c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

08 Februari 2025

13:06 WIB

Reli Harga Emas Belum Berhenti Minggu Depan, Analis: Bisa Sentuh US$3.000

Meskipun ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global mendukung reli harga emas sebagai aset safe-haven, analis juga memperingatkan investor bahwa pasar bisa mengalami volatilitas baru.

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Reli Harga Emas Belum Berhenti Minggu Depan, Analis: Bisa Sentuh US$3.000</p>
<p id="isPasted">Reli Harga Emas Belum Berhenti Minggu Depan, Analis: Bisa Sentuh US$3.000</p>

Nasabah memilih produk emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Cilandak, Jakarta, Selasa (6/6/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA – Harga emas terus melambung karena permintaan safe-haven mendominasi pasar dan mendorong harga mencapai rekor tertinggi. Banyak analis memproyeksi harga akan mencapai US$3.000 per ounce.

Beberapa analis mengatakan bahwa investor tidak dapat mengabaikan momentum bullish di pasar. Setelah mempertahankan support awal yang penting di US$2.800 per ounce pada Senin (3/2), pasar berhasil mencapai level tertinggi intraday sepanjang masa sepanjang minggu.

Data ekonomi AS yang mengecewakan pada Jumat, yang menunjukkan penurunan signifikan dalam optimisme konsumen dan meningkatnya ketakutan terhadap inflasi, sempat mendorong harga emas di atas US$2.900 per ounce.

Data ketenagakerjaan yang diterbitkan pada Jumat (7/2) menunjukkan perekonomian AS menciptakan 143.000 lapangan kerja pada bulan lalu. Meskipun laporan tersebut tidak sesuai ekspektasi, laporan tersebut juga menunjukkan bahwa upah meningkat lebih dari yang diperkirakan dan tingkat pengangguran sebenarnya turun menjadi 4,0%.

Beberapa analis mencatat bahwa meskipun berita utama tersebut meleset, pasar tenaga kerja AS tetap cukup sehat meskipun momentumnya melambat.

Baca Juga: Capai Rekor Lagi, Emas Antam Hari Ini Rp1,670 Juta Per Gram

Pada saat yang sama, data awal dari Universitas Michigan menunjukkan penurunan tajam dalam sentimen konsumen, sementara ekspektasi inflasi satu tahun naik satu poin persentase menjadi 4,3%.

Meskipun emas turun dari sesi tertingginya, emas masih berupaya mengakhiri minggu ini dengan kenaikan yang solid. Pada 13:43. ET, harga emas berjangka bulan April diperdagangkan pada US$2.884,70 per ounce, naik hampir 2% dari minggu lalu.

Alex Kuptsikevich, Kepala Analis Pasar di FxPro, mengatakan reli emas baru saja dimulai, dan angka US$3.000 per ounce merupakan permulaan.

Dari sudut pandang teknis, lanjutnya, emas memulai pola ekstensi Fibonacci. Reli global dimulai pada bulan Oktober 2023 menyusul sinyal awal dari Federal Reserve yang mengindikasikan pelonggaran kebijakan moneter dan selanjutnya memperlambat laju kenaikan suku bunga.

Lalu, antara Oktober dan November 2024, setelah terapresiasi sebesar 55% hingga mencapai level US$2.790, emas mengalami aksi ambil untung yang signifikan, mengakibatkan harga jatuh ke US$2.550, yang mewakili 76,4% dari reli awal.

Hal ini disusul dengan perdagangan yang intens selama beberapa minggu antara pelaku pasar yang bullish dan bearish.

“Pada akhir Desember, momentum pembelian yang stabil telah kembali terjadi di pasar emas. Pergerakan di atas US$2.800 pada akhir bulan Januari telah memicu diskusi tentang potensi timbulnya gelombang pertumbuhan global baru. Jika tren ini terus berlanjut, harga emas berpotensi mencapai area US$3.400 per troy ounce antara bulan Agustus dan Oktober tahun ini,” ujarnya dilansir dari Kitco News, Sabtu (8/2).

Ole Hansen, Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank, mengatakan dia juga melihat momentum yang kuat pada emas. ”Untuk saat ini, momentum dan tingkat ketidakpastian secara umum kemungkinan akan terus mendukung dan menopang harga,” ujarnya.

Didukung Kekhawatiran Inflasi
Meskipun ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global mendukung emas sebagai aset safe-haven, analis juga memperingatkan investor bahwa pasar bisa mengalami volatilitas baru karena harga diperdagangkan dalam rekor tertingginya, bahkan ketika Federal Reserve diperkirakan akan mempertahankan suku bunga saat ini setidaknya hingga paruh pertama tahun ini.

Dalam pertemuan kebijakan moneter pertama tahun ini bulan lalu, Federal Reserve mengatakan pihaknya tidak terburu-buru menurunkan suku bunga karena ancaman inflasi masih tinggi dan pasar tenaga kerja tetap sehat.

Naeem Aslam, Chief Investment Officer di Zaye Capital Markets, memperkirakan harga emas akan terus menguat karena kekhawatiran inflasi terus meningkat.

“Faktanya adalah pertumbuhan upah menunjukkan bahwa perang The Fed terhadap inflasi belum berakhir, dan logam kuning berfungsi sebagai lindung nilai yang sempurna terhadap inflasi. Fakta ini sangat mendukung harga logam mulia tersebut,” ujarnya.

Selain itu, imbuhnya, ancaman tarif dari Presiden Trump masih menjadi pertimbangan karena banyak yang percaya bahwa penundaan implementasi tarif untuk Meksiko dan Kanada dalam waktu satu bulan tidaklah cukup untuk mencapai solusi apa pun.

“Jadi, untuk saat ini, momentumnya kuat dan kemungkinan akan terus mendorong harga lebih tinggi,” tandasnya.

Baca Juga: Emas Antam Cetak 56 Kali Rekor Harga Tertinggi di 2024, Bagaimana 2025?

Minggu depan, pasar akan mendengarkan dengan cermat Ketua Fed Jerome Powell untuk mengetahui potensi panduan ke depan saat ia memberikan kesaksian di depan Kongres.

Lukman Otunuga, Manajer Analisis Pasar di FXTM, mengatakan investor emas harus bersiap menghadapi beberapa volatilitas minggu depan. Termasuk, bagaimana Trump menanggapi tarif balasan Tiongkok, kesaksian Jerome Powell, dan laporan inflasi AS terbaru dapat mempengaruhi prospek emas.

Ia menilai, meningkatnya ketakutan akan perang perdagangan AS-Tiongkok dan pertaruhan seputar penurunan suku bunga AS dapat mendorong emas ke level tertinggi baru sepanjang masa.

Namun, meredanya kekhawatiran atas ancaman tarif Trump dan sikap Powell yang hawkish dapat memicu koreksi harga emas.

“Melihat grafik, penutupan mingguan di atas US$2.880 mungkin membuka pintu ke level psikologis berikutnya di US$2.900 dan US$2.950. Jika harga pada akhir minggu ini di bawah US$2.850, ini mungkin menandakan penurunan kembali ke US$2.815 dan US$2.800,” pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar