel dan BESS (Battery Energy Storage System), hingga operasional dan pemeliharaan.

Di sisi fiskal, pemerintah memperkirakan tambahan devisa hingga 6 miliar dolar AS per tahun, serta peningkatan penerimaan negara senilai ratusan juta dolar AS dari sektor pajak.

Untuk menjamin realisasi investasi, Indonesia dan Singapura membentuk satuan tugas bersama, Satuan Tugas (Satgas) Energi Baru Terbarukan (EBT) Lintas Batas, yang dipimpin langsung oleh Menteri ESDM dan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura.

Ke depan, tim tersebut bertugas merumuskan rencana aksi, mulai detail teknis pembangunan, skema pendanaan, hingga tata kelola kawasan industri hijau yang berkelanjutan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar