29 Juli 2025
20:40 WIB
Realisasi Investasi Hilirisasi Kuartal II/2025 Capai Rp144,5 Triliun
Capaian ini membuat realisasi investasi sektor hilirisasi sepanjang semester I/2025 mencapai Rp280,8 triliun.
Penulis: Siti Nur Arifa
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani usai konferensi pers di kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, Selasa (29/7). ValidNewsID/ Siti Nur Arifa
JAKARTA - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani mengungkap, realisasi investasi sektor hilirisasi di kuartal II/2025 mencapai Rp144,5 triliun atau naik 36,8% secara tahunan (yoy).
"Realisasi dari investasi di bidang hilirisasi ini ternyata cukup signifikan dan meningkat dari tahun ke tahun," ujar Rosan dalam Konferensi Pers Capaian Realisasi Investasi kuartal II dan Semester I/2025 di Jakarta, Selasa (29/4).
Investasi hilirisasi ini menyumbang porsi 30,2% dari keseluruhan capaian investasi kuartal II/2025 yang sebesar Rp477,7 triliun.
Mendetail, investasi di bidang hilirisasi terdiri dari sektor mineral sebesar Rp96,2 triliun; perkebunan dan kehutanan Rp36,3 triliun; minyak dan gas bumi Rp10,7 triliun; dan perikanan dan kelautan Rp1,3 triliun.
Baca Juga: Rosan Optimis Investasi Semester II/2025 Mampu Capai Target
Sementara itu dari segi lokasi lima besar realisasi investasi hilirisasi baik untuk penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) di periode ini terdiri dari Sulawesi Tengah (Rp25,7 triliun); Jawa Barat (Rp15,2 triliun); Maluku Utara (Rp15 triliun); Nusa Tenggara Barat (Rp10,7 triliun) dan Jawa Timur (Rp8,5 triliun).
Dalam kesempatan sama, Kementerian Investasi juga mencatat, capaian di kuartal II membuat realisasi investasi di bidang hilirisasi pada semester I/2025 mencapai Rp280,8 triliun, atau 29,8% dari total realisasi investasi nasional yang mencapai Rp942,9 triliun.
Adapun kontribusi untuk total realisasi investasi di bidang hilirisasi semester I berasal dari sektor mineral sebesar Rp193,8 triliun; disusul sektor perkebunan dan kehutanan sebesar Rp67,4 triliun; minyak dan gas bumi Rp17,3 triliun; dan perikanan serta kelautan sebesar Rp2,3 triliun.
Lebih lanjut, lima besar lokasi realisasi investasi hilirisasi baik untuk PMA dan PMDN pada semester I/2025 terdiri dari Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Jawa Barat, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat.
Investasi Hilirisasi Kelapa dari China
Lebih jauh, Menteri Rosan mengungkap China menjadi salah satu negara yang memiliki appetite tinggi terhadap langkah investasi ke Indonesia.
Hal tersebut, salah satunya ditandai dengan minat investasi di bidang hilirisasi untuk sektor kelapa.
Rosan mengungkap, saat ini Negeri Tirai Bambu telah melakukan tahap groundbreaking di Indonesia untuk fasilitas pengelolaan kelapa. Sehingga kelapa yang nantinya diekspor ke China tidak hanya dalam bentuk mentah, namun sudah diolah.
Baca Juga: Beragam Produk Hilir Kelapa Siap Bersaing Di Pasar Global
"Yang tadinya kelapa kita ini di ekspor ke China tanpa diolah sekarang akan diolah di sini," kata Rosan.
Rosan juga menjamin, perusahaan China yang dimaksud merupakan perusahaan nomor satu pengelolaan kelapa, sebab, nilai investasi yang saat ini masuk sudah mencapai US$100 juta untuk satu lokasi pengelolaan, dan akan terus bertambah di kota-kota lain di Indonesia.
"Jadi awal mereka investasinya itu akan di beberapa kota, tapi di satu kota yang pertama satu investasinya US$100 juta. Nanti mereka akan investasinya di beberapa kota," ujar Rosan.