c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

09 Juni 2025

19:37 WIB

Raih 14,16 Juta Investor, Reku: Indonesia Perlu Inovasi Agar Jadi Pusat Kripto Asia

Kenaikan jumlah investor maupun transaksi aset kripto menjadi bekal dan sinyal positif Indonesia untuk jadi pusat kripto Asia. Adanya regulatory sandbox OJK membuka inovasi baru industri blockchain.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Khairul Kahfi

<p>Raih 14,16 Juta Investor, Reku: Indonesia Perlu Inovasi Agar Jadi Pusat Kripto Asia</p>
<p>Raih 14,16 Juta Investor, Reku: Indonesia Perlu Inovasi Agar Jadi Pusat Kripto Asia</p>
Ilustrasi - Mata uang kripto, Bitcoin. Antara/Shutterstock/am.

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru-baru ini mengumumkan jumlah investor kripto di Indonesia hingga April 2025 telah mencapai 14,16 juta orang. Dari pantauan regulator, capaian ini meningkat 3,28% dari bulan sebelumnya yang sebanyak 13,71 juta investor.

Tak sampai di situ saja, transaksi aset kripto pun juga melesat menjadi Rp35,61 triliun, atau naik 9,73% dibanding bulan sebelumnya yang sebesar Rp32,45 triliun. 

Merespons kabar baik tersebut, Chief Compliance Officer (CCO) Reku Robby mengatakan, kenaikan ini menjadi sinyal positif Indonesia untuk menjadi pusat kripto Asia, terutama karena Indonesia telah menduduki peringkat ketiga dalam adopsi kripto, melansir laporan The 2024 Geography of Crypto Report oleh Chainalysis.

“Saat ini, aset kripto di Indonesia bukan lagi dianggap sebagai komoditas, namun sebuah instrumen investasi. Hal ini tentunya membuka prospek pengembangan inovasi yang lebih variatif," jelas Robby dalam keterangan tertulis, Jakarta, Senin (9/6).

Baca Juga: Investor Kripto di Indonesia Terus Bertambah, Kini Capai 14,16 Juta Orang

Berdasarkan laporan tersebut, Indonesia unggul dalam sektor DeFi dan Retail DeFi, menandakan tingginya aktivitas investor ritel dalam transaksi keuangan terdesentralisasi. Peringkat tersebut naik dari tahun sebelumnya yang hanya di posisi 5. 

Sementara Amerika Serikat hanya menempati peringkat ke-4, meskipun memiliki ekosistem layanan kripto yang besar.

Walau demikian, Robby yang juga sekaligus Ketua Umum ASPAKRINDO-ABI menegaskan, Indonesia masih perlu meningkatkan inovasi di industri blockchain dan Web3 untuk menggenjot pertumbuhan sektor ini.

"(Agar) dapat meningkatkan appetite investor (kripto) di Indonesia, baik dari ritel maupun korporasi, juga untuk menarik minat investor dengan berbagai profil risiko. Dengan demikian, aset kripto dapat menjadi instrumen investasi yang lebih inklusif bagi masyarakat Indonesia,” ucapnya.

Terlebih, teknologi blockchain yang mendasari aset kripto juga memiliki potensi yang sangat luas di berbagai sektor, mulai dari keuangan, hingga pendidikan.

“Pemanfaatan teknologi blockchain juga dapat didukung oleh pelaku usaha kripto, asosiasi, perguruan tinggi, hingga komunitas. Blockchain berpotensi menjadi teknologi revolusioner yang perlu ditingkatkan melalui kajian dan edukasi. Sehingga ke depannya, manfaat teknologi ini dapat dirasakan oleh lapisan masyarakat yang lebih luas,” imbuh dia.

Demi menggenjot inovasi tersebut, menurutnya, regulator memiliki peran penting dalam memfasilitasi pertumbuhan industri kripto secara berkelanjutan.

Baca Juga: Riset: Indonesia Menempati Posisi Ketiga Dalam Pertumbuhan Aset Kripto

Dia menambahkan, regulator punya peran komprehensif dalam industri kripto saat ini, meliputi pengawasan, perizinan, perlindungan konsumen, hingga pengembangan regulasi yang sesuai dengan pertumbuhan teknologi. 

"Melalui regulatory sandbox Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pelaku usaha turut mengusulkan kajian-kajian terkini di industri kripto dan blockchain di luar kegiatan jual-beli saja,” terang Robby.

Ke depannya, Reku bersama asosiasi dan berbagai stakeholders siap mendukung perkembangan inovasi di industri kripto dan blockchain melalui kegiatan edukasi serta diskusi bersama regulator.

“Secara klasifikasi, aset kripto sudah sejajar dengan aset keuangan lainnya. Sehingga diharapkan inovasi-inovasi yang ada di aset kripto pun bisa semakin dikembangkan baik secara layanan maupun variasi produk investasi,” pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar