24 Oktober 2025
19:26 WIB
Purbaya Gaet Hacker Profesional Untuk Bantu Amankan Sistem Keuangan Negara
Menkeu mengungkap sejumlah hacker profesional telah dikontrak secara resmi untuk memperkuat keamanan sistem keuangan negara, termasuk menguji coba keamanan Coretax.
Penulis: Siti Nur Arifa
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/9/2025). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.
JAKARTA – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, pemerintah termasuk Kementerian Keuangan telah merekrut tenaga ahli khusus di bidang IT khususnya hacker, untuk menguji sekaligus menjaga keamanan sistem pemerintah, termasuk sistem keuangan negara.
Hal tersebut, menurutnya dimulai saat dia membentuk tim khusus yang bertugas menguji dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi di sistem perpajakan Coretax dan infrastruktur digital lembaga keuangan agar tidak mudah dibobol.
"Kita juga sudah panggil hacker kita, yang jago-jago orang Indonesia ya, bukan orang asing, yang jago-jago. Anda jangan kira loh, orang Indonesia tuh hacker-nya jago-jago banget, di dunia juga ditakuti rupanya. Saya panggil yang ranking-ranking dunia itu… kita bayar sih, bantuin saya, jadi sudah di test (Coretax), udah lumayan,” ujar Purbaya di kantor Kemenkeu Jumat (24/10).
Dalam kesempatan sama, Purbaya juga mengungkap temuan menarik saat tim hacker yang dimaksud melakukan uji coba terhadap sistem Coretax.
Baca Juga: OJK Gandeng BSSN Hadapi Maraknya Serangan Siber Sistem Perbankan
Hasil uji coba hacker memunculkan dugaan bahwa vendor yang menangani perancangan Coretax memberikan pekerjaan penyusunan sistem perpajakan tersebut kepada tim IT yang belum terlalu ahli.
Hal tersebut, menurutnya terlihat dari sistem pemrograman yang tidak sesuai untuk standar sistem keuangan negara.
“Begitu mereka (tim hacker) dapet source code-nya, dilihat sama orang saya. Dia bilang ‘wah ini programmer tingkat baru lulusan SMA’, jadi yang dikasih ke kita bukan orang jago-jagonya kelihatannya," kata Purbaya.
Temuan tersebut menambah catatan Purbaya akan kinerja vendor, selain terkesan cuek dan tidak peduli dalam menanggapi keluhan Kemenkeu saat menghadapi permasalahan.
Temuan Purbaya tersebut yang menurutnya juga menyadarkan bahwa posisi Indonesia saat ini masih sering dibohongi oleh pihak asing. Ditambah, kebiasaan Indonesia terlalu terlena dengan citra vendor dari negara asing yang terkenal karena hal tertentu.
“Jadi ya biasalah Indonesia sering dikibulin asing, begitu asing wah, apalagi K-pop, wah K-pop nih, tapi di bidang programmer beda ya, di K-pop di film sama di nyanyi, program beda," tegas Purbaya.
Kontrak Hacker Profesional
Mengatakan bahwa pembenahan Coretax tidak cukup dilakukan dalam waktu satu bulan setelah melihat kondisi yang terjadi, Purbaya juga mengungkap solusi bahwa pihaknya akan mengontrak hacker profesional yang terkenal dan akan ditugaskan untuk menjaga serta menguji sistem keuangan negara secara berkala.
Dirinya mengungkap, tim hacker yang saat ini membantu pemerintah terdiri atas delapan orang yang tergabung dalam kelompok terkenal di dunia maya.
“Mungkin 8 orang. Satu grup hacker terkenal. Itu ranking internasional. Ada rankingnya. Rupanya dia ranking 6 internasional di dunia. Jadi mereka biasa dipake nge-hack untuk tes Google dan lain-lain besar-besar,” ungkapnya.
Baca Juga: Kena Serangan Siber, LPS: Keempat Terbesar di Dunia
Dirinya menegaskan, keberhasilan para hacker lokal tersebut juga menjadi bukti kemampuan talenta Indonesia di bidang keamanan siber yang tidak kalah dibandingkan negara lain.
Dalam jangka panjang, Menkeu memastikan kontrak kerja sama dengan para hacker akan terus dilanjutkan hingga seluruh sistem keuangan nasional mencapai standar keamanan tertinggi.
Adapun untuk saat ini, target yang lebih dulu ingin dikejar adalah meningkatkan skor keamanan siber di Coretax yang menurutnya sudah mendekati level 100.
“Ini tingkat keamanan siber Coretax sudah hampir 100 tadi, sudah 95. Nanti akan dibawa ke 100 dalam waktu sebulan secara bertahap. Nanti tiap saat dites oleh hacker-hacker yang tadi untuk melihat agar ini sistem IT kita betul-betul aman,” tandas Purbaya.