c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

09 Juli 2025

12:03 WIB

Resmi IPO, Saham CDIA Langsung Sentuh ARA

CDIA mematok harga perdana saham Rp190 per saham. Dengan demikian, melalui IPO ini, CDIA ditaksir mampu memperoleh dana segar mencapai Rp2,37 triliun.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Resmi IPO, Saham CDIA Langsung Sentuh ARA</p>
<p id="isPasted">Resmi IPO, Saham CDIA Langsung Sentuh ARA</p>

Pekerja melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, (12/6/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA - PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDI Group) secara resmi mencatatkan saham perdana melalui penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (9/7).

Perusahaan yang bergerak di bidang usaha aktivitas perusahaan holding dan konsultasi manajemen lainnya ini merupakan perusahaan ke-17 yang melantai di BEI pada tahun 2025 dengan kode saham CDIA.

Mengutip IDX Mobile, saham CDIA dibuka pada zona hijau. Pada perdana melantai, saham CDIA langsung melesat sebesar 66 poin atau 34,74% menjadi ke level Rp256 per saham. Artinya, saham CDIA mengalami Auto Reject Atas (ARA) pada perdagangan perdana.

Melalui IPO ini, CDIA menawarkan sebanyak 12,48 miliar saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan nilai nominal Rp100 setiap saham yang ditawarkan kepada masyarakat.

Perseroan mematok harga perdana saham Rp190 per saham. Dengan demikian, melalui aksi korporasi ini, CDIA ditaksir mampu memperoleh dana segar mencapai Rp2,37 triliun.

Baca Juga: Jumlah Perusahaan IPO 2025 Menyusut, BEI Beri Penjelasan

Presiden Direktur PT Chandra Daya Investasi Tbk Fransiskus Ruly Aryawan menyampaikan, pencatatan saham perdana hari ini menjadi momen penting bagi CDI Group dalam membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang.

“Asia Tenggara, termasuk Indonesia, saat ini berada dalam fase pertumbuhan industri yang sangat dinamis dan menuntut dukungan infrastruktur yang andal dan efisien. Kebutuhan akan layanan logistik, kepelabuhanan dan penyimpanan, jaringan energi serta pengelolaan air menjadi potensi yang besar dalam pengembangan perseroan," ujar Fransiskus di Jakarta, Rabu (9/7).

Oleh karena itu, CDI Group melihat peluang strategis untuk terus memperluas layanan dan memperkuat peran perseroan sebagai penyedia solusi infrastruktur yang relevan dan terintegrasi.

Melalui dana yang dihimpun dari IPO ini, kata Fransiskus, CDI Group akan memperkuat kapabilitas anak usaha, mempercepat proyek-proyek strategis dan memberikan layanan infrastruktur yang berdampak positif bagi pertumbuhan industri.

"Kami berkomitmen untuk menjadi mitra pertumbuhan yang mendorong solusi infrastruktur yang relevan bagi kebutuhan industri di masa depan, serta menciptakan nilai tambah yang nyata bagi para pemangku kepentingan dan masyarakat luas," tambah Ruly

CDI Group memiliki portofolio yang terdiversifikasi di sektor energi, air, kepelabuhan dan penyimpanan, serta logistik. Dana yang dihimpun melalui IPO akan dimanfaatkan untuk memperkuat kapabilitas inti perseroan, khususnya di sektor logistik serta kepelabuhanan dan penyimpanan.

Menurut Fransiskus, sekitar Rp871,76 miliar akan dialokasikan untuk mendukung ekspansi di sektor logistik, melalui penyertaan modal kepada entitas anak usaha yang selanjutnya akan digunakan untuk pembelian kapal serta pembiayaan operasional.

Sementara itu, dana sekitar Rp1,48 triliun akan digunakan untuk pengembangan sektor kepelabuhanan dan penyimpanan. Investasi ini mencakup pembangunan fasilitas tangki penyimpanan, jaringan pipa Ethylene serta sarana pendukung lainnya di kawasan industri strategis.

"Dengan resmi melantai di BEI, CDI Group memperkuat posisi sebagai solusi infrastruktur dalam menjawab kebutuhan industri yang terus berkembang di tingkat nasional dan regional," ungkap Fransiskus.

Baca Juga: IHSG Menguat Di Tengah Negosiasi Lanjutan Tarif AS

Oversubscription
Fransiskus menyampaikan, tingkat kepercayaan investor terhadap CDI Group tercermin dari kelebihan permintaan (oversubscription) hingga 563,64 kali dengan total partisipasi 400.126 investor sepanjang masa penawaran.

Antusiasme ini terlihat selama seluruh proses penawaran, mulai dari masa penawaran awal pada 19-24 Juni 2025 hingga masa penawaran umum pada 2-7 Juli 2025.

Ruly pun turut menekankan pentingnya dukungan dari pemangku kebijakan dalam keberhasilan IPO ini.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bursa Efek Indonesia (BEI) atas dukungan, arahan dan pendampingan dalam memastikan kelancaran proses IPO. Hal ini tidak hanya memperkuat kepercayaan pasar, tetapi juga mencerminkan komitmen bersama dalam mendorong pertumbuhan sektor infrastruktur di Kawasan,” tutupnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar